Tampilkan postingan dengan label My Life. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label My Life. Tampilkan semua postingan

Minggu, Maret 02, 2025

Catatan Gowes rute Ciwidey Bandung

Di penghujung tahun 2024 lalu, aku dan 2 orang temanku menjajal rute Hell of South yang konon cukup terkenal di Bandung. Namun demikian, gowesnya sendiri tidak dari Bandung melainkan dari Jakarta, dengan rencana awalnya rute yang kami ambil adalah sebagai berikut: Jakarta - Bogor - Cibadak - Palabuhan Ratu - Jampang Kulon - Tegal Buleud - Sindang Barang - Cidaun - Naringgul - Ciwidey - Soreang - Cianjur - Jonggol - Jakarta. Kurang lebih rutenya berupa loop dengan jarak tempuh sekitar 560km dengan elevation gain sekitar 7000m++.

Rute ini sebenarnya sudah kubuat sekitaran 2 tahun lalu, dan selalu menjadi wishlist ku. Namun karena konon katanya rutenya lumayan berat ditambah lagi nggak mungkin digowes sehari yang artinya perlu menginap, jadilah menjajal rute diatas ini selalu terkendala di perencanaannya. Mencari kombinasi waktu yang pas dan mood untuk gowes minggat secara kolektif bukan hal yang mudah. Sejujurnya mu gowes sendiri juga aku masih mikir-mikir, berat di effort dan bakalan garing karena dokumentasinya mungkin akan minim.

Senin, Januari 06, 2025

Wishlist dan Resolusi 2025

Tahun 2024 telah berlalu, meninggalkan cerita, pelajaran dan momen-momen berharga. Aku cukup beruntung di tengah bulan Desember lalu sempat sakit, sehingga waktu yang biasanya kupakai untuk berolahraga aku gunakan untuk pemulihan sekaligus merencanakan hal-hal yang ingin kucapai di tahun 2025. Sebagai bentuk pengingat, semua harapanku di tahun 2025 akan aku tuliskan disini. Semoga tahun depan aku tak lupa untuk membuat tulisan untuk evaluasi pencapaiannya.

Sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana wishlist dan resolusiku aku kelompokkan ke dalam kategori tertentu, di tahun 2025 ini aku memilih untuk straight to the point. Tujuannya adalah agar poin-poin yang ingin kucapai menjadi lebih spesifik dan lebih mudah untuk dievaluasi.


🎯 Menyelesaikan jigsaw puzzle Starry Night karya Van Gogh.

Puzzle ini memiliki 4800 pieces dan kurasa akan menjadi tantangan tersendiri untukku. Sebelumnya aku sudah pernah menyelesaikan puzzle yang sama, namun hanya memiliki 1200 pieces. Untuk menyelesaikan puzzle ini saja membutuhkan waktu yang cukup lama, karena lukisannya sendiri bisa dibilang abstrak, banyak warna yang mirip-mirip sehingga cukup menyulitkanku dalam menyelesaikannya. Waktu pengerjaannya tidak aku batasi, namun targetku harus diselesaikan sebelum pergantian tahun.


🎯 
Strava 330 days active

Jika di tahun 2024 lalu aku berhasil mencatatkan rekor sempurna: 366 days active tanpa bolong sama sekali, maka di tahun 2025 ini aku berusaha tetap komit namun tidak akan mengejar target perfect lagi. Alasannya sederhana, target yang sempurna akan menyulitkanku ketika aku sedang pergi ke luar kota, misal karena ada keperluan kantor ataupun liburan bersama keluarga. Di tahun 2025 ini cukup 330 hari saja, dengan kategori yang masuk perhitungan adalah olahraga bersepeda dan lari (indoor & oudoor). Sementara olahraga lain seperti jalan kaki & hiking tidak masuk hitungan.


🎯 Partisipasi di Event Bersepeda

Di tahun 2025 ini aku tidak akan muluk-muluk mengejar target untuk mengikuti berbagai event gowes. Sejauh ini ada 3 yang menarik perhatianku:


  • Lakoni. Ini aku tertarik dengan konsepnya, semoga saja event ini diadakan lagi di tahun ini. Mungkin aku akan mengambil kategori pair jika ada.
  • Mangewu Mangatus 5500. Aku berharap event ini diadakan lagi di Jawa Barat, biar nggak perlu jauh-jauh nyetir. Bandung atau Tangerang sepertinya bakalan menarik. Sama seperti Lakoni, aku juga menyukai konsepnya. Rute yang dibuat sendiri memberikan tantangan tersendiri dan lebih memacu adrenalin, karena kecil kemungkinan bertemu dengan peserta lain kecuali di titik CP. Oleh karena itu, persiapannnya juga mesti lebih matang. Di event yang sebelumnya aku hampir DNF gegara ban ku bocor sampai 3x. Di event ini aku juga berharap bisa pair dengan peserta lain.
  • Audax. Setelah absen dengan sama sekali tidak mengikuti event Audax di tahun 2024, aku berencana untuk mengikuti paling tidak 1 event Audax di tahun 2025 ini. Ada beberapa opsi kota yang ingin kuikuti:
    • Malang 300K. Alasannya sederhana, karena belum pernah gowes disini. Jarak juga terhitung moderat
    • Semarang 400K. Dulu pernah ikut Audax 200K di kota ini, rutenya menarik, dan kurasa jarak 400K lebih menarik lagi. Namun aku sedikit ragu bisa ikut karena jadwal event nya ini tepat dengan hari ulang tahun anakku yang pertama.
    • Bali 400K. Sudah lama aku ingin gowes mengelilingi Bali. Aku mungkin akan mengikuti event ini jika seandainya ada barengan untuk bisa gowes rame-rame disini. Kalau nggak sih mungkin mikir-mikir lagi.
    • Jakarta Festive 600K. Jujur aku agak kapok untuk mengikuti event Audax yang diadakan di Jakarta, karena biasanya rutenya akan menerabas banyak kemacetan. Namun karena ini jaraknya 600Km, kurasa akan banyak keluar kota. Dan karena event ini kemungkinan juga berbarengan dengan event PRCC seceng, bisa sekalian nambah-nambah kilometer.


🎯 
Eksplorasi Rute Gowes Baru

Fokusku di tahun ini adalah memperbanyak eksplorasi rute-rute sepeda tanpa melalui partisipasi di event. Itungannya sih biar nggak terlalu banyak tekanan dan bisa mencari banyak konten. Di tahun 2025 ini ada 2 rute yang ingin kujajal:

  • Jabar Banten Loop. Dengan rute mengelilingi propinsi Jawa Barat dan Banten yang memutar searah jarum jam. Estimasi jarak yang ditempuh 1.215km++ dengan elevation gain 9.925m. Karena paling nggak rute ini memerlukan 5 hari gowes full, bakalan perlu persiapan yang matang untuk menyelesaikannya, terutama untuk urusan logistiknya. Berdasarkan pengalaman Jabar Loop sebelumnya, membawa terlalu banyak barang bawaan akan menyulitkan di rute-rute yang memiliki banyak tanjakan. Sehingga sepertinya perlu diatur lagi berapa jumlah BiB & jersey ganti yang perlu dibawa. Titik drop bag juga sepertinya perlu dipertimbangkan, agar tetap bisa gowes dengan nyaman namun dengan jumlah barang bawaan yang lebih manageable.
  • Citorek Loop. Dengan rute Jakarta-Bogor-Pelabuhan Ratu - Warung Banten - Citorek - Jasinga - Tenjo - Jakarta. Estimasi jarak yang ditempuh 322km dengan elevation gain 6.164m. Target utamanya adalah menginap di Citorek dan melihat keindahan lembah di atas awan. Karena hanya perlu 2 hari, kurasa rute ini lebih mudah untuk dieksekusi tanpa perlu banyak persiapan.

🎯 Perfect Strava Badge

Aku menargetkan untuk bisa menyelesaikan Strava Challenge bulanan untuk kategori berikut:

  • 5K Challenge: Menyelesaikan aktivitas lari sejauh 5km
  • 10K Challenge: Menyelesaikan aktivitas lari sejauh 10km
  • Gran Fondo Challenge: Menyelesaikan aktivitas bersepeda sejauh 100km
  • 600K Challenge: Menyelesaikan aktivitas bersepeda sejauh 600km, akumulatif dalam 1 bulan
  • Cycling Elevation Challenge: Mendapatkan elevation gain dari aktivitas bersepeda sebanyak 7.000m, akumulatif dalam 1 bulan

Seharusnya target ini tidak terlalu susah untuk dicapai. Namun demikian tetap membutuhkan komitmen dan konsistensi, terutama untuk elevation challenge dimana dalam 1 bulan harus ada gowes nanjak.

🎯 Half Marathon

Di tahun 2025 ini, aku ingin mencoba untuk mengikuti event lari. Targetku adalah mengikuti event Half Marathon namun dengan target waktu dibawah 2 jam. Secara teori sih seharusnya memungkinkan, karena terakhir aku mencoba HM catatan waktuku 2 jam 10 menit, dimana masih banyak yang bisa di-improve. Sebelum aku serius mengikuti event lari ini, sepertinya aku harus membereskan masalah kaki kananku terlebih dahulu yang mengalami cedera. Sampai sekarang jika kupakai lari dengan pace yang agak kencang, pasti sakit.

🎯 12 Buku untuk Dibaca

Jumlah ini sebenarnya tidak terlalu menantang, karena di tahun 2024 lalu jumlah buku yang berhasil kuselesaikan jauh diatas target ini. Namun demikian, aku tidak ingin terlalu banyak fokus pada jumlah. Angka 12 ini aku anggap sebagai komitmen awal agar selalu ada buku yang kubaca di sela-sela waktu luangku. Berikut adalah judul buku yang menjadi target untuk kuselesaikan di tahun ini:

  • The Dip, Seth Godin
  • The Wealth Money Can’t Buy, Robin Sharma
  • Slow Productivity, Cal Newport
  • The Power of When, Michael Breus
  • The Decision Book, Mikael Krogerus & Roman Tschappeler
  • The Monk Who Sold His Ferrari, Robin Sharma
  • Stillness is The Key, Ryan Holiday
  • Mind Management not Time Management, David Kadavy
  • Die With Zero, Bill Perkins
  • The Science of Getting Rich, Wallace D Wattles
  • Good Vibes Good Life, Vex King
  • Same as Ever, Morgan Housel


🎯 30 % Saving Rate

Aku menargetkan angka saving rate sebesar 30% di tahun 2025 ini. Angka ini merepresentasikan rasio dari jumlah uang yang tidak terkonsumsi (unspent) yang kudapat dari gajiku selama setahun penuh. Angka unspent ini adalah sisa uang gaji setelah dikurangi seluruh pengeluaran, namun diluar pengeluaran Zakat & Infaq dimana untuk pos pengeluaran ini tidak aku ambil dari gaji, melainkan dari portofolio sahamku. Di tahun 2024, saving rate ku 46%. Melihat historis dari tahun sebelumnya, angka 30% sepertinya tidak terlalu sulit untuk dicapai. Namun demikian untuk berjaga-jaga dari pengeluaran-pengeluaran yang mendadak di tahun 2025, aku pasang target 30% agar lebih realistis.


🎯 Pertumbuhan Portofolio Saham 10%

Di saat kondisi ekonomi yang sedang mengalami banyak tekanan, angka 10% sepertinya terbilang cukup besar. Namun melihat performa portofolio sahamku di tahun 2024 yang tumbuh sebesar 12.8%, rasa-rasanya target 10% masih terhitung realistis. Angka ini mungkin akan banyak tergantung pada faktor eksternal yang berada di luar kontrolku. Yang bisa aku kontrol adalah pemilihan emiten-emiten yang mengisi portofolioku. Jadi bisa dibilang given. Seandainya pada akhirnya nanti dibawah 10% dan dibawah pertumbuhan IHSG, mungkin aku perlu me-review ulang portofolioku. Jika diberi lebih, ya alhamdulillah,



🎯 
Dollar Cost Averaging

Dollar Cost Averaging adalah metode membeli saham secara dalam jumlah tetap secara berkala tanpa perlu melihat fluktuasi harga sahamnya. Metode ini biasanya dilakukan dalam periode yang cukup panjang, sehingga pada akhirnya akan didapatkan harga rata-rata yang lebih baik jika dibandingkan dengan membeli dengan metode lumpsum.

Berkaitan dengan wishlist dan resolusiku di tahun 2025 ini, aku berencana untuk melakukan DCA pada salah satu emiten kesayanganku: MPMX dengan target minimal 8 tahun. Mengapa MPMX? Karena secara historis 5 tahun ke belakang emiten ini konsisten memberikan dividen dengan yield yang lumayan, sekitar 10% dan harganya pun relatif stabil, tidak terlalu volatile. Rencanaku, pembelian akan dilakukan setidaknya 1x setiap minggunya dengan angka lot yang tetap. Sumber dana untuk investasi di saham ini berasal dari 30% saving rate yang sudah dijelaskan sebelumnya ditambah dengan dividen yang kudapatkan dari portofolio sahamku. Agar lebih mudah dalam fungsi monitoring, evaluasi, dan kontrol, investasiku di emiten ini akan aku lakukan di akun sekuritas yang terpisah yang memang hanya diisi oleh emiten ini saja. Dengan asumsi dividen yield sebesar 10%, maka diharapkan di tahun ke-8 dividen yang kudapatkan dari emiten ini sudah setara dengan nilai top up tahunanku.

Itu adalah rencana jangka panjangnya. Untuk tahun ini, aku hanya perlu memastikan bahwa nilai top up ku sesuai dengan apa yang sudah kurencanakan. Karena rencana pembeliannya juga sudah diatur (fixed setiap minggu akan membeli minimal 1x), perlu dipastikan juga sustainability nya, jangan sampai ketika waktunya beli, dananya tidak ada.


🎯 5 Digit Portofolio Saham

Manusia hanya bisa berencana, namun rezeki sudah ada yang mengatur. Wishlist ini termasuk yang sangat ambisius, ibarat ngarep menang lotre. Tapi namanya juga #ngarep, tidak ada yang melarang. Melihat realita dan performa di tahun ini, wishlist ini akan lebih realistis dicapai dalam 2-3 tahun kedepan. Jujurly, aku melihat tahun 2025 bakalan suram. Namun pasar saham yang suram tentunya akan memberikan banyak peluang jika kita masih punya amunisi yang cukup.

Seandainya wishlist ini bisa tercapai di tahun 2025, sepertinya aku akan melakukan beberapa penyesuaian di portofolioku. Cash out beberapa emiten yang mungkin sudah bisa aku ambil profitnya, dan memindahkannya ke instrumen lain yang memberikan return yang tidak terlalu besar namun memiliki resiko yang lebih minim.



🎯 
Road Trip ke Bali

Setelah menjajal road trip ke Banyuwangi & Bali di tahun 2024 lalu, di tahun 2025 ini aku ingin menjajal kembali road trip ke Bali. Kali ini destinasiku bukan Bali Barat lagi, melainkan Bali daerah Tengah (Ubud & Bedugul) dan daerah Nusa Penida. Harapannya sih di tahun ini perjalanannya tidak terburu-buru jadi bisa benar-benar menikmati perjalanan dan mungkin mampir di beberapa kota ketika perjalanan pulang nantinya. Kota Malang dan Tulungagung ada di dalam list kota yang mungkin akan kusinggahi nantinya, sambil melihat situasi apakah waktu kami cukup untuk mampir.



🎯 
A Brand New Bike

Sebenarnya ini adalah satu wishlist yang sangat sulit untuk direalisasikan karena sepedaku saat ini masih berfungsi normal. Walaupun mungkin ada beberapa kekurangan yang disebabkan karena masa pakainya yang sudah lebih dari 8 tahun, namun aku masih bisa mentoleransi. Dengan kondisi ini, justifikasi untuk membeli sepeda baru tidak cukup kuat, walaupun sejujurnya untuk melakukan pembelian ini visa nya sudah keluar entah dari kapan. Oleh karena itu, wishlist ini akan kueksekusi dalam bentuk self reward jika emiten kesayanganku TSPC menyentuh harga 3000 di tahun 2025. GTC sudah dipasang, dan aku tinggal duduk manis, apakah harga 3000 bisa tersentuh, dan jemuran sahamku ada yang mengambil.

Senin, Januari 08, 2024

Catatan Liburan ke Situ Gunung

Di awal bulan Desember lalu aku dan keluargaku menginap di Situ Gunung, Sukabumi sebagai bagian dari pembayaran sajen untuk acara gowes Jabar Loop ku yang akan kueksekusi di minggu depannya. Rencana ini sempat tertunda 4 bulan dimana waktu itu tol seksi Cigombong-Cibadak baru dibuka di bulan Agustus. Harapannya dengan dibukanya tol hingga Cibadak, perjalanan menuju Situ Gunung yang biasanya sangat-sangat melelahkan bagi sopir baik ketika pergi maupun pulang bisa lebih menyenangkan.

Namun pada kenyataannya setelah pintu tol sudah dibuka sampai Cibadak, jalurnya tetap saja seperti neraka. Perjalanan ketika pergi maupun pulang tercatat memerlukan waktu 4-5jam ++ dimana ekspektasiku bisa dicapai dalam 3 jam. Dari Cibadak hingga pertigaan yang menuju Situ Gunung ini hanya berjarak 10-12 km an kalau aku nggak salah hitung. Namun demikian, jarak sependek ini harus ditempuh dalam waktu 1 jam lebih. Benar-benar pemborosan waktu. Well, Situ Gunung ini adalah salah satu tempat favoritku, dan ada kemungkinan kedepannya aku akan kesini lagi. Namun dengan kondisi seperti ini, aku mungkin akan menunggu hingga tolnya benar-benar sudah sampai Sukabumi terlebih dahulu sebelum berpikir untuk memutuskan apakah akan berlibur kembali kesini atau nggak.

Sabtu, Januari 06, 2024

Books read in 2023

Salah satu resolusi di tahun 2023 lalu adalah self improvement melalui membaca buku, dengan target yang tidak muluk-muluk: 12 buku dalam setahun atau kurang lebih 1 buku/bulan.

Alhamdulillah di 2023 kemarin targetnya tercapai, dan berikut adalah buku yang berhasil kuselesaikan (urutan acak):

  1. GRIT
  2. Thinking in Bets
  3. Talking to Strangers
  4. The Little Book of Common Sense Investing
  5. Quit: The Power of Knowing When to Walk Away
  6. The Simple Path to Wealth
  7. The Little Book That Still Beats the Market
  8. Joy of Missing Out
  9. Ikigai
  10. Ichigo Ichie
  11. The 5 Am Club
  12. Richer Wiser Happier
  13. Courage to Be Disliked

Dari 13 buku diatas, mungkin yang paling memberikan pencerahan adalah Quit yang ditulis oleh Annie Duke dan Courage to Be Disliked.

Quit memberikan perspektif yang berbeda dalam membuat keputusan. Ada kalanya kita harus “menyerah” dan move on dari kondisi yang sedang kita jalani. Menyerah bukan berarti karena kita tidak memiliki kegigihan, tetapi memberikan jalan untuk kita dalam membuang hal-hal yang kurang penting sehingga bisa fokus pada hal yang lebih penting. Dijabarkan juga beberapa contoh nyata bagaimana persistensi untuk tetap melanjutkan sebuah project berakhir buruk karena sudah terlalu terlambat untuk dibatalkan.

Sementara itu Courage to Be Disliked yang masuk ke dalam kategori self-help, jujur aku agak sulit untuk menggeneralisir inti sarinya karena banyak sekali pelajaran yang bisa diambil. Sesuai dengan judulnya, buku ini menekankan perlunya courage/keberanian dalam mengejar kebahagiaan dan hal-hal yang ingin dicapai dalam kehidupan, bahkan jika itu tidak disukai oleh orang lain. Buku ini juga menyatakan bahwa kebahagiaan itu adalah pilihan. Ketidakbahagiaan tidak disebabkan oleh pengalaman masa lalu, tetapi karena ketidakmauan kita untuk berubah dan tidak memiliki keinginan yang kuat untuk merasakan kebahagiaan. Bahasanya agak sulit dicerna sih, tetapi begitulah, menurutku sangat masuk akal.

Minggu, Desember 31, 2023

Catatan Invetasi 2023


Rapor investasiku di tahun 2023 ini bisa dibilang kurang memuaskan. Di saat kinerja IHSG menguat sebeser 6.2% sepanjang tahun 2023, portfolioku hanya tumbuh 4.4%. Penurunan ini  otomatis menurunkan angka CAGR portfolio yang mulai ku track sejak tahun 2020, dimana pada tahun 2022 CAGR yang kudapatkan sebesar 55.5% turun menjadi 40.7% di tahun 2023. Untuk ukuran investasi selama 4 tahun angka ini tentunya masih oke banget, namun demikian jika kinerja portofolioku kedepannya jeblok terus, tentunya ini akan menurunkan CAGR di tahun-tahun berikutnya.

Selasa, Desember 26, 2023

Yang Tersisa dari Jabar Loop

Pada tanggal 9-12 Desember lalu, aku berhasil menyelesaikan gowes melewati rute Jabar Loop, yang menjadi salah satu resolusiku di tahun 2023. Rencana awalnya, rute ini akan aku jajal bersama Om Ewin, teman gowes yang kukenal ketika Audax YUCC 1200K 2022 lalu. Namun karena beberapa hal, rencana ini belum terlaksana hingga mendekati akhir tahun 2023. Rute Jabar Loop yang kugambar waktu itu memiliki jarak tempuh sekitar 950km an dengan rute memutari Jawa Barat, melewati pesisir pantai selatan dan utara berlawanan dengan arah jarum jam.

Nah bagaimana ceritanya akhirnya aku bisa memiliki nyali untuk menyelesaikan rute ini? Berawal dari kiriman di sebuah grup WA untuk mengikuti challenge #seceng yang diadakan oleh akun pelotonrocket di Instagram, dimana challenge nya adalah gowes minimal sejauh 1000km selama 10 hari dari tanggal 8 s/d 17 Desember 2023. Waktu itu masih mikir-mikir karena jujurly lagi nggak pengen gowes jauh-jauh. Jarak 1000km buat 10 hari ini jelas perlu rada all out minimal di weekend. Weekday paling paling gowes tipis-tipis saja sekedar nambah-nambah kilometer.

Tetiba oleh penyelenggara acaranya aku dimasukkan ke group Strava untuk challenge ini, padahal aku belum daftar 🤣, yang akhirnyaaku jadi malah merasa ter-challenge. Aku lalu berpikir rute mana yang bisa dipake untuk minggat, yang jelas aku agak malas kalau hanya nge-loop saja di Bintaro hanya untuk mengejar jarak. Banten Loop? Jujur rada kapok, lagipula sudah pernah juga. Akhirnya terbersit Jabar Loop yang kebetulan sudah masuk wishlist dari dulu. Sejujurnya mikir-mikir juga dengan rute ini karena elev gain nya sekitaran 8000m ++ yang tentunya bakalan menguras tenaga. Dan karena jaraknya cukup jauh, perlu spare waktu 4 hari untuk menyelesaikannya.

Pada awalnya kepikiran buat gowes sendiri, tapi somehow rada ngeri kalau malam-malam hutan sendirian. Singkat cerita, salah satu teman gowes ultra,m Terry mau menemani, setelah sebelumnya kuracunin juga buat daftar di challenge #seceng nya. Setelah waktu eksekusinya fixed diputuskan di tanggal 9-11 Desember, kita coba mengajak salah satu goweser yang demen gowes jauh juga, Om Peter, yang sayangnya ternyata pada hari H sudah ada agenda lain. Jadi akhirnya kami gowes berdua saja.

Rabu, Desember 06, 2023

Yang Tersisa dari Audax Yogyakarta 1000K

rute YUCC 2023 1000K
Pada bulan September lalu, aku mengikuti Audax Yogya 1000K yang menjadi event terakhir untuk Super Randonneur 2023. Jika di event-event sebelumnya peserta akan dikonfirmasi terlebih dahulu untuk partisipasinya, di audax kali ini panitia langsung mengirimkan email konfirmasi keikutsertaan peserta dalam event ini. Jika bukan karena aku sudah mendaftar di Super Randonneur, mungkin aku tidak akan mengikuti event ini. Entah, pada saat itu moodku sedang kurang bagus untuk mengikuti acara long ride seperti ini.

Seminggu sebelum event

Seminggu sebelum acara, aku ada acara kantor ke luar kota. Berhubung nggak bawa sepeda aku mencoba untuk berolahraga jogging. Tak disangka sesi lari pagi yang hanya berlangsung sekitar 40 menit ini membawa penderitaan. Baru berlari sekitar 2-3km paha kiriku sakit, mungkin memang karena tak terbiasa lari. Kupaksakan terus berlari hingga finish, beberapa kali gejala sakitnya hilang timbul. Namun pada akhirnya kakiku lumayan sakit, dipakai berjalan lumayan effort.

persiapan pada H-1

Keesokan harinya aku gowes, baru beberapa menit kakiku langsung ngambek, sakit. Bahkan aku coba mengayuh pelan-pelan pun tetap sakit. Sepertinya olahraga lari sehari sebelumnya membuat otot kakiku cedera lumayan parah, sehingga dipakai olahraga lain pun yang kurasa tidak menggunakan otot yang sama, jadi tidak bisa karena menahan sakit. Kondisi ini berlangsung beberapa hari sampai aku lumayan panik, karena event audax akan berlangsung dalam beberapa hari kedepan.


Pada akhirnya di H-2 aku mencoba kembali gowes pelan-pelan dan hasilnya cukup oke. Aku bisa bertahan paling nggak 1 jam tanpa ada gejala aneh-aneh. Akhirnya kuputuskan untuk tetap mengikuti event audax namun dengan ekspektasi rendah. Jika nanti terjadi apa-apa dengan kakiku, aku tidak akan memaksakan diri.

Senin, Desember 04, 2023

Catatan Liburan ke Ambarawa & Dieng - Day 4

Karena hari ke-4 ini adalah hari terakhir kami di Dieng, aku sengaja tidak mengambil rute yang jauh untuk gowes. Rute yang kupilih kali ini adalah Dieng - Tambi PP, dengan jarak yang relatif pendek 30km saja yang bisa kuselesaikan dalam waktu kurang dari 3 jam termasuk foto-foto di area kebun teh daerah Tambi dan di area dekat Batu Angkruk yang seharusnya kami kunjungi di hari sebelumnya. Pagi itu cuaca cukup cerah, sehingga ketika menuruni Dieng menuju Tambi aku bisa melihat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing dari kejauhan.

Pemandangan menuju Tambi

Rabu, November 29, 2023

Catatan Liburan ke Ambarawa & Dieng - Day 3

Seperti biasa, aku mengawali aktivitas hariku dengan bergowes ria. Rute yang kupilih di hari ke-3 ini adalah Dieng-Bawang PP dimana jaraknya hanya sekitaran 35km PP. Tadinya hendak mengamil rute yang nge-loop melewati Bawang, namun karena takut nantinya terlalu lama kupikir akan lebih bijak jika aku mengambil rute pendek sehingga waktu berlibur bersama keluargaku bisa lebih lama.

Rute Dieng-Bawang ini cukup menarik karena melewati Tol Kahyangan, yang merupakan salah satu destinasi wisata di Dieng. Tol Kahyangan ini bukan jalan tol ya, tetapi jalanan cor yang kiri kanannya adalah lembah, jadi pemandangannya jelas oke banget. Namun demikian rute kesini cukup menantang, entah ya bawa mobil kesini aku juga mungkin mikir-mikir karena jalanannya cukup sempit dan ada jurangnya pula.

Minggu, November 26, 2023

Catatan Liburan ke Ambarawa & Dieng - Day 2

suhu nya 6° C
Hari ke-2 kuawali dengan gowes PP ke arah Kajen. Karena jarak Dieng-Kajen cukup jauh, kurang lebih 70-80km, aku putuskan untuk mencari rute yang kira-kira PP bisa dapat fondo 100km, jadi hanya sampai sekitaran Pagilaran. Start gowes sekitar jam 6 pagi, suhu udara diluar sangat dingin menurut ukuranku, 6 derajat celcius. Dengan cuaca seperti ini, gowes sebentar saja rasanya berat di paru-paru, mungkin karena tidak terbiasa menghirup udara yang begitu dingin. Namun karena rute yang kuambil menuruni dataran tinggi, jadi kupikir semakin jauh aku dari Dieng seharusnya suhunya semakin naik.

Kamis, November 23, 2023

Catatan Liburan ke Ambarawa & Dieng

Setelah tertunda entah berapa lama, akhirnya aku sekeluarga berkesempatan untuk liburan ke Dieng. Dieng menjadi salah satu wishlist destinasi yang ingin kami kunjungi sejak beberapa tahun ke belakang, dan akhirnya baru bisa tereksekusi di akhir bulan Juni lalu bertepatan dengan waktu liburan sekolah anak-anak. Berdasarkan informasi yang kami dapatkan di internet, banyak spot wisata yang bisa kami kunjungi di Dieng. Selain itu, aku juga berencana untuk mencoba beberapa rute tanjakan di daerah sekitaran Dieng. Dengan pertimbangan ini pada akhirnya, kami memutuskan untuk mengambil waktu liburan agak lama, yaitu selama 4 hari. Seandainya bukan karena rencana untuk mengikuti RUPS nya Samudera Indonesia di tanggal 28 Juni, mungkin akan ku-extend liburanku hingga waktu Idul Adha.

Minggu, Juli 16, 2023

Yang Tersisa dari Audax Bekasi 300K

Audax Bekasi 300K yang diadakan pada tanggal 18 Maret 2023 lalu sedikit berbeda dari biasanya. Ekspektasiku rutenya tidak akan berbeda jauh dengan Audax Bekasi yang diadakan 1 dan 2 tahun sebelumnya, dimana rutenya akan melewati waduk Cirata lalu menuju Purwakarta dan kembali menuju Bekasi melalui rute Pantura. Jadi lebih banyak bermain di arah sebelah timur kota Bekasi. Tak disangka-sangka ternyata diluar perkiraanku: ke arah Bogor menuju daerah Rangkas Bitung dan kembali lagi ke Bekasi. 

Begitu tahu rutenya seperti ini satu minggu sebelumnya, aku jadi tidak terlalu bersemangat karena rutenya melalui daerah Bogor yang cukup ramai dengan angkot, kemudian rutenya juga melalui daerah Rumpin yang terkenal dengan jalanan agak jelek dan banyak truk, dan yang terakhir rutenya dilewati daerah Jakarta dan kembali lagi ke Bekasi melalui rute Kalimalang. Terdengar bukan rute yang menyenangkan untuk gowes. Apalagi ini eventnya diadakan di hari Sabtu dimana jalanan bakalan ramai dan macet.

Selasa, Juni 06, 2023

Yang Tersisa dari Audax Bogor 200K

Audax Bogor 200K yang diadakan pada tanggal 20 Mei lalu mengambil rute yang relatif bersahabat dan tidak terlalu aneh-aneh: start dari apartmen  Royal Sentul Park, kemudian melewati Depok, Puspitek, Tenjo, Jasinga, Cigudeg, Leuwiliang, dan kembali lagi ke titik start. Dengan elevation gain sekitar 1100m, jalanannya didominasi oleh rute flat, rolling, dan ada satu tanjakan yang tidak terlalu panjang dari arah Cigudeg ke Leuwiliang.

Seperti biasa, aku menyiapkan 2 plan untuk menyelesaikan event ini. Plan A: Gowes dengan pace ku sendiri dimana nggak pengen terlalu nge push juga, namun dengan ekspektasi di tiap CP hanya berhenti untuk scan CP dan refuel kalau memang diperlukan. Dengan rencana ini, aku menyiapkan hydration vest dengan kapasitas 2 liter. Sementara itu untuk Plan B: kalau kesamber sama peloton Sport Gel ya aku akan coba ikut gandol.

Dari awal start aku nggak grasak-grusuk, malah akhirnya ketemu temen kantor ga sampe 1km dari titik start. Akhirnya kuputuskan untuk gowes barengan aja sambil ngobrol-ngobrol. Rencananya awalnya sih begitu ketemu jalan Juanda yang ke arah Depok aku akan gowes duluan karena pace nya temenku ini juga lebih santai. Setelah gowes bareng sejauh kurang lebih 30km, pas banget ini sebelum berbelok ke jalan Raya Bogor, tetiba Om Lucky & Munir dari Sport Gel lewat dan menyapa, jadilah rencana berubah ke plan B. Aku ijin duluan ke temenku, dan langsung ugal-ugalan ngegandol mereka.

Minggu, Mei 21, 2023

100k km and still counting

Cerita dimulai pada akhir tahun 2015.  Pada saat itu aku putuskan untuk membeli road bike merk Polygon karena ternyata aku lebih sering menggunakan MTB ku untuk nanjak dibandingkan dengan gowes masuk single track. Harapannya sih ganti road bike bisa lebih cepat untuk nanjak dan bisa explore rute lebih jauh lagi. Pilihan jatuh ke Polygon Helios A8 tahun 2013 yang sudah discontinue. Lumayan karena barang sisaan, jadi dapet diskonan. Harganya dulu sekitaran Rp 22.5jt an, worth it sih menurutku, group set juga sudah Ultegra walaupun masih menggunakan 10 speed.

Rabu, April 26, 2023

Yang Tersisa dari Audax Solo 400K

Audax Solo 400K yang diadakan di akhir bulan Februari lalu memberikan pengalaman yang cukup berkesan buatku. Dari beberapa kali mengikuti event Audax, mungkin Solo 400K ini yang benar-benar menguji mentalku untuk menyelesaikan tantangannya dibawah waktu Cut off Time (CoT). 
Dari mulai gowes yang niat awalnya asal bisa finish dibawah CoT, menjadi gowes endurance strength dengan pace cepat karena ketemu dengan rombongan tim Sport Gel, hingga nyaris celaka di turunan curam, kena musibah ban bocor dan diakhiri crash di dini hari nabrak ibu-ibu yang mau ke pasar. Namun pada akhirnya dengan berbagai cobaan diatas aku berhasil menyelesaikan event ini  pukul 04:30, 3.5 jam sebelum CoT.

Minggu, Juli 11, 2021

Geopark Ciletuh Marathon Cycling 2021

Beberapa waktu yang lalu tepatnya pada tanggal 19 Juni aku mengikuti event gowes Geopark Ciletuh Marathon Cycling 2021 (GCMC 2021). Beruntung aku mendapat informasi mengenai event ini dari salah seorang temanku sehingga bisa ikut mendaftar. Sudah cukup lama juga aku ingin menjajal rutenya setelah mendengar testimoni positif dari teman-temanku yang sebelumnya sudah pernah gowes ke Ciletuh. Katanya rutenya cukup menantang namun pemandangannya sangat oke.

Sabtu, Januari 09, 2021

Catatan Gowes Bintaro Loop 500km

Pada tanggal 26 Desember lalu, aku berhasil menyelesaikan aktivitas gowes sejauh 500km di rute Bintaro Loop. Start pada jam 20:00 di tanggal 25 Desember malam dan selesai kurang lebih jam 19:00 kurang keesokan harinya. Hampir 23 jam, walaupun moving timenya hanya sekitar 17jam saja. Durasi bersepedanya melenceng cukup jauh dari estimasiku yang kuperkirakan seharusnya bisa selesai lebih cepat. Namun karena beberapa hal, alhasil baru bisa finish selewat maghrib.


Aktivitas ini menjadi catatan tersendiri untukku, karena ini adalah jarak terpanjang yang pernah kucapai selama aku gowes. Rekor sebelumnya kurang lebih 260 an km, dan itu juga di rute yang sama ketika aku mengikuti event B250K di akhir tahun 2019.  Selain itu rute Bintaro Loop ini juga cukup unik dan memberikan tantangan tersendiri karena di rute ini cukup sulit untuk bisa mendapatkan kecepatan yang cukup tinggi dan relatif stabil dikarenakan adanya lampu merah, fly over, dan segmen yang terbuka sehingga anginnya cukup kencang. Namun demikian berhubung sudah niat, alhamdulillah bisa tercapai juga.

Rabu, Desember 30, 2020

Resolusi dan Harapan di 2021

Seperti biasanya, menjelang pergantian tahun, aku merasa perlu untuk menuliskan harapan dan resolusiku di tahun 2021. Walaupun resolusiku di tahun 2020 banyak yang tidak tercapai karena pandemi, namun bukan berarti aku akan melalui 2021 tanpa rencana. Belajar dari pengalaman di tahun 2020, sebenarnya untuk resolusi dan target pribadi tidak perlu muluk-muluk, yang penting adalah konsistensinya. Dengan demikian pada dasarnya resolusiku di tahun depan tidak akan banyak mengalami perubahan dibanding dengan tahun ini. 

Senin, Desember 21, 2020

Kontemplasi 2020

Tahun 2020 sebentar lagi akan berakhir. Ini adalah tahun yang berat, dimana efek pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan di banyak hal dan memaksa orang-orang untuk beradaptasi dengan kondisi apa yang disebut dengan new normal. Termasuk juga dengan rencana dan resolusiku di tahun ini, ada beberapa yang memerlukan penyesuaian dan bahkan dicoret dari daftar. Namun demikian pandemi ini membuka pintu-pintu peluang lainnya yang kurasa cukup layak untuk dijadikan resolusi di tahun-tahun berikutnya.

Senin, Oktober 26, 2020

3 bulan Menuju 2021

Tahun 2020 menjadi tahun yang tidak akan terlupakan dalam sejarah. Wabah Covid-19 telah memberikan banyak perubahan pada hampir semua sektor. Semua orang dipaksa untuk dapat beradaptasi pada era baru yang disebut new normal. Secara pribadi, perubahan yang paling terasa adalah implementasi kebijakan Work From Home (WFH) dan social distancing. Kedua hal ini telah banyak mengubah aktivitas sehari-hari yang kulakukan, baik yang berhubungan dengan pekerjaan, hobi, dan interaksi dengan keluarga dan lingkungan sosialku. 

Dalam tulisan kali ini aku ingin sekedar berbagi perubahan-perubahan apa saja yang terjadi dalam 10 bulan terakhir sejak Covid-19 mulai memberikan dampak serius dan mendapatkan banyak perhatian dari pemerintah.