Selasa, Desember 22, 2009

Perbandingan Nokia E72 vs E71

Sebelumnya, aku punya HP E71 telah menemaniku selama lebih dari 1 tahun. Dan berhubung barangnya kini telah hilang, jadilah beli E72, yang digembor-gemborkan sebagai penerus E71. Karena udah lama pake E71, jadi bisa tahu bedanya seperti apa. Berikut ini adalah perbedaan-perbedaan yang menunjukkan kekuatann E72:
  1. Kecepatan Prosesor
  2. Prosesor yang digunakan E71 adalah 369 MHz, sementara E72 dilengkapi dengan prosesor berkecepatan 600 MHz. Perbedaan ini tentunya lumayan berpengaruh pada kecepatan load aplikasi yang tentunya membuat pengalaman menggunakan E72 menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
  3. Kamera
  4. E72 dilengkapi dengan kamera beresolusi 5 MPix, sementara E71 3,2 MPix. Sebenernya sih fitur ini nggak terlalu berpengaruh, karena fitur kamera memang paling jarang aku gunakan. Nggak peduli resolusinya mau berapa MPix, hasilnya masih jauh dari ekspektasi lah.
  5. GPS, Kompas, dan Akselerometer
  6. Baik E71 dan E72 dilengkapi dengan GPS, namun demikian E72 dilengkapi dengan Kompas Digital dan akselerometer yang tidak ada di E71. Aku masih belum terbiasa dengan fitur ini. Untuk kompas magnetik bisa digunakan di aplikasi Nokia Maps, sementara untuk akselerometernya, belum termanfaatkan secara penuh. Belum nemu aplikasi yang pas untuk digunakan di E72 yang memanfaatkan fitur ini.
    Namun demikian, saat ini E72 telah didukung oleh Ovi Maps versi 3.03 terbaru, dimana semua layanan navigasinya gratis (tidak perlu lisensi). Ovi Maps terbaru ini belum mendukung Nokia E71. Walaupun sama-sama Symbian 3rd edition, namun aplikasinya tidak serta merta dapat digunakan di E71. Selain layanan navigasinya yang gratis, Ovi Maps terbaru ini didukung oleh fitur-fitur lain seperti informasi even, cuaca, dan Lonely Planet yang mampu menampilkan informasi lokasi-lokasi menarik yang berada di sekitar posisi saat ini. Selain itu pengguna juga dapat berbagi informasi mengenai lokasi saat ini melalui Facebook.
    Review mengenai Ovi Maps 3.03 dapat dibaca disini.
  7. Musik
  8. Tidak seperti E71 yang menggunakan jack 2.5mm untuk output audio, E72 menggunakan jack 3.5 mm yang lebih standar. Jadi inget sewaktu menggunakan E71 sempat BT nyari-nyari konverternya. Kalo sekarang sih mau denger musik melalui earphone tinggal colok aja, ga perlu pake konverter segala.
  9. Konektivitas
  10. Baik E72 dan E71 menggunakan kabel data USB yang sama, yaitu CA-101. Namun bedanya pada E72 kabel data ini bisa digunakan untuk melakukan charge baterai. Memang sih lebih lambat dibandingkan dengan menggunakan kabel charger, tetapi lebih praktis karena menyediakan dua pilihan. Siapa tahu kabel chargernya ketinggalan, kan bisa di-charge menggunakan kabel datanya. Untuk koneksi data, E72 mendukung HSDPA yang kecepatannya mencapai 10.2 Mbps dan HSUP hinggal 2 Mbps. Sementara E71 sendiri hanya mendukung HSDPA 3.6 Mbps, dan nggak ada HSUPAnya. Kecepatan uplink maksimalnya adalah 384 Kbps. Namun walaupun terkesan canggih, kayaknya nggak bakalan terlalu kepakai disini. Teknologinya belum mendukung, dan terlebih lagi udah pake paket unlimited yang speednya dibatesin jauh dibawah HSDPA ataupun HSUPA.
  11. Email
  12. Fitur email pada E72 menurutku jauh lebih baik dibandingkan dengan E71. Jika pada E71 aplikasi Mail for Exchange nya harus diunduh terlebih dahulu, pada E72 aplikasi ini sudah tertanam dan terintegrasi. Terlebih lagi, fitur Mail for Exchange nya jauh lebih baik, karena dapat menampilkan email dalam format HTML maupun teks biasa. Pengguna E72 juga dapat menikmati Nokia Email, fitur push email dari Nokia yang mendukung hingga 10 account yang berbeda yang diantaranya adalah Gmail dan Yahoo. Karena semuanya terintegrasi dalam satu client, tampilan email untuk Yahoo, Gmail, dan Mail for Exchange nya pun seragam. Tak seperti pada E71 yang berbeda-beda dan tak terintegrasi. Pada email client yang baru ini, semua folder yang ada pada exchange server bisa ditampilkan. Tidak seperti pada aplikasi Mail for Exchange di E71 dimana pengguna hanya dapat melihat isi Inbox nya saja. Kurasa fitur email inilah yang membuat perbedaan yang besar antara E71 dan E72.
  13. Memori dan penyimpanan data (storage)
  14. E72 memiliki kapasitas penyimpanan data internal sebesar 250 MB, dua kali lebih besar dari E71 yang hanya 110 MB. Dalam paket penjualannya, E72 dilengkapi dengan microSD berukuran 4GB sementara E71 hanya 2GB. Maksimal kapasitas microSD yang didukung E72 pun dua kali lebih besar dibandingkan E71 yaitu 16GB. Terasa lumayan jauh bedanya. Namun kurasa untuk urusan kerjaan sih 4GB aja dah kebanyakan.
  15. Keypad
  16. Walaupun sama-sama QWERTY E72 dilengkapi dengan beberapa tombol keypad baru, yang menempati jatah tombol spasi, yang menyebabkan tombol spasi di E72 setengah kali lebih kecil dibandingkan denga E71. Selain itu, beberapa tombol dapat dijadikan shortcut ketika pengguna berada pada menu stand by: mengaktifkan/mendeaktifkan bluetooth, profil Silent, dan lampu senter. Selain itu, E72 juga dilengkapi Optical Navi Key yang memudahkan navigasi. Rada-rada aneh juga sih karena sebelumnya nggak biasa pake fitur ini. Tapi lumayan membantu ketika browsing, terutama ketika menggunakan Opera Mini. Tombol yang mungkin berguna di E72 yaitu tombol Ctrl, yang bisa digunakan sebagai shortcut untuk Select All (Ctrl+A), Cut (Ctrl+X), Copy, dan Paste ketika sedang mengedit tulisan.
  17. Baterai
  18. E72 menggunakan baterai yang sama dengan E71: BP-4L yang memiliki kapasitas 1500 mAH. Namun demikian sesuai dengan informasi resminya,  waktu bicara dan stand by pada E72 lebih lama dibandingkan dengan E71. Pada E72, waktu bicara dan stand by nya masing-masing 13 jam dan 480 jam (pada jaringan GSM), sementara E71 10.5 jam dan 410 jam. Setelah aku coba untuk internetan dan email seharian, batrenya memang lebih awet dibandingkan E71. Entah apa karena masih beli baru kali ya. Tapi dulu rasa-rasanya sewaktu masih baru-baru pakai E71, batrenya lebih cepet abis dibandingkan dengan E72 ku sekarang.
  19. Personalisasi dan User Interface
  20. E72 menyediakan user interface yang lebih baik dan lebih cepat dibandingkan dengan E71 (jelas lah, kecepatan prosesornya aja beda). Terlebih lagi E72 juga dapat menampilkan animasi ketika berpindah-pindah menu ataupun aplikasi (pada HP ku, fitur ini aku disable karena berasa membuat HP jadi lambat). Audio Theme juga didukung pada E72 (pada E71 tidak ada fitur ini), walaupun aku sendiri belum nyoba fitur ini sih.
  21. Aplikasi
  22. Aplikasi bawaan yang terintegrasi pada E72 pada umumnya tidak berbeda jauh dibandingka dengan E71. Pada E72 ada tambahan menu Media yang dapat digunakan untuk sharing konten (gambar, musik, dan video) dan melakukan sinkronisasi konten antara E72 dengan PC melalui jaringan WLAN. Aku sendiri belum pernah mencoba fitur ini,  tetapi sepertinya lumayan berguna untuk orang-orang yang kebutuhan akan konten multimedianya tinggi. Aplikasi lain yang tersedia pada E72 adalah Font Magnifier yang dapat digunakan untuk mengatur ukuran font yang digunakan pada aplikasi. Selain itu terdapat pula Software Update untuk melakukan update firmware E72 melalui jaringan WLAN atau menggunakan GPRS. Sementara itu, aplikasi seperti Download!, yang berisi katalog aplikasi yang bisa diunduh dan digunakan (kebanyakan berbayar) dan aplikasi Advanced Call Manager yang dapat digunakan untuk filter panggilan masuk, tidak disertakan dalam E72. Padahal kedua aplikasi ini cukup berguna ketika aku masih menggunakan E71. Nokia malah cenderung mengintegrasikan aplikasi-aplikasi internet semacam Facebook,  YouTube, dan Ovi Store pada E72. Sepertinya sih Nokia mulai serius untuk merambah gaya hidup pengguna handset saat ini. Terlebih lagi Ovi Store yang sekarang kurasa menjadi fokus Nokia untuk menjual kontennya (mungkin karena alasan inilah menu Download! dihilangkan dari E72).
  23. Fitur lain
  24. Fitur lain yang menurutku lumayan membantu yaitu Noise Cancellation. Waktu itu iseng nyoba nelepon di KRL ekonomi yang sedang jalan, yang tentunya berisik banget. Ternyata suara lawan bicara bisa aku dengar dengan jelas, dan suaraku juga bisa terdengar dengan jelas oleh lawan bicara.
  25. Harga
  26. Ya iyalah. Jelas E72 lebih mahal daripada E71. Hargaya sendiri bisa terpaut 1,5 jt lebih mahal dibanding E71. Tapi kalo melihat spec hardware dan fitur email yang disediakan, kayaknya masih worth lah.
Beberapa kekurangan E72
Ada beberapa hal yang menurutku kurang dari E72: terkadang suka bermasalah ketika dipakai untuk mengetik cepat. Beberapa keypadnya terutama keypad alphabet yang juga bisa digunakan untuk menampilkan angka, terkadang tidak menampilkan karakter yang diharapkan ketika mengetik cepat. Ini terjadi karena ketika aku menekan salah satu huruf, sementara jariku belum lepas, aku sudah menekan huruf yang lain (huruf yang bisa digunakan untuk mengetik angka), maka huruf yang kedua ini nggak akan muncul. Bikin frustasi juga sih, karena masala seperti ini nggak ada di E71. Semoga saja ini adalah bug yang bisa diperbaiki pada versi firmware berikutnya.

Kekurangan yang lain adalah, ketika aku menulis sebuah note yang lumayan panjang, lalu note ini aku kirimkan melalui email, maka isi note ini terpotong. Tidak seperti pada E71 yang langsung mengkopi seluruh isi note nya kedalam email. Kurasa ini adalah sebuah bug lain yang perlu diperbaiki di versi firmware yang akan datang. Ribet amat setiap kali mau ngirim notes, mesti Select All isi note nya, bikin email, dan paste disitu. Bener-bener nggak praktis.

Kesimpulan
Kalo nggak perlu-perlu spec hardware yang tinggi sih sebenernya E71 udah jauh dari cukup. Fitur-fitur penting seperti WLAN, GPS, 3G, QWERTY Keypad, fungsi Email, Musik udah ada semua di E71. E72 hanyalah penerus E71 yang fitur-fiturnya menurutku nggak ada yang 'baru', namun  disempurnakan. Untuk pecinta gadget dan nggak ada masalah dalam urusan budget, mending beli E72 lah. Heheheh...

Senin, Desember 14, 2009

Windows 7 di Toshiba Portege M600

Beberapa waktu lalu, aku mencoba meng-install Windows 7 Ultimate di laptopku. OS bawaan dari seri Portege M600 adalah Vista Business. Cuma karena berat dan kurasa menghabiskan resource yang banyak, aku downgrade ke Windows XP, yang mana jarang aku pake juga karena aku lebih suka menggunakan Ubuntu. Karena ada temenku yang udah menggunakan Windows 7 dan katanya lumayan enteng, aku pun iseng-iseng mencoba.

Proses instalasinya sendiri terhitung mudah dan cepat. Sepertinya nggak sampai 30 menit OS baru ini sudah terinstall. Tadinya aku cukup khawatir mengenai masalah kompatibilitas driver-drivernya. Ternyata kekhawatiranku tak beralasan. Setelah selesai install, hampir semua peripheral laptop yang penting bisa terdeteksi. Tampilan yang OK dan suara yang muncul setelah proses instalasi selesai menunjukkan driver graphic card dan sound card sudah terinstall dengan benar. Bahkan FingerPrint reader nya pun bisa digunakan walaupun nggak secara otomatis terinstall (driver diunduh melalui Windows Update). Perangkat yang tidak dikenali hanyalah Web Cam dan Bluetooth yang drivernya mesti diunduh secara manual dari website Toshiba nya.



Secara sebelumnya aku bukan pengguna Windows Vista, jadi nggak terlalu ngeh sih dengan perubahan yang ada. Kalau dibandingkan dengan Windows XP tentunya jauh lah bedanya. Namun dari segi performa dan fitur, kurasa Windows 7 lebih nyaman untuk aku gunakan ketimbang XP (Apalagi dibandingkan dengan Vista, jauh banget deh). Walaupun penggunaan memorinya lebih boros dibanding dengan XP, tetapi proses booting dan proses load aplikasinya kurasa lebih cepat.

Dari sisi fitur tentunya banyak sekali fitur-fitur baru di Windows 7. Aku akan mencoba menekankan pada masalah experience nya. Mengapa aku bisa mengatakan bahwa produk ini bahkan jauh lebih kupilih dibanding Windows XP yang menurutku sudah enteng banget. Berikut ini adalah perbedaan-perbedaan yang tampak jelas terlihat pada tampilannya:

Windows Taskbar
Pada Windows 7, taskbarnya terlihat lebih simple. Toolbar Quick Launch sudah tidak nampak lagi, digantikan oleh icon-icon shortcut ke aplikasi. Karena taskbarnya lebih berorientasi kepada aplikasi, bukan berorientasi lagi pada window, jadinya judul windownya tidak ditampilkan (walaupun ada opsi untuk menampilkan judul window). Jika ada beberapa window dalam satu aplikasi, akan ditampilkan seperti gambar dibawah ini. Jika mouse diarahkan pada icon aplikasi tersebut, akan muncul preview window-window yang aktif dalam aplikasi tersebut.



Selain itu ada fitur Jump List yang dapat diakses dengan meng-klik kanan icon aplikasi pada taskbar. Contoh dibawah ini adalah Jump List dari aplikasi Google Chrome yang menampilkan halaman-halaman yang terakhir dibuka. Jump List ini dapat diakses walaupun aplikasinya belum dijalankan.




Libraries
Windows Explorer pada Windows 7 kini memiliki Libraries yang merupakan Virtual Folder yang dapat digunakan untuk mengumpulkan file-file yang tersebar di berbagai lokasi dalam satu tempat. Fitur ini lumayan membantu ketika misalnya kita ingin melakukan grouping pada jenis-jenis file tertentu yang lokasinya tersebar, baik di jaringan atau di PC lokal. Fitur ini juga memudahkan sharing dokumen antar sesama pengguna dalam satu PC yang sama.



Desktop dan Personalisasi
Ketika meng-klik kanan mouse pada area desktop akan muncul menu berikut:


Ketiga menu diatas memberikan akses langsung untuk mengubah resolusi layar, mengatur gadgets, dan melakukan personalisasi tampilan (theme, background, sound, dll)

Gadget pada Windows 7 konon lebih hemat memory karena tidak seperti Windows Vista. Jadi kalo nggak ada Gadget yang dijalankan, tidak ada proses yang perlu di-load ke memory. Masih ingat ketika dulu menggunakan Vista, ada proses yang namanya Sidebar yang menurutku malah ngabis-ngabisin memori aja.



Dengan mengakses menu Personalize pada desktop akan muncul sebuah window yang dapat mengatur theme yang digunakan, yang mencakup background wallpaper (yang kini mendukung tampilan slideshow pada desktop), screen saver, suara, dan warna. Tidak seperti pada versi Windows XP yang menurutku pengaturannya theme nya tersebar dan terpisah-pisah.



Device Manager
Pengguna Windows sebelumnya tentu ingat dengan fitur Windows yang bernama Device Manager yang isinya menampilkan list seluruh peripheral yang terpasang pada PC . Pada Windows 7, fitur ini masih ada, namun diperkenalkan dua fitur baru yaitu Device and Printers dan Device Stage.

Device and Printers merupakan fitur baru yang bisa diakses melalui Control Panel dan dapat diakses langsung pada Start Menu. Tidak seperti Device Manager yang menampilkan semua perangkat, pada Device and Printers yang ditampilkan hanyalah perangkat-perangkat yang secara fisik memang terpasang dan mudah dikenal oleh pengguna yang kurang expert seperti USB Drive, Bluetooth, Printer, Web Cam, Hard Disk External, dan lain-lain sebagainya.



Sementara itu, Device Stage merupakan bagian dari Device and Printers yang menampilkan informasi mengenai sebuah perangkat dan operasi apa saja yang bisa dilakukan pada perangkat tersebut. Konon katanya Windows 7 ini dapat mengenali perangkat-perangkat yang umum dipasaran (sejauh ini gadget yang aku miliki terdeteksi dengan baik di Windows 7), dan menyediakan representasi gambar sebuah perangkat dalam resolusi tinggi. Gambar dibawah merupakan salah satu contoh tampilan Device Stage untuk printer yang terpasang di kantorku.




Windows XP Mode
Pengguna Windows 7 versi Ultimate, Enterprise, dan Professional dapat menggunakan fitur yang bernama Windows XP Mode yang dapat diunduh secara terpisah. Fitur ini memungkinkan penggunanya untuk menjalankan aplikasi-aplikasi lama yang hanya kompatibel dengan Windows XP dan tidak kompatibel dengan Windows 7. Untuk menggunakan fitur ini pastikan PC atau laptop yang digunakan sudah mendukung fitur Hardware Virtualization. Dan pastikan fitur ini aktif (yang biasanya bisa diset dari menu BIOS)



Selain fitur-fitur diatas, tentunya masih banyak lagi fitur-fitur lain yang belum sempat aku utak-atik. Fitur-fitur Windows 7 yang lebih lengkap dapat dilihat di:
http://en.wikipedia.org/wiki/Features_new_to_Windows_7
http://windows.microsoft.com/en-us/windows7/products/features