Kamis, Januari 19, 2012

Review Blackberry 9790 Bellagio


Blackberry 9790 dengan kode Bellagio ini adalah penerus seri Blackberry Onyx sebelumnya. Sebelumnya RIM telah mengeluarkan Onyx 1 dan Onyx 2, dan Blackberry 9790 ini adalah Onyx 3. Tidak seperti Onyx 1 dan Onyx 2 yang desainnya mirip, Onyx 3 cukup banyak berubah. Desainnya lebih ramping dan tipis, sementara tombol-tombol Call/Send, Menu, Escape, dan End/Power nya timbul, tidak seperti seri sebelumnya yang terasa rata jika diraba. RIM juga meningkatkan kapasitas memorinya menjadi 768 MB dan kapasitas penyimpanan aplikasi sebesar 512 MB. Menurutku sudah lebih dari cukup lah. Perbedaan lainnya adalah, Onyx 3 menggunakan OS 7 dan layarnya pun layar sentuh. Menurutku agak-agak aneh aja sih layar sentuh tapi ukuran layarnya tidak terlalu lebar (2.45 inch).

Selain itu, Onyx 3 dilengkapi dengan media penyimpanan internal sebesar 8 GB (menurut spec nya 8GB, tetapi jika aku lihat informasinya di menu Options, yang tertera adalah 6 GB). Dengan kapasitas media penyimpanan sebesar ini, menurutku sudah tidak perlu lagi membeli memori tambahan, terlebih lagi kecepatan baca dari media penyimpanan eksternal (MicroSD) lebih lambat dibandingkan dengan media penyimpanan internalnya. Pernah aku coba untuk membuka file video yang ukurannya cukup besar, dan hasilnya jika file video tersebut aku simpan di media eksternal, gambarnya kurang smooth. Spesifikasi teknis lebih lengkap bisa dibaca disini.

Pada tulisan ini, aku akan mencoba menuliskan pengalamanku dalam menggunakan Onyx 3, yang tentunya bisa dibilang sangat subyektif. Jadi no offense yah kalau ada yang nggak sesuai. Untuk sisi obyektifnya, silakan mengacu ke spesifikasi teknis yang telah aku sebutkan pada tautan diatas.

Desain
Tidak seperti Onyx 1 dan Onyx 2 yang menurutku desainnya elegan, desain Onyx 3 bisa dibilang kurang elegan, tidak terlihat kesan bahwa produk ini memiliki spesifikasi yang high end. Tapi memang begitulah kenyatannya. Dari sisi harga aja jauh dibawah Dakota. Bodinya juga terkesan lebih ringkih dibanding pendahulunya, mungkin karena ukurannya lebih tipis kali yah. Jika aku perhatikan, yang mirip dan tidak mengalami banyak perubahan adalah bentuk keypadnya.

Fitur & Aplikasi
Secara fitur, menurutku tidak terlalu banyak perubahan yang berarti. OS 7 yang digadang-gadang RIM memiliki banyak fitur baru, rupanya kemampuannya hanya segitu saja. Jika anda menggunakan BB untuk urusan pekerjaan, perbedaannya tidak akan terlalu terasa. Yang jelas sih, proses restart/boot up masih memerlukan waktu yang cukup lama (bisa sampai 5 menit bahkan lebih). OS 7, yang artinya OS terbaru, tentunya mengkonsumsi lebih banyak memori dan storage.

Rasa-rasanya peningkatan kapasitas memori menjadi 768 MB dan kapasitas media penyimpanan aplikasi sebesar 512 MB tidak terlalu berpengaruh buatku. Karena memang produk ini aku gunakan kebanyakan untuk urusan pekerjaan semata, jadi tidak perlu ada aplikasi aneh-aneh. Selama masih bisa ber BBM ria, menjawab email, browsing, dan membuka twitter/facebook, chatting menggunakan YM/Google Talk/WhatsApp, rasa-rasanya sudah cukup. Untuk urusan hiburan, masih cukup lah untuk mendengarkan musik atau menonton video, hanya saja untuk bermain game bisa dikatakan semua produk Blackberry tidak didesain untuk itu.

Fitur touch screen nya sangat berguna untuk navigasi pada menu-menu serta shortcut di Home Screen nya, terlebih lagi ketika browsing (melakukan zoom dan scrolling). Namun fitur ini ternyata juga lumayan merepotkan ketika produk ini dimasukkan ke dalam saku celana, tetapi tidak dalam keadaan terkunci. Biasanya yang terjadi adalah tanpa disadari ada menu-menu yang tidak sengaja terpilih atau ada aplikasi-aplikasi yang tidak sengaja terbuka. Bisa gawat kan kalau tanpa disengaja dan disadari produk ini tiba-tiba mengrimkan pesan/email yang tidak diinginkan ke pengguna lain.

Sementara itu, dari sisi aplikasinya menurutku tidak ada yang istimewa pada aplikasi-aplikasi bawaan produk ini. Bisa kubilang, RIM kurang berinovasi pada OS 7 yang digunakan produk Onyx 3 ini. Aplikasi bawaannya jika aku lihat tidak jauh berbeda dengan perangkat-perangkat pendahulunya. Yah paling nggak ada OS baru ya ada aplikasi baru gitu yang disertakan dalam perangkatnya. Seandainya Onyx 3 ini tidak memiliki layar sentuh, secara experience, kurasa tidak ada bedanya jika perangkat ini menggunakan OS 6. Mengecewakan sekali..

Baterai
Walaupun dilengkapi dengan baterai 1230 mAh, perangkat ini menurutku sangat boros. Sekali charge sampai penuh paling banter bisa bertahan kurang dari 12 jam. Tidak seperti produk pendahulunya, yang baterainya bisa bertahan lebih dari sehari semalam. Ini pun menggunakan jaringan 2G. Bisa dibayangkan kan jika menggunakan jaringan 3G. Nggak sampai 6 jam juga sudah keok. Namun secara subyektif, menurutku daya tahan baterainya masih lebih baik lah dibandingkan dengan Monza atau Dakota. Dengan daya tahan baterai seperti ini, sangat disarankan untuk senantiasa membawa charger produk ini. Jika hendak dibawa ke acara-acara outdoor seperti outing seharian penuh, bisa dipastikan produk ini tidak akan bertahan sampai acaranya selesai. Akan lebih baik jika memiliki dan membawa serta portable charge.

Kesimpulan
Sebagai pengguna yang pernah merasakan Onyx 1, aku cukup puas dengan performa Onyx 3. Perangkat Blackberry ini relatif stabil walau terkadang muncul jam yang berputar-putar alias nge-hang, tapi bisa dibilang jarang lah. Bagi para penggemar Blackberry yang memiliki bugdet yang cukup besar, produk ini cukup layak untuk dimiliki. Kecuali kalau memang untuk alasan prestise, menurutku lebih baik membeli Dakota atau Monza saja sekalian, karena dari sisi spec, kedua perangkat diatas berada diatas Bellagio.

Namun demikian, sejak pertama kali menggunakan Blackberry, menurutku tidak ada kemajuan yang cukup berarti. Dari dulu aplikasi-aplikasi yang aku gunakan ya itu-itu aja. Mau install aplikasi yang agak berat, pasti mikirnya nanti bakalan nge-hang lah atau nggak stabil lah, dan sebagainya. Fitur yang memang benar-benar bisa diandalkan hanya BBM dan email, yang memang menjadi killer apps nya Blackberry. Aku memang pengguna Blackberry, tapi bukan penggemar produk ini karena menurutku bisa dibilang ketinggalan jaman. Memang diluar sana masih banyak pengguna Blackberry yang benar-benar bisa memanfaatkan fitur-fiturnya secara penuh, tetapi dengan kemampuannya yang minim fitur baru, Blackberry kelas bawah seperti Gemini saja aku rasa sudah cukup. Terakhir, IMHO dengan fitur-fitur seperti yang telah disebutkan diatas, rasa-rasanya terlalu mahal untuk mengeluarkan 4,6 juta rupiah untuk membeli Bellagio. Dengan uang tersebut, sudah cukup untuk membeli handphone Android kelas atas yang bisa digunakan untuk berkirim email dan browsing, namun minus BBM tentunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar