Senin, September 19, 2011

Installer OS X Lion untuk MacBook Air 2011

Seperti yang telah diketahui, dalam paket pembelian MacBook Air yang baru tidak disertakan USB installer Mac OS X + iLife seperti pada paket pembelian MacBook Air yang sebelumnya. Apple meng-klaim pengguna MacBook Air yang baru dapat me-restore instalasi OS X Lion dengan menekan tombol Command + R saat booting. Pengguna akan diberikan pilihan untuk melakukan booting dari partisi normal atau dari partisi Recovery HD yang berisi tools untuk memperbaiki atau bahkan  meng-install ulang OS X Lion.

Berhubung penasaran ingin mencoba fitur ini, aku coba untuk menekan Command + R pada saat booting, namun tidak tampak adanya pilihan untuk melakukan booting dari partisi Recovery HD. Aku tidak ingat apakah ketika membeli partisi Recovery HD tersebut sudah ada sebelumnya atau tidak, karena setelah membeli aku langsung menambah 1 partisi lagi melalui Disk Utility dan ada kemungkinan partisi Recovery HD tersebut telah terhapus. Menurut catatan dari Apple, partisi Recovery HD tidak akan muncul pada Disk Utility, sehingga bisa saja terhapus sebelumnya.

Seri MacBook Air yang terbaru ini juga sudah dilengkapi dengan built-in tools yang bernama Internet Recovery, dimana jika partisi Recovery HD nya juga mengalami masalah, pengguna masih bisa melakukan instalasi melalui internet. Entah bagaimana, aku mencoba cara ini pun masih gagal. Terakhir mencoba melalui jaringan WiFi kantor yang sudah langsung terkoneksi dengan internet pun masih gagal. Tidak ada progress sama sekali, sehingga aku pikir tools ini tidak bisa diandalkan. Berarti satu-satunya tools yang bisa diandalkan ketika ada masalah adalah instalasi secara offline menggunakan USB atau DVD, sementara dalam paket pembeliannya tidak disertakan baik USB ataupun DVD instalasinya. Bahkan Apple menjual USB installer OS X Lion dengan harga $ 69, lumayan mahal Bo, lagipula semua pengguna MacBook Air yang baru berhak atas lisensi OS X Lion. Agak-agak konyol juga jadinya.

Sayangnya walaupun di Apple App Store nya sudah dinyatakan bahwa OS X Lion sudah terinstall, tidak disediakan pilihan untuk megngunduh ulang installernya, kecuali untuk pengguna Mac yang sebelumnya mengupgrade OS nya ke OS X Lion. Terpaksa ditempuh jalur-jalur yang sedikit ilegal, mengunduh installernya melalui torrent ataupun forum-forum underground. Tetapi masalahnya tidak berhenti sampai disini, karena kebanyakan versi yang aku unduh ternyata tidak kompatibel dengan MacBook Air ku tanpa disertai dengan informasi yang cukup jelas. Bahkan aku sudah mencoba beberapa kali membuat installer di USB flash disk dari beberapa sumber yang berbeda tetapi hasilnya nihil. Setiap kali aku coba untuk boot melalui USB flash disk, selalu gagal dan muncul simbol forbidden dengan background abu-abu. Titik terang mulai aku dapatkan ketika aku mencoba untuk booting USB flash disk tersebut pada MacBook Pro milik temanku. Booting berjalan dengan sukses, dan installer bisa dijalankan. Aku menyimpulkan bahwa versi installer untuk MacBook Air yang versi terbaru ini tentunya berbeda dengan installer untuk versi MacBook yang sebelumnya.

Setelah mencoba meminta bantuan kepada Om Gugel, aku menemukan link berikut ini: http://www.ictofficers.co.uk/blog/2011/08/08/apple-osx-restore-offline/. Disitu disebutkan bahwa versi OS X Lion untuk seri MacBook Air yang baru menggunakan Build 11A2603. Entahlah dengan versi upgrade dari OS sebelumnya menggunakan Build versi berapa. Pada link diatas disebutkan juga cara-cara untuk membuat installer OS X Lion pada USB flash disk dan link untuk mengunduh file DMG installer OS X Lion. Akhirnya berhasil juga membuat installer OS X Lion-nya. Nggak perlu khawatir lagi deh kalau nanti instalasi OS Lion nya kenapa-kenapa. 

Sabtu, September 17, 2011

MacBook Air 2011

Akhirnya kesampean juga untuk merealisasikan salah satu wish list di tahun ini: membeli laptop baru, yang akhirnya pilihanku jatuh pada MacBook Air. Beruntung aku tidak terburu-buru membeli pada waktu itu karena mendengar rumor akan adanya seri MacBook Air yang terbaru setelah Apple merilis OS X Lion. Dan ternyata benar saja, karena menurutku perbedaannya lumayan signifikan dibanding dengan seri MacBook Air sebelumnya yang dirilis pada bulan Oktober 2010 lalu. Perbedaan yang cukup signifikan adalah dari sisi processor yang kini menggunakan Core i5 dan memory yang telah ditingkatkan menjadi 4 GB (walaupun ada seri yang masih menggunakan memory 2 GB), selain itu MacBook Air terbaru dilengkapi dengan fitur backlit keyboard dan port Thunderbolt yang memiliki kecepatan transfer hingga 10Gbps.


Pilihanku jatuh pada seri MacBook Air dengan spesifikasi layar 11.6 inch, SSD 128 GB, memory 4 GB, dan berat sekitar 1 kg yang menjadikannya praktis untuk dibawa kemana-mana. Dengan spesifikasi diatas, laptop ini sudah lebih dari cukup untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari, dari mulai pengolahan dokumen, hiburan, sampai photo editing. Percayalah bahkan dengan clock processor yang lebih rendah, performanya terbilang sangat baik karena didukung oleh media penyimpan yang menggunakan SSD, dimana setelah aku lakukan benchmark, kecepatan bacanya bisa mencapai 200 MB/s. Perbedaan ini sangat signifikan dibandingkan dengan media penyimpan yang menggunakan kepingan magnetik. Pada MacBook Air, proses booting dan startup aplikasi dapat berjalan dengan cepat.


Menurutku berikut adalah kelebihan-kelebihan yang aku sukai dari MacBook Air Mid 2011:

  • Processor sudah menggunakan Core i5/i7 (dual core + hyperthreading), tentunya lebih cepat daripada generasi Core 2 Duo pada Mac Book Air sebelumnya
  • Media penyimpanan yang menggunakan SSD (Solid State Disk). Setelah menjajal kemampuan dan performa SSD ini, jadi kepikiran nanti kalau mau upgrade PC akan kugunakan media penyimpanan untuk OS dan aplikasinya. Walaupun jauh lebih mahal, tapi sepertinya worth lah, sebanding dengan performanya.
  • Ringan seri 11.6 inch memiliki berat 1,08 kg sementara seri 13.3 inch memiliki berat 1,35 kg
  • Sudah menggunakan OS X yang terbaru: OS X Lion. Paling nggak bisa berhemat $ 29 untuk upgrade ke OS X Lion (tentunya secara legal)
  • Port Thunderbolt. Audio Output dimungkinkan melalui port ini. Jadi jika seri ini dihubungkan ke perangkat seperti TV melalui HDMI (yang tentunya membutuhkan konverter Mini Display Port to HDMI), audio yang keluar dari MacBook bisa didengar melalui TV.


Kekurangan-kekurangannya:

  • Media penyimpanannya tidak terlalu besar. Karena menggunakan SSD yang harganya memang lumayan mahal, kapasitas penyimpanannya tidak terlalu besar. Walaupun sebenarnya sih 128 GB sudah cukup, tapi menurutku agak-agak pas-pasan kalau kita memiiki banyak dokumen seperti video dan foto yang memerlukan kapasitas yang cukup besar.
  • Walaupun sudah menggunakan Port Thunderbolt, sayangnya sepertinya belum banyak perangkat yang menggunakan port ini di pasaran. Aku berharap Apple menyediakan dock untuk Thunderbolt ini. Paling nggak ada docking nya yang outputnya USB 3.0 atau eSata dimana kecepatan transfernya jauh lebih baik daripada USB 2.0 namun perangkat yang menggunakan protokol tersebut sudah banyak di pasaran.