Selasa, Januari 24, 2012

Review Game: Jelly Defense for Mac

Jelly Defense adalah satu permainan yang bergenre Tower Defense. Permainan ini sebenarnya sudah lumayan lama nongol di Mac App Store. Walaupun ratingnya bagus, aku tidak percaya begitu saja. Sampai akhirnya salah seorang temanku yang telah membeli permainan ini seharga $4,99 memberikan penilaian yang cukup bagus. Oke, akhirnya aku mencari versi bajakannya di internet untuk mencoba-coba (ga mau rugi banget). Sebagai informasi tambahan permainan ini juga tersedia untuk platform iOS dan Android dengan harga yang lebih murah.

Setelah mencoba, ternyata permainan ini membuatku ketagihan. Agak heran juga permainan dengan genre Tower Defense ini begitu jarang di Mac OSX. Plants vs Zombies mungkin bisa dimasukkan ke dalam kategori tersebut, tapi alur permainannya sangat berbeda dengan Jelly Defense. Tidak seperti Plants vs Zombies yang berisi karakter-karakter menyeramkan (kecuali karakter tanaman-tanamanya yah), pada Jelly Defense, semua karakternya lucu. Dan memang seperti namanya, semua karakternya seperti Jelly.

Desain dan tampilan permainan ini juga bisa dibilang unik. Latar belakang permainan ini didominasi oleh warna abu-abu, sementara karakter-karakter dalam permainannya berwarna merah dan biru. Agak-agak kontras memang, seolah-olah pencipta permainan ini adalah seorang Apple fanboy yang produk-produknya banyak terinspirasi oleh warna tersebut (ga penting banget :p). Untuk efek suara, menurutku tak kalah lucu dengan karakter-karakternya. Tapi untuk musiknya, agak-agak aneh menurutku. Kayak nggak cocok gitu lah. Perlu beberapa lama sampai telingaku cukup terbiasa dengan alunan musik latarnya.

To the point, cara memainkan permainan ini tidak sulit. Pemain hanya perlu menaruh tower-tower yang akan menembaki musuh ketika melewati tower tersebut pada tempat yang telah disediakan. Pilihan tempat tower ini juga beragam, tergantung level permainannya. Strateginya justru terletak pada penempatan tower ini. Pemain harus bisa menempatkan tower yang tepat dan di tempat yang tepat pula. Untuk membeli tower, pemain diberikan koin pada awal permainan. Setiap kali berhasil menghancurkan lawan, akan diberikan tambahan koin yang mesti segera diambil. Koin ini akan segera menghilang jika tidak diambil. Tujuan akhir dari permainan ini adalah menahan sebanyak mungkin batu permata (ada 10 batu permata dalam setiap level) agar tidak diambil oleh musuh. Pada intinya, hancurkan semua musuh dengan tower yang ada, maka batu-batu permata tersebut akan aman.

Karakter musuh dalam permainan ini ada dua macam, berwarna biru dan merah. Jelly biru pada dasarnya mampu bergerak lebih cepat daripada Jelly merah. Untuk melawan Jelly biru, harus menggunakan Tower yang berwarna biru, dan begitu pula sebaliknya. Disediakan Tower berwarna merah untuk melawan si Jelly merah. Namun demikian ada Tower universal yang berwarna kombinasi biru dan merah, bisa digunakan untuk menembak Jelly biru maupun Jelly merah, namun kekuatannya tentu tidak seberapa.

Ada 6 musuh yang berbeda, 3 berwarna merah dan 3 berwarna biru. Masing-masing memiliki kecepatan dan kekuatan yang berbeda-beda. Jelly yang mampu bergerak cepat, biasanya sangat rapuh dan lemah. Sementara Jelly yang bergerak lambat cenderung kuat dan sulit dilumpuhkan. Diantara semua Jelly musuh, yang paling mengerikan adalah Jelly yang memiliki hidung seperti belalai. Menurutku ini karakter Jelly yang paling lucu, namun demikian, dibalik mata dan hidungnya yang lucu, jelly ini adalah musuh yang paling kuat, sampai-sampai dijuluki Pure Evil.

Sementara, untuk karakter towernya ada 10 macam, 3 tower untuk melawan jelly berwarna merah, 3 tower untuk jelly biru, 1 tower universal, 1 karakter pohon untuk me-riset tower (pada awal permainan, pemain hanya diberikan 1 universal tower, 1 tower merah, 1 tower biru, dan 1 karakter pohon untuk riset, sisa tower lainnya didapat melalui proses riset), 1 tower Letnan Jenderal yang tidak menembak musuh, tapi akan membuat tower-tower disekelilingnya menjadi lebih agresif, dan 1 Piggy Bank yang akan memberikan koin (semakin besar koin yang kita miliki, semakin banyak pula koin yang dihasilkan oleh Piggy Bank ini) ketika pemain berhasil menghancurkan 1 rangkaian musuh. Semua tower dalam permainan ini bisa di-upgrade. Semakin tinggi, semakin besar pula kekuatannya. Semua Tower kecuali tower untuk riset, dapat di-upgrade hingga maksimal 3 kali.

Karakter tower yang berwarna merah cenderung memiliki kekuatan yang besar dan cocok untuk menghancurkan jelly-jelly yang bergerak lambat, namun tidak cocok untuk melawan jelly merah yang mampu bergerak cepat. Namun demikian ada satu karakter tower yang tidak menembak, hanya mengeluarkan gas untuk memperlambat jelly merah musuh. Setelah gerakannya diperlambat, kedua karakter tower sisanya dapat digunakan untuk menghancurkan musuh dengan efektif. Karakter tower yang mengeluarkan gas ini hanya ada pada tower yang berwarna merah.

Sementara karakter tower yang berwarna biru, cenderung mampu menembak lebih cepat. Yang paling rendah tingkatannya adalah tower yang mampu menembak musuh dengan cepat, namun kekuatan tembaknya tidak terlalu besar, dan hanya bisa menembak satu musuh pada waktu yang sama. Karakter tower berikutnya mampu menembak banyak musuh dalam waktu yang bersamaan, dan kekuatannya pun cukup besar, namun hal ini diimbangi dengan waktu reload yang cukup lama. Karakter tower terakhir memiliki kekuatan yang paling besar. Tower ini akan menembak laser dengan kekuatan yang besar. Bisa dipastikan semua jelly biru musuh yang berada pada jangkauan sinar lasernya akan terkena imbasnya. Tentunya, kehebatan tower ini diimbangi dengan waktu reload yang cukup lama juga. Menurutku inilah satu-satunya tower yang paling efektif dalam menghancurkan si Pure Evil. Sederetan jelly Pure Evil bisa langsung menciut bila berada satu garis dengan sinar lasernya.

Strategi dalam memainkan permainan ini cukup mudah: tempatkan tower pada tempat yang tepat sehingga memberikan efek maksimal (yang tentunya didapat dari beberapa kali percobaan), gunakan sesedikit mungkin tower (agar lebih efisien tentunya), dan manfaatkanlah Piggy Bank untuk menambah jumlah koin. Selamat mencoba!!!


Kamis, Januari 19, 2012

Review Blackberry 9790 Bellagio


Blackberry 9790 dengan kode Bellagio ini adalah penerus seri Blackberry Onyx sebelumnya. Sebelumnya RIM telah mengeluarkan Onyx 1 dan Onyx 2, dan Blackberry 9790 ini adalah Onyx 3. Tidak seperti Onyx 1 dan Onyx 2 yang desainnya mirip, Onyx 3 cukup banyak berubah. Desainnya lebih ramping dan tipis, sementara tombol-tombol Call/Send, Menu, Escape, dan End/Power nya timbul, tidak seperti seri sebelumnya yang terasa rata jika diraba. RIM juga meningkatkan kapasitas memorinya menjadi 768 MB dan kapasitas penyimpanan aplikasi sebesar 512 MB. Menurutku sudah lebih dari cukup lah. Perbedaan lainnya adalah, Onyx 3 menggunakan OS 7 dan layarnya pun layar sentuh. Menurutku agak-agak aneh aja sih layar sentuh tapi ukuran layarnya tidak terlalu lebar (2.45 inch).

Selain itu, Onyx 3 dilengkapi dengan media penyimpanan internal sebesar 8 GB (menurut spec nya 8GB, tetapi jika aku lihat informasinya di menu Options, yang tertera adalah 6 GB). Dengan kapasitas media penyimpanan sebesar ini, menurutku sudah tidak perlu lagi membeli memori tambahan, terlebih lagi kecepatan baca dari media penyimpanan eksternal (MicroSD) lebih lambat dibandingkan dengan media penyimpanan internalnya. Pernah aku coba untuk membuka file video yang ukurannya cukup besar, dan hasilnya jika file video tersebut aku simpan di media eksternal, gambarnya kurang smooth. Spesifikasi teknis lebih lengkap bisa dibaca disini.

Pada tulisan ini, aku akan mencoba menuliskan pengalamanku dalam menggunakan Onyx 3, yang tentunya bisa dibilang sangat subyektif. Jadi no offense yah kalau ada yang nggak sesuai. Untuk sisi obyektifnya, silakan mengacu ke spesifikasi teknis yang telah aku sebutkan pada tautan diatas.

Desain
Tidak seperti Onyx 1 dan Onyx 2 yang menurutku desainnya elegan, desain Onyx 3 bisa dibilang kurang elegan, tidak terlihat kesan bahwa produk ini memiliki spesifikasi yang high end. Tapi memang begitulah kenyatannya. Dari sisi harga aja jauh dibawah Dakota. Bodinya juga terkesan lebih ringkih dibanding pendahulunya, mungkin karena ukurannya lebih tipis kali yah. Jika aku perhatikan, yang mirip dan tidak mengalami banyak perubahan adalah bentuk keypadnya.

Fitur & Aplikasi
Secara fitur, menurutku tidak terlalu banyak perubahan yang berarti. OS 7 yang digadang-gadang RIM memiliki banyak fitur baru, rupanya kemampuannya hanya segitu saja. Jika anda menggunakan BB untuk urusan pekerjaan, perbedaannya tidak akan terlalu terasa. Yang jelas sih, proses restart/boot up masih memerlukan waktu yang cukup lama (bisa sampai 5 menit bahkan lebih). OS 7, yang artinya OS terbaru, tentunya mengkonsumsi lebih banyak memori dan storage.

Rasa-rasanya peningkatan kapasitas memori menjadi 768 MB dan kapasitas media penyimpanan aplikasi sebesar 512 MB tidak terlalu berpengaruh buatku. Karena memang produk ini aku gunakan kebanyakan untuk urusan pekerjaan semata, jadi tidak perlu ada aplikasi aneh-aneh. Selama masih bisa ber BBM ria, menjawab email, browsing, dan membuka twitter/facebook, chatting menggunakan YM/Google Talk/WhatsApp, rasa-rasanya sudah cukup. Untuk urusan hiburan, masih cukup lah untuk mendengarkan musik atau menonton video, hanya saja untuk bermain game bisa dikatakan semua produk Blackberry tidak didesain untuk itu.

Fitur touch screen nya sangat berguna untuk navigasi pada menu-menu serta shortcut di Home Screen nya, terlebih lagi ketika browsing (melakukan zoom dan scrolling). Namun fitur ini ternyata juga lumayan merepotkan ketika produk ini dimasukkan ke dalam saku celana, tetapi tidak dalam keadaan terkunci. Biasanya yang terjadi adalah tanpa disadari ada menu-menu yang tidak sengaja terpilih atau ada aplikasi-aplikasi yang tidak sengaja terbuka. Bisa gawat kan kalau tanpa disengaja dan disadari produk ini tiba-tiba mengrimkan pesan/email yang tidak diinginkan ke pengguna lain.

Sementara itu, dari sisi aplikasinya menurutku tidak ada yang istimewa pada aplikasi-aplikasi bawaan produk ini. Bisa kubilang, RIM kurang berinovasi pada OS 7 yang digunakan produk Onyx 3 ini. Aplikasi bawaannya jika aku lihat tidak jauh berbeda dengan perangkat-perangkat pendahulunya. Yah paling nggak ada OS baru ya ada aplikasi baru gitu yang disertakan dalam perangkatnya. Seandainya Onyx 3 ini tidak memiliki layar sentuh, secara experience, kurasa tidak ada bedanya jika perangkat ini menggunakan OS 6. Mengecewakan sekali..

Baterai
Walaupun dilengkapi dengan baterai 1230 mAh, perangkat ini menurutku sangat boros. Sekali charge sampai penuh paling banter bisa bertahan kurang dari 12 jam. Tidak seperti produk pendahulunya, yang baterainya bisa bertahan lebih dari sehari semalam. Ini pun menggunakan jaringan 2G. Bisa dibayangkan kan jika menggunakan jaringan 3G. Nggak sampai 6 jam juga sudah keok. Namun secara subyektif, menurutku daya tahan baterainya masih lebih baik lah dibandingkan dengan Monza atau Dakota. Dengan daya tahan baterai seperti ini, sangat disarankan untuk senantiasa membawa charger produk ini. Jika hendak dibawa ke acara-acara outdoor seperti outing seharian penuh, bisa dipastikan produk ini tidak akan bertahan sampai acaranya selesai. Akan lebih baik jika memiliki dan membawa serta portable charge.

Kesimpulan
Sebagai pengguna yang pernah merasakan Onyx 1, aku cukup puas dengan performa Onyx 3. Perangkat Blackberry ini relatif stabil walau terkadang muncul jam yang berputar-putar alias nge-hang, tapi bisa dibilang jarang lah. Bagi para penggemar Blackberry yang memiliki bugdet yang cukup besar, produk ini cukup layak untuk dimiliki. Kecuali kalau memang untuk alasan prestise, menurutku lebih baik membeli Dakota atau Monza saja sekalian, karena dari sisi spec, kedua perangkat diatas berada diatas Bellagio.

Namun demikian, sejak pertama kali menggunakan Blackberry, menurutku tidak ada kemajuan yang cukup berarti. Dari dulu aplikasi-aplikasi yang aku gunakan ya itu-itu aja. Mau install aplikasi yang agak berat, pasti mikirnya nanti bakalan nge-hang lah atau nggak stabil lah, dan sebagainya. Fitur yang memang benar-benar bisa diandalkan hanya BBM dan email, yang memang menjadi killer apps nya Blackberry. Aku memang pengguna Blackberry, tapi bukan penggemar produk ini karena menurutku bisa dibilang ketinggalan jaman. Memang diluar sana masih banyak pengguna Blackberry yang benar-benar bisa memanfaatkan fitur-fiturnya secara penuh, tetapi dengan kemampuannya yang minim fitur baru, Blackberry kelas bawah seperti Gemini saja aku rasa sudah cukup. Terakhir, IMHO dengan fitur-fitur seperti yang telah disebutkan diatas, rasa-rasanya terlalu mahal untuk mengeluarkan 4,6 juta rupiah untuk membeli Bellagio. Dengan uang tersebut, sudah cukup untuk membeli handphone Android kelas atas yang bisa digunakan untuk berkirim email dan browsing, namun minus BBM tentunya.

Sabtu, Januari 07, 2012

Warna-warni 2011 - Bagian 3 (Tamat)


Tak seperti tahun-tahun sebelumnya saat aku masih melajang #halah, di tahun 2011 ini semuanya tampak berubah. Tidak semua hal bisa aku lakukan sebebas seperti dulu. Apalagi hal-hal yang menyangkut pengeluaran, perlu didiskusikan baik-baik dengan istri sebelum memutuskan. Namun demikian bukan berarti aku tidak bisa melakukan apa-apa. Menteri keuangan kan tugasnya hanya mengawasi :p, jadi dengan komunikasi yang tepat, semuanya mungkin untuk dilakukan. Yang penting tujuan tercapai lah.

Pada bagian yang terakhir ini, aku merangkum segala hal yang bertema 'senang-senang' selama tahun 2011.

Upgrade PC
Sebagai penggemar game Age Of Empires III aku merasa PC lamaku ini kurang berfungsi secara optimal. Aku tak bisa bermain pada resolusi maksimum dengan nyaman. Pada resolusi rendah saja kadang-kadang masih lambat, apalagi pada resolusi maksimum. Tadinya sih rencananya mau beli PC baru sekalian. Tapi rasanya sayang aja, PC lama masih bisa digunakan. Dan terlebih lagi keperluannya hanya untuk bermain game aja. Kalaupun untuk urusan kerjaan ataupun remote, spesifikasinya masih cukup. Akhirnya aku putuskan untuk mengupgrade sebagian komponennya: motherboard, power supply, memory, dan VGA card.

Motherboard dan power supply nya diganti karena waktu itu sudah kurang stabil karena listrik di rumahku yang sebelumnya bermasalah. Sebel aja nih, padahal motherboardku yang rusak itu adalah motherboard yang bagus, dan pada saat aku beli dulu harganya lumayan. Yah, sebagai penggantinya sih kupikir nggak perlu beli yang mahal-mahal lah. Yang penting bisa buat maen game :p. Namun demikian, untuk power supply, aku sengaja membeli yang agak bagus. Alasanku adalah, jika suatu saat nanti aku akan merakit PC baru, nggak perlu beli lagi power supply nya.

VGA Card adalah komponen yang jelas perlu aku upgrade. Setelah aku upgrade ke VGA Card kelas menengah, performa game Age Of Empires III yang biasa aku mainkan meningkat cukup signifikan. Nggak ada lagi yang namanya nge-lag, walaupun dalam setingan dan resolusi maksimum. Hanya saja, dalam benchmarknya, score VGA Card ku tidak maksimal karena processor yang aku gunakan bisa dibilang udah outdated, sementara VGA Card yang aku pakai tergolong masih baru. Sehingga aku tak bisa memainkan game-game rilis terbaru dengan maksimal.

Nikon AF 85mm f/1.8D
Waktu itu sih justifikasinya untuk foto-foto sang buah hati yang baru lahir. Tapi… setelah dicoba rasanya lensa 85mm ini terlalu panjang fokusnya. Agak kurang-kurang cocok untuk foto-foto bayi kalo menurutku. Pakai lensa 35mm hasilnya malah lebih bagus. Kecuali nanti si dede nya udah bisa berdiri dan jalan, baru deh nge pas. Ah, yang penting barangnya udah kebeli dulu lah. Dipake mah belakangan aja. Huehehe..

Mac Book Air 2011
Ini adalah hadiah ulang tahun untuk diriku sendiri. Walaupun sebenarnya aku nggak terlalu butuh, tapi memang pengen sih. Maklum udah sejak lama mengincar model laptop ini. Apalagi setelah beberapa sebelumnya istriku membeli Mac Book juga. Jadi tambah kepengen deh. Alasan utama membeli laptop ini adalah karena ringan, dan spesifikasinya juga lumayan oke. Terlebih lagi aku ingin menjajal sistem operasi Mac OSX, bosen sama Windows mulu.

Dalam kenyatannya, laptop ini jarang sekali kupakai untuk mengerjakan pekerjaan kantor. Keseringannya adalah untuk browsing, mengolah foto, ngoprek, main game, menonton film, dan mendengarkan musik. Namun, karena ringan, laptop ini sering kubawa kemana-mana. Kalaupun memang perlu untuk mengerjakan pekerjaan kantor, tinggal remote saja, dan beres lah kerjaan. Aku agak-agak malas untuk memindahkan semua urusan kantorku ke laptop ini. Pertama karena sistem operasinya. Banyak aplikasi-aplikasi yang biasa aku gunakan, hanya ada untuk versi Windows. Dan alasan kedua karena ukuran media penyimpanan laptop ini tidak terlalu besar, hanya 120 GB karena menggunakan SSD.

Secara umum, menurutku jajarannya Mac Book Air ini sangat cocok digunakan untuk hal-hal yang berbau hiburan. Walaupun ukuran media penyimpanannya hanya 120 GB, namun performa SSD ini sungguh memuaskan. Untuk mengolah dokumen-dokumen berukuran yang cukup besar, laptop ini tidak mengalami masalah yang berarti. Waktu yang diperlukan untuk membuka aplikasi-aplikasi yang cenderung berat seperti Photoshop juga relatif cepat. Setelah menggunakan laptop ini, aku berpikir untuk mengganti media penyimpanan laptop lamaku dengan SSD. Namun performa yang tinggi juga diimbangi dengan harga yang tinggi juga. Hix..

Jalan-jalan ke Belitung
Bisa dibilang acara jalan-jalan bersama anak-anak Pura Pala ini termasuk dadakan. Hanya direncanakan 2 minggu sebelum hari keberangkatan. Tapi hasilnya sangat memuaskan. Agak-agak nggak enak juga sih karena istriku nggak bisa ikut. Tapi yah, pada kenyatannya aku pergi juga. Hehehe.. Maklum pada acara jalan-jalan Pura Pala sebelumnya aku nggak ikutan, jadi ya di acara jalan-jalan kali ini aku mengusahakan untuk ikut. Cerita lebih lanjut mengenai acara ini bisa dilihat di dalam tulisan Trip to Belitung, Negeri Laskar Pelangi.

Samsung Galaxy Tab 8.9
Akhir tahun ini ditutup dengan kejutan yang menyenangkan. Diawali dengan undangan workshop dari unit kerja lain. Jarang-jarang undangan workshop pas liburan akhir tahun begini. Sesuai dengan dugaan, acara yang terkait dengan kerjaannya sih nggak terlalu banyak. Acara jalan-jalannya yang lebih terasa. Ternyata di pada acara workshop ini ada door prize nya. Dan aku mendapatkan hadiah utamanya, Samsung Galaxy Tab 8.9.

Sebenarnya aku nggak terlalu suka dengan produk Samsung, secara doi banyak menjiplak desain produknya Apple. Tadinya mau aku jual aja, tapi rasanya sayang aja barang pemberian malah dijual. Terlebih lagi, aku ingin menjajal dan ngoprek OS Android dulu. Rencananya tahun ini aku akan membeli iPad. Dan setelah memiliki Galaxy Tab ini, rasa-rasanya aku ingin membuat perbandingan diantara keduanya.

Sejauh ini sih, aku nggak terlalu banyak memakai barangnya, karena kebetulan istriku suka dan dia yang lebih banyak memakai. Namun dari pengalamanku, produk tablet sepertinya sangat cocok untuk dijadikan bahan oprekan. Sayang aja kalau cuma dipakai baca ebook dan main game. Tidak seperti Apple yang cenderung tertutup, Android lebih terbuka dan bebas. Tapi aku masih belum nyoba kalau sampe nge-root dan nge flash ROM nya. Selain beresiko gagal dan menghilangkan garansinya, saat ini aku tidak memiliki cukup waktu untuk ngoprek-ngoprek.

Warna-warni 2011 - Bagian 2


Pada bagian ini, aku akan mencoba untuk mengupas beberapa catatan terkait dengan keluargaku. Tentunya aku tidak akan menuliskan hal-hal yang bersifat personal disini.

Tua di Jalan???
Inilah tahun pertama dimana aku tinggal setahun penuh di Bekasi. Jika dilihat di peta, jarak dari tempat tinggal ku sebelumnya, di daerah Tangerang Selatan lebih jauh daripada Bekasi. Tapi jarak tidak berelasi dengan waktu tempuh ke kantor. Waktu 1,5 jam adalah waktu paling cepat yang bisa ditempuh dari Bekasi ke kantor, tapi biasanya sih bisa lebih lama lagi. Yah, bisa aja sih lebih cepat, tapi tentunya berangkat lebih pagi dan menurutku berangkat sebelum jam 5:30 agak kurang masuk akal.

Ada beberapa alternatif kendaraan umum yang bisa digunakan. Naik bus, omprengan, atau naik kereta. Naik bus atau omprengan waktu tempuhnya bisa diluar perkiraan. Semakin siang, tol dalam kota macetnya bukan main. Dan dari pintu keluar Tol Cawang sendiri bisa 1 jam sendiri untuk sampai ke kantor. Naik omprengan lebih sedikit manusiawi karena sudah tentu kebagian duduk. Sementara naik bus dapat duduk saja sudah untung. Sementara itu kalau naik kereta, keuntungannya adalah waktu tempuh lebih cepat, walaupun nanti mesti naik angkutan umum sekali lagi. Permasalahannya adalah rute angkutan umum setelah naik kereta ini adalah rute macet. Yah, lebih baik waktu tempuh 1,5 jam tapi paling nggak bisa melihat banyak pemandangan sepanjang jalan daripada 1,5 jam tapi berhenti total. Pilihan yang sulit

Permasalahan berikutnya adalah ketika pulang. Jika masih dibawah jam 8, aku masih bisa naik omprengan. Diatas itu, mesti naik bus, dan busnya tentu saja belum tentu kebagian duduk dan kadang menunggunya pun lumayan lama. Waktu tempuh ketika pulang bisa dibilang lebih manusiawi lah dibanding waktu berangkat. Asal nggak parah-parah banget, bisa lah 1 jam sampai ke rumah.

Sebagai perbandingannya, ketika tinggal di Tangerang Selatan, waktu tempuh pulang pergi kurang lebih sama, sekitar 1 jam. Dan tidak perlu terjebak dalam macet pula, karena naik kereta dan rute kendaraan umum dari stasiun ke kantor bukan rute macet. Yang paling nyaman adalah waktu tempuhnya kurang lebih sama jika aku berangkan jam 6, jam 7, atau jam 8 sekalipun. Hehehe

Rumah Baru
Di awal tahun aku dan istriku memutuskan untuk membeli rumah di dekat tempat tinggalku dulu, di daerah Tangerang Selatan. Aku cukup beruntung untuk mendapatkan rumah dengan lokasi dekat stasiun dan pasar dan dengan harga yang terjangkau. Sebenarnya cluster rumahnya sudah terbeli semua. Hanya saja ada yang membatalkan. Dan kebetulan aku mendapat info tersebut. Beruntungnya, harga rumahnya sama dengan penawaran pertama 1 tahun yang lalu, dalam artian harganya belum naik. Dengan lokasi se-strategis itu, aku bisa mendapatkan rumah dengan harga yang lebih murah daripada  rumah dengan tipe yang sama yang lokasinya di sekitaran rumahku.

Walaupun sekitar pertengahan tahun 2011 rumah ini sudah jadi, namun baru akan kami tempati tahun ini. Maklum lah, udah jadi kan bukan berarti bisa langsung ditempati. Perlu waktu untuk mengisinya sedikit-sedikit. Belum lagi rencananya tahun ini kami akan menambah satu kamar lagi. Yah, semoga rencana ini bisa berjalan dengan lancar.

Sang Buah Hati
Pada bulan April, tepatnya tanggal 19 April, telah lahir putra pertama kami. Terasa lengkap sudah kebahagiaan yang kami rasakan. Pada awalnya aku dan istriku berencana untuk menjalani persalinan normal. Namun apa daya keinginan itu tak menjadi kenyataan. Di hari kelahirannya, ketuban pecah duluan. Karena masih menginginkan persalinan secara normal, dokter menyarankan untuk induksi. Konon katanya sakitnya bukan main. Yah, terbukti dari ganasnya cakaran-cakaran istriku setelah dilakukan induksi. Setelah beberapa jam tanpa ada hasil, terlebih lagi ketubannya sudah pecah sejak pagi, akhirnya kami memilih untuk persalinan secara caesar. Sore hari, pukul 15:30 putra pertama kami lahir.

Dengan bertambahnya anggota keluarga, selalu ada alasan untuk pulang cepat dari kantor. Hehehe.. Sayangnya dalam beberapa minggu pertama sejak hari kelahirannya aku tak bisa mengabadikan foto-fotonya karena kameraku tiba-tiba (dan entah kenapa) rusak. Sebenernya sih bisa aja ngambil pakai kamera HP, tapi berasa ga worth aja #lebay. Beban pengeluaran bulanan pun bertambah. Dan bertambahnya pun lumayan banyak. Pengeluaran untuk susu dan lain-lain kalau aku hitung-hitung kurang lebih sama dengan pengeluaran operasional bulanan untuk diriku sendiri. Apalagi ASI istriku tidak terlalu banyak, sehingga dari sejak lahir ya setengah-setengah dengan susu formula. Tapi walaupun demikian, kebahagiaan yang diberikan sebanding kok.

Investasi
Di sekitaran awal tahun 2011 aku memutuskan untuk mengkonversi sebagian tabunganku ke dalam dinar emas. Setelah sekian lama tidak yakin dengan dinar, akhirnya aku beranikan juga untuk mencoba. Secara performa, kenaikan harga emas per tahunnya ini jauh lebih baik daripada deposito. Dan kalau dipikir-pikir menyimpan uang di deposito itu malah rugi karena kisaran bagi hasil/bunganya berada di bawah inflasi. Sejak saat itu, ketika ada uang nganggur, aku konversikan ke dinar emas yang aku beli melalui geraidinar (www.geraidinar.com). Alasan lain adalah, aku memerlukan instrumen investasi (bukan invest sih, tapi lebih tepat kalau preserve kali yah) yang cukup likuid, mudah untuk dicairkan namun tetap perlu usaha untuk mencairkannya. Bayangkan aja kalo ngendon di deposito atau tabungan, bisa gampang banget kepake nya.

Pada saat pertama membeli dinar, harga per koin nya adalah sekitar 1,7 juta. Dan sekarang selang hampir setahun, harganya meningkat menjadi sekitar 2,1 juta. Agak-agak menyesal juga sih kenapa nggak dari dulu berinvestasi di dinar. Jika membeli melalui gerai dinar, kita akan diberikan 2 pilihan: membeli dinar fisiknya atau menyimpannya kedalam m-dinar. M-dinar ini semacam tabungan, yang nanti dananya akan diputar lagi oleh gerai dinar, sehingga tiap bulan pemilik akun m-dinar akan menerima bagi hasil. Walaupun bagi hasilnya ini tidak sebesar bunga bank konvensional atau bagi hasil dari bank syariah, namun nilai yang disimpan dalam satuan dinar. Jadi jika harganya naik ya nilai total investasi kita bertambah. Dengan memiliki dinar ini sebenarnya kita tidak akan bertambah kaya, karena nilainya ya segitu-segitu saja. Pemilik dinar akan memperoleh keuntungan dari capital gain karena memang tidak ada cash flow nya. Dinar hanya berfungsi sebagai instrumen yang menjaga nilai kekayaan yang dimiliki oleh pemegang dinar.

Pada pertengahan tahun, secara tak sengaja ditawari keripik Maicih yang dijual oleh salah satu resepsionis di kantorku. Karena rasanya enak dan istriku suka, akhrnya jadi sering membeli dan kecanduan deh. Akhirnya istriku mulai membawa produk tersebut ke kantornya, dan ternyata teman-teman kantornya banyak yang suka juga. Akhirnya istriku pun memutuskan untuk mencoba berjualan produk-produk Maicih di kantornya. Dan kini selain Maicih, merambah juga ke produk lain yaitu keripik Uyut. Walaupun keuntungan dari usaha ini kecil, namun paling nggak ada uang yang mengalir disini, tidak seperti dinar yang hanya tersimpan dan tidak termanfaatkan secara optimal. Dengan adanya cash flow, artinya dana yang kita miliki bisa termanfaatkan dengan baik dan tidak hanya diam saja.

Karena keterbatasan waktu dan hal-hal lain, perkembangan usaha jualan ini tidak terlalu pesat. No pain no gain lah. Walaupun masih untung, namun menurutku masih kurang optimal. Harapanku di tahun 2012 ini aku dan istriku bisa mengembangkan usaha ini dan kalau perlu merambah ke usaha-usaha lain. Btw, kalau mau produk-produk diatas, bisa menghubungi kami, nanti insyaAllah kami layani. Hehe, numpang ngiklan :p

Warna-warni 2011 - Bagian 1

Tahun 2011 telah berlalu dan menyisakan banyak cerita. Aku akui, tahun 2010 masih lebih baik dibanding dengan tahun 2011, dimana aku kehilangan cukup banyak motivasi untuk mengerjakan hal-hal yang baru. Walaupun produktivitas menurun, aku lebih enjoy dengan tahun 2011. Lebih rileks dan memiliki waktu yang lebih banyak untuk bersenang-senang. Di tahun 2011 aku berusaha untuk tidak terlalu fokus pada pekerjaan yang tidak ada habis-habisnya. Apalagi kini beban dan tanggung jawabku bertambah. Jadi lupakanlah sejenak urusan pekerjaan :p

Karena banyak sekali yang ingin kutulis disini, aku membagi-bagi catatanku dalam beberapa bagian. Di bagian pertama ini aku akan mengupas beberapa catatan terkait dengan pekerjaan.

Jam Kerja
Tahun 2011 ini saatnya cooling down. Tidak seperti tahun sebelumnya dimana banyak sekali pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan waktu ekstra untuk menyelesaikannya. Bahkan sampai menginap di kantor dan pulang keesokan harinya. Di tahun 2011 ini semuanya terasa lebih ringan. Sejak istriku hamil tua, aku skip pekerjaan-pekerjaan yang memaksaku untuk lembur. Pekerjaan memang tidak ada habis-habisnya, jadi nggak usah terlalu dipaksakan lah. Kerjakan keesokan harinya. Sekalinya lembur sampai malam, bisa rusak itu jadwal tidur jam biologis. Terlebih lagi aku tinggal di Bekasi yang walaupun secara jarang bisa dibilang tak terlalu jauh, tapi waktu tempuh pulang pergi bisa bikin tua di jalan.

Bos Baru
Sebenernya sih nggak baru-baru banget karena Bos baruku ini resmi jadi Manager di departemenku mulai pertengahan tahun 2010. Hanya saja, berhubung sebelumnya jabatan Manager sampai General Manager di tempatku kosong, bisa dibayangkan kan adanya bos baru ini bagaikan hujan di musim kemarau #lebai. Setidaknya begitulah kesan awalnya. Adanya bos berarti ada seseorang yang bisa dijadikan panutan dan mengarahkan bawahannya dalam urusan pekerjaan. Dibanding dengan kondisi sebelumnya yang aku rasakan seperti orang luntang-lantung dan tersesat dalam pekerjaan, tentunya bos baru membuat suasana menjadi lebih baik.

Bos baruku ini cekatan, cepat tanggap, sangat mampu untuk berinisiatif namun juga panikan. Karena sifat-sifat positifnya ini, jika dilihat dari sudut pandang bos diatasnya lagi: manusia super yang sangat bisa diandalkan. Jadilah departemenku berasa tong sampah. Banyak pekerjaan yang terkadang kurang jelas lingkup dan tanggung jawabnya dilimpahkan ke departemenku. Kondisi ini diperparah dengan kondisi departmen yang memiliki jumlah staf terbanyak dalam satu divisi. Jumlah staf banyak kan bukan berarti kerjanya nyantai. Namanya juga manager, ya tugasnya mengatur pekerjaan. Limpahan pekerjaan yang aneh-aneh tadi tentunya akan didisposisikan lagi ke staf-staf dibawahnya. Dengan karakter dan kondisi seperti ini, tentunya bawahannya tidak tinggal diam. Yah, sesekali ada lah pemberontakan-pemberontakan kecil :p

Walaupun demikian, aku belajar banyak hal dari bos baruku ini. Kemampuan analisis dan negosiasiku meningkat cukup pesat. Kemampuan berdebat apalagi. Hehe. Yang namanya belajar itu bisa dari mana saja.

Promosi
Alhamdulillah, di pertengahan tahun 2011 aku dipromosikan satu level ke atas. Walaupun masih dalam masa probation selama 6 bulan, tapi tetep dapet tunjangannya. Lumayan untuk nambah-nambah pemasukan, apalagi setelah punya anak, biaya hidup meningkat dan banyak sekali pengeluaran-pengeluaran yang mendadak. Sekarang udah nggak ada lagi uang lembur, tapi bodo amat lah. Emang udah jarang lembur juga. Malah kalo ada dihindari. Huehehehe..

Bulan Berkabung untuk Layanan SMS Premium
Seperti yang diketahui, belakangan ini marak isu-isu terkait dengan Layanan SMS Premium. Kejadiannya tepatnya terjadi pada bulan Oktober 2011. Entah bagaimana mulainya sehingga isu ini langsung cepat mencuat dan menimbulkan kehebohan yang besar. Hanya saja kurasa sepertinya ada oknum-oknum yang mungkin keceplosan ngomong dan tidak menyadari bahwa efeknya akan begitu besar. Tanggal 18 Oktober 2011 mungkin adalah tanggal yang bersejarah, karena pada tanggal tersebut, semua layanan di-reset. Tak ayal lagi banyak Content Provider yang merugi dan konon banyak pula yang gulung tikar. Untuk isu ini, aku nggak akan menjelaskan panjang lebar. Terkait dengan kode etik dan daripada nanti salah info kan bisa berabe.

Aku sangat bersyukur karena dulu memilih untuk meninggalkan tim yang menangani Layanan-layanan SMS Premium di perusahaanku. Walaupun saat ini lingkup pekerjaanku masih menangani platform yang digunakan, tetapi paling nggak aku nggak perlu ikut merasakan 'kerusuhan-kerusuhan' yang terjadi. Lembur sana sini untuk memenuhi permintaan dari regulasi, hingga diperiksa oleh pihak berwenang. Namun, walaupun demikian, imbasnya ke pekerjaanku cukup terasa.

Bukan tanpa alasan aku menulis masalah ini dalam tulisanku. Karena salah satu pekerjaanku adalah mengurusi platform yang digunakan dalam bisnis ini, dan terlebih lagi dulu ketika aku baru masuk aku ditempatkan di tim yang mengurusi teknis layanan ini, jadi cukup tahu seluk beluk yang terjadi. Dan lagi aku cukup dekat dengan orang-orang yang berada di tim tersebut. Wajar lah, dulu aku 3 tahun disana. Yah, semoga permasalahan yang terjadi ini segera berakhir dan badai segera berlalu.

Reorganisasi
Menjelang akhir tahun ada isu akan dilakukannya reorganisasi dalam perusahaan. Kalau jadi, nantinya unit kerja yang berkutat dengan bisnis akan terpisah dengan unit kerja yang terkait dengan bagian teknis. Sisi positifnya adalah unit kerja dimana aku berada bakalan bisa lebih independen dan bebas. Selama ini, tempatku seolah hanya berfungsi sebagai pelengkap dan support untuk unit kerja yang mengurusi bisnis. Sisi baiknya lagi adalah sepertinya di tahun 2012 nanti nggak bakalan ada lagi workshop-workshop maut yang kerjanya bisa sampe pagi. Fiuhh….

One Time Compensation
Di akhir tahun ini, semua karyawan di kantorku mendapatkan one time compensation sesuai dengan tuntutan serikat pekerja perusahaan. Paling nggak demo yang waktu itu kami jalani di Bulan November tak sia-sia lah.One time compensation ini dibayarkan sebagai bentuk kompensasi penyesuaian untuk kenaikan inflasi yang belum dibayarkan selama periode tahun 2008-2010. Alhamdulillah, Lumayan, berasa mendapatkan rejeki nomplok tiba-tiba :p

Senin, Januari 02, 2012

Menghemat Space Pada Mac OSX - Menghapus Sleepimage


File sleepimage yang biasanya tersimpan di /var/vm/sleepimage digunakan oleh Mac OSX untuk menyimpan isi memory ketika berada dalam kondisi sleep. Ukuran file sleepimage ini sama besarnya dengan jumlah RAM yang terpasang di Mac Anda. Sebelum sleep, isi memory disimpan ke dalam hard disk, sehingga ketika Mac Anda mati total dan Anda menyalakan kembali Mac dari sleep, kondisi Mac Anda akan kembali ke kondisi semula seperti halnya sebelum sleep. Isi file sleepimage akan dikembalikan ke dalam memory, sehingga aplikasi-aplikasi yang sebelumnya sedang Anda jalankan otomatis akan terbuka ketika Anda keluar dari mode sleep.

Mac memiliki beberapa mode sleep yang bisa diatur melalui perintah pmset melalui terminal. Untuk mengetahui mode sleep yang sedang aktif, ketikkan perintah dibawah melalui terminal:

pmset -g | grep hibernatemode

Untuk melakukan setting mode sleep, gunakan perintah dibawah ini:

pmset -a hibernatemode [x]

Nilai [x] yang bisa diatur adalah:
0 : Ketika sistem akan masuk ke dalam mode sleep, isi memory tidak akan disimpan ke dalam hard disk. Kondisi memory akan tetap menyala. Isi memory akan hilang ketika Mac anda kehilangan catu daya ataupun baterai Mac Anda habis.

3 : Ini adalah konfigurasi default. Ketika sistem masuk ke dalam mode sleep, isi memory akan disimpan ke dalam file sleepimage. Namun demikian, kondisi memory akan tetap menyala. Ketika Anda keluar dari mode sleep sistem akan melakukan wake up dari kondisi memory yang masih menyala. Kecuali jika setelah sleep Mac Anda kehilangan catu dayanya, sistem akan melakukan wake up dari file sleepimage.

25 : Dalam mode ini, sistem akan menyimpan isi memory kedalam file sleepimage dan mematikan memory. Ketika keluar dari kondisi sleep, sistem melakukan wake up dari file sleepimage. Ketika mode ini digunakan, proses sleep dan wake up akan memakan waktu lebih lama, namun lebih hemat energi karena baterai Mac Anda tidak digunakan.

Jika Anda jarang menggunakan mode sleep, Anda bisa menghemat beberapa GB (sesuai dengan memory yang terpasang pada Mac Anda) dengan mengatur nilai hibernatemode=0. Atau jika Anda menggunakan Solid State Disk (SSD) dengan kapasitas yang tidak terlalu besar, tentunya space sebesar 2GB, 4GB, atau bahkan 8GB tentunya cukup mewah bagi Anda. Bagi saya sendiri, space 4GB bisa digunakan untuk menyimpan ratusan dokumen yang jauh lebih penting daripada menyimpan isi memory Mac saya untuk mode sleep, dan terlebih lagi saya jarang menggunakan mode tersebut sampai baterai Mac saya habis. Jika saya berencana untuk tidak menggunakan Mac dalam waktu yang cukup lama, saya memilih untuk melakukan shutdown daripada masuk ke dalam mode sleep.

Untuk menghapus file sleepimage secara permanen, ketikkan perintah dibawah melalui terminal:

sudo pmset -a hibernatemode 0
sudo rm -rf /var/vm/sleepimage

Perintah diatas akan mengatur agar ketika sleep isi memory tidak akan ditulis ke file sleepimage sekaligus menghapus file sleepimage yang ada.