Minggu, Juni 29, 2014

Olahraga Yuks - Part 1

Jauh-jauh hari sebelum tulisan ini dibuat, nggak pernah sekalipun terpikir untuk berolahraga walaupun di akhir pekan. Biasanya akhir pekan kuhabiskan untuk beristirahat di rumah setelah seminggu berlelah-lelah ria dengan pekerjaan. Beberapa bulan lalu semuanya berubah, dimulai dari insiden earphone Philips ku yang rusak dan memaksaku untuk membeli earphone baru dengan spec build quality yang lebih baik. Pilihanku pun jatuh pada Klipsch S4i II yang memang didesain untuk perangkat iOS dan Mac. Walaupun earphone ini tidak didesain untuk berolahraga, sempat terbersit juga untuk menggunakannya sambil berolahraga ria.

Pilihanku pun jatuh pada lari. Alasannya sederhana: olahraga ini sangat simpel, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja (selama ada niat, disitu ada jalan), dan tidak memerlukan biaya tambahan. Akhirnya dimulailah olahraga lari keliling komplek sambil mendengarkan musik dengan earphone baru ku. Untuk permulaan, lari 1,5km saja sudah ngos-ngosan. Tapi namanya juga permulaan, yang penting konsisten pikirku waktu itu.

Minggu, Juni 15, 2014

[Review] Ulasan Klipsch A5i

Sebenarnya, tulisan ini bisa dibilang sudah agak basi, mengingat earphone Klipsch A5i yang akan aku ulas disini sudah cukup lama kubeli. Sejak earphone Philips SHE9850 ku bermasalah karena kabelnya terkelupas, aku sedikit alergi pada produk earphone Philips. Jujur saja, kuakui suara earphone Philips ku yang lama sudah cukup dan so far aku puas banget. Namun demikian, build quality produk yang buruk  membuatku berpikir dua kali untuk membeli produk yang sama.

Setelah melihat berbagai pilihan yang ada, aku memutuskan untuk membeli produk Klipsch. Satu hal yang aku sukai dari Klipsch adalah dia menyediakan model-model tertentu yang khusus di-desain agar kompatibel dengan produk Apple seperti Mac, iPhone, iPod, dll. Pada produk yang dibuat khusus untuk produk Apple, Klipsch menambahkan huruf ‘i’ di belakang namanya.

Kembali ke topik utama, akhirnya aku memutuskan untuk membeli Klipsch A5i, dengan warna hijau terang dan cukup mencolok. Ada beberapa alasan sih mengapa aku memilih produk ini. Salah satunya adalah diskon dari Bhinneka yang cukup menggiurkan (harga ketika aku beli 1,299 juta), dan tampaknya itu adalah clearance sale dari Bhinneka. Karena tak lama setelah itu produk tersebut sudah tidak ada lagi di Bhinneka. Alasan-alasan lainnya adalah:

  • Berdasarkan ulasan dari hasil googling, produk ini cukup bisa diandalkan. Kabelnya dibuat dari bahan kevlar yang konon awet.
  • Klipsch A5i ini didesain untuk pengguna yang hobi olahraga, jadi konon katanya tidak masalah ketika dipakai berbasah-basahan dengan keringat. Sejujurnya sih pada saat membeli produk ini aku bukan tipe orang yang senang berolahraga, cuma yah gara-gara earphone ini sekarang sudah nggak lagi :p
  • Memiliki 3 tombol yang berfungsi untuk mengatur volume dan musik, yang tentunya kompatibel dengan produk Apple. Selain itu, earphone ini memiliki penjepit, jadi nggak ribet ketika digunakan.
  • Memiliki microphone yang bisa digunakan untuk menerima panggilan


Okeh, itu adalah alasan-alasan mengapa aku membeli produk ini. Dan setelah menggunakan selama beberapa bulan, berikut adalah hasil ulasannya:

Kualitas Suara
Kualitas suara bisa dibilang cukup oke. Jika dibandingkan dengan Philips SHE9850 sih aku lebih prefer SHE9850. Suara bass produk ini menurutku cukup oke, namun terlalu dalam, dan tidak seimbang dengan treble nya. Ear tip nya pun cukup lumayan dalam meredam suara-suara di sekelilingnya. Berhubung earphone ini sering aku gunakan dalam perjalanan pulang pergi ke kantor via kereta Commuter, aku tidak terlalu mempermasalahkan kualitas suaranya. Apalagi jika digunakan untuk olahraga, kualitas suara mungkin bukan menjadi prioritas.

Build Quality
Produk ini aku akui cukup durabel. Bahan kabelnya resisten terhadap kelembaban dan keringat. Bahkan Klipsch A5i ini pernah aku gunakan dalam kondisi ekstrim: bersepeda ketika hujan cukup deras, dan sejauh ini oke-oke saja. Pada intinya sih produk ini cocok digunakan untuk pengguna yang senang dengan aktivitas outdoor.

Tambahan informasi:
Earphone ini pernah tidak sengaja tercuci di mesin cuci. Dan sejauh ini kualitas suaranya masih oke. Baik kabel maupun ear tip nya tidak mengalami kerusakan sedikitpun. Ketiga tombol dan microphone nya masih bisa berfungsi dengan normal.

Kompatibilitas
Berdasarkan pengalamanku, produk ini kompatibel dengan iPhone, iPod Touch, iPad, iPod Nano, dan Mac. Untuk produk-produk Apple diluar itu earphone tetap bisa digunakan, namun tombol dan mic nya tidak berfungsi. Untuk produk diluar Apple, aku belum mencobanya sih, tapi kemungkinan sama saja, hanya fungsi earphone nya saja yang bisa digunakan.

Ergonomis
Earphone ini memiliki pengait yang digantungkan ke telinga yang berfungsi untuk mempertahankan earphone agar tetap pada posisinya walaupun digunakan dalam kondisi ekstrim. Pengait ke telinga nya cukup lentur sehingga nyaman digunakan. Selain itu ear tip nya bisa diatur, ada semacam gagang yang lentur yang bisa disesuaikan dengan lubang telinga.

Untuk penggunaan normal sehari-hari, produk ini berfungsi sebagaimana mestinya dan sangat nyaman untuk digunakan. Namun ketika digunakan untuk aktivitas outdoor yang membuat tubuh banyak mengeluarkan keringat, produk ini sedikit ‘bermasalah’. Produk ini sering kugunakan untuk menemaniku ketika berolahraga: berlari dan bersepeda. Ketika berlari, tubuh cenderung lebih banyak berkeringat dibandingkan dengan bersepeda. Dan ada kalanya keringat itu sampai membasahi telinga dan lubang telinga sehingga ear tip dari produk ini menjadi basah dan sedikit tidak ngepas. Karena menjadi tidak ngepas ke lubang telinga, seringkali suara yang aku dengar menjadi seolah tidak balance antara kiri dan kanan. Namun demikian, earphone nya tidak sampai terlepas kok. Cuma membuat menjadi sedikit tidak nyaman aja.

Senin, Juni 02, 2014

Gebrakan T-Cash: Promo dengan Harga Hot

Sejujurnya, menurut pendapatku pribadi layanan T-Cash itu bagai hidup segan mati pun tak mau. Sebagai pionir layanan uang elektronik dalam industri telekomunikasi di tanah air, belakangan ini pamornya seolah ditelan oleh pesaing-pesaingnya. Dalam setahun belakangan ini pertumbuhan merchant nya tidak terlalu signifikan. Sejauh ini T-Cash aku manfaatkan untuk membayar tagihan-tagihan, mengisi pulsa, dan membeli token listrik prabayar PLN. Sialnya, dalam sebulan belakangan ini T-Cash tidak bisa digunakan untuk membeli token PLN. Mau belanja di Indomaret? Coba saja, dan Anda akan beruntung jika kasirnya bisa melayani pembelian barang dengan T-Cash. Melihat kenyataan ini, rasa-rasanya semakin ‘malas’ saja menggunakan T-Cash.