Minggu, Januari 30, 2011

House Designing

Bersama suami ampe begadang di malam hari (salah satu alternatip untuk menghabiskan malam minggu Anda dengan kreatif ;) ). Menyenangkan juga ternyata, yah setidaknya kami berdua merasa cukup puas dengan hasil akhirnya meskipun pas-pasan (maklum amatiran :P). Si Mas ngerjain exterior-nya, sedangkan saya bagian dalamnya (interior). Walo merasa agak2 ga imbang sih, mengingat si Mas ngerjainnya pake piranti lunak di laptop sedangkan saya hanya dengan buku sketsa, spidol, pensil, penghapus dan penggaris -_-'. Itu karena laptop setia saya masih "under-reconstruction" jadi ya harus nunggu bener dulu. Cannot blame my husband for it of course :P

Anyway, karena kegiatan itu suami saya baru menyadari betapa menyenangkannya arsitektur itu dan betapa kangennya dia dengan perkuliahan. Dia bahkan sampai mempertimbangkan untuk kuliah lagi dan mengambil jurusan arsitektur. Yah, saya sih ga keberatan asal biayanya tidak mengganggu stabilitas ekonomi mikro rumah tangga aja *nah loh* ^-^. Lain yg dirasa suami, lain pula yang dirasa istri, saya pribadi justru merasa deja-vu dengan passion pada interior desain dan betapa sangat rindunya pada penggunaan laptop pribadi ;). Mengingat dulu pernah ngambil kursus singkat piranti lunak tertentu (Lightwave 3D) untuk interior desain. Sekarang kayanya udah banyak yang lupa, selain proses rendering yang membutuhkan kesabaran itu Xp. Photoshop/CorelDraw aja udah jarang banget digali-gali, padahal pengen banget bisa menghasilkan sesuatu dari situ. Setidaknya untuk menyalurkan passion dulu lah. Kalo si Mas, secara dia hobi fotografi jadi makenya udah bukan Photoshop lagi untuk ngedit tapi pake Lightroom dan Photoscape. Menurut dia pribadi tools itu lebih nyaman dan mudah dalam hal penggunaannya. Mungkin bagi pecinta fotografi di luar sana bisa saling berbagi lebih lanjut dalam hal penggunaan aplikasi untuk mengedit foto.

Mengenai desain interior sendiri, udah bikin jatuh cinta sama namanya. Apalagi melihat contoh buku-buku seputar itu yang beredar di toko buku-toko buku. Harganya jangan ditanya, karena banyak gambar dan mengingat kualitas kertas yang dipakai, tak heran harga buku-buku arsitektur dan sebangsanya mahal-mahal. Saya pribadi merasa tertarik melihat bagaimana para artis-artis ahli desain itu mendekorasi sebuah ruang tertentu dari pemilihan jenis komponen, tekstur serta warna. Belum menilik dari segi utitilitas/fungsi dari komponen yang ada, misalnya: meja yang juga sekaligus tempat penyimpanan buku, sofa yang sekaligus tempat tidur, tempat tidur yang memiliki laci-laci di bagian bawahnya, rak buku merangkap meja kerja. Menurut saya itu adalah salah satu solusi dalam menyiasati pengeluaran untuk properti, sekaligus mengatur penyimpanan barang-barang yang kita miliki di dalam rumah agar tetap terlihat rapih dan terorganisir dengan baik. Karena perserakan dan ketidakrapihan dalam menyimpan barang-barang di rumah juga bisa memicu stres pada sebagian orang (seperti saya contohnya :P).

Pelajaran yang bisa ditarik dari kegiatan bersama kemarin itu juga ada sangkutannya dengan hubungan antar manusia loh. Bukan, saya bukan bicara mengenai pelajaran PPKN, Sosiologi ato Antropologi (jauh bener yak :D), mungkin lebih ke arah psikologi dan spiritual sedikit. Well, intinya adalah, saya melihat betapa Maha Adil dan Maha Mengetahui-nya Alloh dengan membuat pria-wanita saling berpasangan dan melengkapi. Such as, si Mas yang ternyata lebih tertarik dengan exterior desain sementara saya interiornya. Kalaupun ternyata kami memiliki kesamaan ketertarikan pada suatu hal, belum tentu juga perspektif kami sama. Persamaan dan perbedaan inilah yang membuat saya merenung lebih dalam tentang hakikat kebersamaan dalam ikatan pernikahan/keluarga. Hal tersebut pastinya dapat memicu terjadinya konflik, dan banyak memang yang mengatakan hidup dalam sebuah ikatan itu tidaklah mudah. The key to survive berdasarkan teori yang saya baca dan nasihat orang2 yang sampai saat ini masih berjuang dan berhasil mengatasi konflik2 perusak keutuhan ikatan tersebut adalah : kesabaran dan pengertian. Dari sisi spiritualitas, kesabaran jelas2 adalah hal yang sangat dianjurkan dalam menjalani hidup di dunia. Baik kesabaran dalam suasana sulit maupun senang, serta dalam istiqomah beribadah dan bermuamalah. Sedangkan pengertian, lebih karena kita adalah manusia, tempatnya salah dan hawa nafsu. Adalah hal yang wajar ketika kita kecewa atau mengecewakan, marah atau dimarahi, sedih atau membuat sedih, karena kita memang bukan makhluk sempurna. Jadi jangan berharap terlalu tinggi pada diri dan pasangan anda, tapi jangan berhenti untuk berbuat yang terbaik selama kita bisa. Segala perhitungan dan keadilan yang sebenarnya ada di tangan Alloh, yang baru kita bisa ketahui nantinya. Janganlah terlalu berkutat dalam perasaan/pikiran/perbuatan negatif yang kita alami, lihatlah di balik itu semua. Apa sih sebenarnya yang kita butuhkan? Apakah perlu mengeliminasi seseorang dalam hidup Anda, alih-alih mengeliminasi persoalan Anda? Mari berpikir lebih bijak. Salam super! *halah* (kebanyakan nonton Mario Teguh nih :P). Kasih sayang dan dukungan juga merupakan faktor penting dalam perekat suatu hubungan/ikatan karena bisa mengeluarkan energi positif dan mengoptimalkan kelebihan masing-masing tanpa saling memusnahkan satu sama lain.

Kembali ke topik utama, soal desain rumah. Ketertarikan saya tentang desain rumah ini berawal dari masa kecil saat kakak perempuan saya membuatkan saya denah sederhana dari sebuah rumah di balik tanggalan/kalender yang sudah tidak terpakai. Denah itu dibuat sedemikian rupa menggunakan spidol warna dan penggaris, untuk rumah orang-orangan kertas yang saya mainkan. Maklum keluarga kami berasal dari keluarga menengah ke bawah, jadi untuk mainan anak waktu itu lebih banyak yang mumer (murah meriah). Alhamdulillah jadi bisa lebih banyak memancing imajinasi dan kreatifitas kami pada akhirnya :). Kakak saya memang tidak terlalu suka bermain boneka, tapi dia suka melengkapi perlengkapan bermain saya. Seperti contohnya membuatkan rumah untuk orang-orangan kertas ataupun menjahitkan baju-baju untuk boneka barbie saya. Sedangkan saya, lebih suka menjadi sutradara sekaligus pemeran bagi orang-orangan dan boneka tersebut :D. Kakak saya juga suka melibatkan saya dalam kegiatannya, misalnya saya memberi masukan mengenai jumlah kamar atau ruangan tertentu yang saya inginkan dalam rumah tersebut. Saya lebih suka jika kakak saya menggambar di balik kalender yang panjang atau besar, karena biasanya jumlah kamar yang dibuatnya lebih banyak, ruangannnya pun beraneka ragam, ada ruang baca, keluarga, olah raga, dsb. Bahkan bisa ada kolam renangnya. Hanya saja pengerjaannya tidak cukup sehari, secara membuat itu pastinya tergantung mood dan inspirasi dia juga dan ga bisa dipaksa. Alhamdulillah tidak pernah sampai seminggu membuatnya. Komponen pelengkap rumahnya juga sudah digambar, ada pintu, tempat tidur, kitchen set, dining set, telepon, tv, dsb. Semuanya dibuat dengan cara digambar menggunakan spidol dengan skala seadanya tapi tetap proporsional dan warna-warni, sehingga menarik. Dari situ lah sedikit banyak saya belajar mengenai pelajaran dasar tentang desain rumah.

Sekarang, alhamdulillah kakak saya sudah berhasil mengejar passionnya menjadi seorang arsitek. Dia juga sudah mendesain rumahnya sendiri baik exterior maupun interiornya. Sedangkan saya, yah, bisa dikatakan masih berjuang untuk mengejar apa yang selama ini menjadi passions pribadi :P. Doakan ya semoga bisa segera terwujud. Amin.

(Also posted on critaprita.multiply.com)

Jumat, Januari 21, 2011

Masihkan Kejujuran Diperlukan?


Di dalam hidup ini tidak ada yang sempurna. Kondisi ideal tidak pernah ada. Sifat manusia yang tidak pernah puas menunjukkan adanya keinginan-keinginan baru yang harus selalu terpenuhi. Sudah seharusnya kita sebagai manusia bisa mengatur keinginan-keinginan tersebut, memilah-milahnya berdasarkan skala prioritas, dan apakah ada hak-hak orang lain yang kita ambil dalam memenuhi keinginan-keinginan tersebut.

Begitu halnya dengan dunia kerja, tidak ada kondisi ideal disini. Jangan berpikir bahwa semua orang yang berada di sekitar kita bekerja dengan jujur. Bukan berarti kita berprasangka buruk dengan mereka, tetapi lihatlah kenyataan. Dimana-mana selalu terdengar si X melakukan ini itu, si Y selalu mencari muka, dan lain sebagainya. Entahlah, jika ada kondisi yang benar-benar ideal, aku menyangsikannya. Bahkan jika mau ditelaah lebih lanjut lagi dalam skala yang lebih besar, apakah perusahaan tempat kita bekerja sudah berperilaku dengan jujur dan ideal? Tanyakanlah kepada diri masing-masing. Terkadang perusahaan hanya menargetkan peningkatan revenue, revenue, dan revenue, tanpa ada guideline bagaimana cara memperoleh revenue yang baik, jujur, dan tidak merugikan orang lain. Lantas apakah bisa dianggap jujur juga seandainya perusahaan tempat kita bekerja juga bekerja sama dengan perusahaan lain anggap saja perusahaan X, dan perusahaan X ini bertindak tidak jujur dalam mencapai targetnya, sementara revenue yang didapat di share dengan perusahaan kita. Semua orang mungkin menyadari bahwa ini salah dan harus diperbaiki, tetapi seolah-olah tidak ada tindakan apa-apa untuk memperbaikinya. Sepertinya menghitung pendapatan lebih mudah dibandingkan dengan menghitung semua dosa diakibatkan karena tindakan yang tidak jujur.

Selain hal diatas, ada lagi bentuk-bentuk ketidakjujuran lainnya. Segelintir orang-orang yang mencari keuntungan demi kepentingan pribadi yang tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan perusahaan atau bahkan merugikan kepentingan perusahaan itu sendiri. Lantas ada juga orang-orang yang memancing di air keruh, mengambil keuntungan dari suasana yang tidak kondusif: mencari muka, melakukan fitnah, menyebar berita-berita yang tidak benar, saling sikut menyikut dalam lingkungan kerja. Dan tentunya yang harus diingat, berapa banyak hak orang lain yang terambil karena tindakan-tindakan diatas. Jadi penasaran, apa sih motif untuk melakukan hal-hal seperti diatas? Apakah karena alasan materi? Ingin diperhatikan oleh atasan? Membat suasana kerja menjadi tidak kondusif? Entahlah. Tentunya masih ada bentuk-bentuk ketidakjujuran lain dengan skala lebih rendah: terlambat masuk kerja, bekerja dengan setengah hati, mangkir ketika jam kerja, pulang lebih awal, dan lain sebagainya.

Saat ini sudah banyak orang yang pintar, cerdas, dan memiliki keahlian, tetapi mungkin banyak diantaranya yang tidak jujur, terutama ketika dihadapkan pada godaan-godaan dan kondisi yang 'memaksa' mereka untuk menyimpang. Pertanyaannya sekarang adalah dengan melihat kondisi saat ini apakah keberadaan orang yang jujur masih dibutuhkan? Idealnya tentu saja iya, tetapi marilah kita melihat dari sudut pandang yang lebih realistis. Mungkin jawabannya tidak akan selalu iya, tergantung dari situasi dan kepentingan masing-masing.

Catatan: Tulisan ini hanyalah opini dan sedikit curhatan penulis dan tidak ada maksud untuk menyinggung pihak-pihak tertentu.

Minggu, Januari 02, 2011

Tersembunyi diantara dedaunan


Pulang kampung memang tidak bisa dilewatkan begitu saja tanpa berburu objek-objek makro seperti belalang pada foto diatas. Kampung halaman yang jauh dari keramaian kota menjadi tempat yang cocok untuk berburu serangga. Untuk memaksimalkan efek blur pada dedaunannya, aku gunakan f3,2, bukaan maksimum yang dapat dihasilkan oleh lensa macroku pada saat itu.

Sabtu, Januari 01, 2011

Blackberry oh Blackberry


Sejak memiliki perangkat yang bernama Blackberry, ada beberapa kebiasan baik yang kini mulai menghilang. Dengan segudang keunggulannya yang membuat penggunanya selalu terhubung dan terupdate dengan informasi-informasi terbaru, perangkat ini bagaikan pisau bermata dua yang juga membuat penggunanya terlena. Kemudahan dalam akses informasi menjadi semacam candu yang membuat penggunanya ketagihan untuk selalu memantau informasi terbaru. Memang pada awalnya Blackberry cocok untuk orang-orang yang membutuhkan informasi yang selalu up-to-date. Namun demikian perangkat ini juga mampu mengubah perilaku orang-orang yang tidak masuk kedalam golongan tersebut menjadi ketagihan akan derasnya informasi-informasi terbaru. Karena alasan inilah para pengguna perangkat ini akan selalu dan selalu memantau perangkat Blackberry mereka sepanjang waktu.

Salah satu kebiasaan baik yang kumiliki sebelum memiliki Blackberry adalah membaca buku. Biasanya aku membacanya di saat-saat atau ketika dalam perjalanan menuju kantor atau pulang ke rumah. Waktu perjalanan walaupun singkat, cukup untuk membaca beberapa lembar halaman buku.  Tak ayal karena kebiasaan ini setiap bulan selalu ada buku baru yang kubeli.

Jika sebelumnya buku adalah temanku dikala memiliki waktu senggang, lain halnya dengan sekarang. Blackberry adalah teman setiaku ketika senggang. Terlebih lagi ketika aku dihadapkan pada situasi-situasi yang kurang menyenangkan seperti menghadapi antrian panjang, terkena macet dalam perjalanan, menunggu seseorang yang tak kunjung datang, dan situasi-situasi lain yang sejenis, aku tinggal bermain dengan Blackberry ku: meng update status di twitter, chatting dengan teman, atau membaca informasi-informasi terbaru dari situs-situs berita seperti kompas dan detik. Dalam sekejap emosi negatif akibat situasi yang kurang menyenangkan bisa teratasi dengan instan.

Kini buku yang kumiliki seolah menjadi teman lama yang menanti kapan aku bisa membacanya lagi. Di satu sisi aku merasa menjadi orang yang selalu mengikuti perkembangan informasi, di satu sisi yang lain aku seperti orang bodoh yang diperbudak oleh teknologi. Bahkan ketika sedang membaca buku pun, seringkali tergoda untuk mengecek perangkat Blackberry ini. Yang akibatnya aku menjadi tidak fokus dan bukunya tidak selesai-selesai kubaca.

Tentunya kebiasaan membaca buku ini hanyalah salah satu dari banyak hal lain yang berubah setelah aku memiliki Blackberry. Fiuhh.. Sepertinya perlu usaha keras untuk menjauhkan perangkat ini sedikit demi sedikit dan memberiku sedikit ruang untuk mengerjakan hal-hal positif yang lain. Tampaknya ini bisa kujadikan resolusi di tahun 2011 yang baru saja dimulai hari ini :)

Pengalaman Gagal Transfer melalui ATM Bersama

Pada hari rabu sore 29 Desember 2010 lalu aku melakukan transfer dari BNI ke Mandiri menggunakan ATM BNI. Saat itu transaksi transfernya gagal karena waktu habis (timeout) sebelum struk tanda bukti transfernya keluar. Aku pikir ya sudahlah transaksinya gagal dan bisa dicoba kembali. Setelah aku cek ternyata saldo rekeningku telah terdebet, dan lebih parahnya lagi transfernya tidak sampai ke rekening penerima. Sedikit panik, aku mencoba menghubungi call center BNI di 021 5789 9999 dan membuat laporan pengaduannya. Disana disebutkan bahwa laporan pengaduan ini akan ditangani paling lambat 14 hari kerja, yang artinya sekitar 18 hari kalender. Waktu yang cukup lama menurutku, tetapi masuk akal menurutku karena komplain-komplain seperti ini tentunya cukup banyak dan prosedur pemeriksaannya juga melibatkan berbagai pihak (BNI, Mandiri, dan switching provider nya).

Karena masih agak-agak nggak puas dengan jawaban CS nya, keesokan harinya aku tanyakan ke CS di Bank BNI nya secara langsung. Disana aku diminta untuk mengisi form pengaduan sembari petugasnya menyiapkan bukti-bukti seperti beberapa transaksi terakhir yang aku lakukan. Anehnya menurut petugasnya, pengaduan kasus seperti ini biasanya ditangani dalam waktu kurang lebih 7 hari kerja, lebih cepat dibandingkan dengan info yang aku dapatkan dari petugas CS dari call center. Setelah aku tanyakan mengenai penyebab kegagalan transaksi transfer ini, dijelaskan bahwa koneksi Bank Mandiri memang sedang tidak stabil sejak tanggal 27 Desember lalu dan memang ada beberapa nasabah lain yang mengalami kejadian yang serupa.

Pada tanggal 31 Desember, salah satu temanku menjadi 'korban' untuk kasus yang sama. Walah.. Berarti problem di Bank Mandirinya belum selesai nih. Dengan semakin banyaknya kasus seperti ini, aku berharap proses pengembalian dananya bisa lebih cepat. Paling nggak nggak perlu menunggu sampai seminggu lah. Ternyata benar juga, ketika pergantian ke awal tahun 2011 aku iseng-iseng memeriksa saldo rekeningku, ternyata saldo yang terpotong telah dikembalikan sepenuhnya termasuk biaya transaksi ATM bersama sebesar Rp 5.000. Mantabh deh, kasus ini selesai dalam 2 hari kerja saja. Terimakasih BNI :)

Aplikasi favorit selama 2010

Selamat datang tahun 2011, dan selamat tinggal tahun 2010. Dan berikut ini adalah aplikasi-aplikasi favorit khususnya untuk kategori desktop yang sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas dan yang paling sering aku gunakan selama setahun terakhir.

  1. Microsoft Word, Excel, Power Point,  Outlook, dan Adobe Reader
  2. Tanpa keempat aplikasi ini, yang jelas urusan pekerjaan kantor bisa bubar. Kebutuhan akan aplikasi -aplikasi ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi.

  3. Microsoft OneNote
  4. Mungkin belum banyak pengguna Ms Office yang memanfaatkan aplikasi ini. Dari beberapa survey ke rekan-rekan sekantor yang menggunakan Ms Office, banyak yang tidak mengetahui manfaat dan kelebihan aplikasi ini. Aplikasi OneNote ini seperti namanya berfungsi untuk menyimpan catatan. Pengguna bisa dengan bebas menyimpan catatan tanpa perlu khawatir catatan tersebut hilang karena lupa menyimpannya. Setiap perubahan akan otomatis tersimpan.

    Selain itu, catatan yang dibuat tersimpan dalam struktur yang hierarkis sehingga memudahkan pengguna dalam mencari dan mengkategorikan catatan-catatan yang telah disimpan. Kelebihan lain dari aplikasi ini adalah pengguna bisa secara bebas menulis di bagian manapun dan memasukkan objek-objek seperti gambar, tabel, hingga dokumen lain. Lebih jauh lagi, dengan sedikit kreativitas, pengguna bisa membuat kalender dan membuat to do list pada kalender tersebut.

  5. Firefox
  6. Firefox adalah browser favoritku. Walaupun terkadang menggunakan Google Chrome sebagai browser sampingan, tetap saja Firefox lebih sering aku gunakan. IE mah, ke laut ajah dah.

  7. Sync Toy
  8. SyncToy adalah aplikasi gratisan dari Microsoft yang berfungsi untuk sinkronisasi folder. Aplikasi ini sangat membantu dalam mem-backup dokumen-dokumen kantor dan dokumen-dokumen pribadiku ke media lain seperti portable hard disk, flash disk, maupun shared folder di network. Kelebihan aplikasi ini adalah efisiensi pada data yang disalin. Update hanya dilakukan pada dokumen-dokumen yang baru atau yang telah mengalami perubahan.

  9. KeePass
  10. Aplikasi ini sangat berguna untuk menyimpan password-pasword dari semua akun yang aku gunakan, baik di internet maupun di internal perusahaan. Dengan KeePass aku tidak perlu lagi mengingat semua password yang aku gunakan, sehingga untuk setiap akun aku dapat dengan leluasa menggunakan password yang berbeda-beda tanpa perlu khawatir lupa. Bahkan untuk beberapa akun, aku tidak peduli dan tidak perlu tahu passwordnya, tinggal copy dan paste semuanya beres. Yang perlu diingat adalah master key untuk membuka dokumen yang berisi semua passwordku. Sekalinya lupa atau bocor ke tangan yang salah, bisa gawat. Hebatnya lagi, aplikasi ini tidak hanya tersedia pada PC saja, namun tersedia versi mobile nya yang bisa digunakan pada HP Nokia dan BB ku. Benar-benar portable :)

  11. Putty
  12. Ini bisa kubilang aplikasi wajib yang harus aku miliki untuk bisa terhubung ke server yang berbasis Unix. Di lingkup pekerjaanku, banyak sekali kebutuhan untuk mengolah data berbasis teks yang jauh lebih efisien jika dieksekusi pada OS berbasis Unix. Secara aku menggunakan OS yang Windows based, tentunya Putty sangat membantu sekali dalam menjembatani  komunikasi antara kedua OS ini.

  13. Nokia PC Suite
  14. Tanpa aplikasi ini, aku nggak bakalan bisa konek ke internet ketika sedang tidak berada di kantor. HP Nokia yang aku miliki berfungsi ganda, selain untuk berkomunikasi aku gunakan juga untuk Modem. Ketika berada di rumah dan online, bisa dipastikan aplikasi ini akan aku jalankan.

  15. Yahoo Messenger
  16. Inilah aplikasi Messenger favorit selama setahun belakangan ini. Walaupun penggunaannya dalam setahun belakangan ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk menghubungi rekan-rekan diluar internal kantor, aplikasi ini masih sering aku gunakan. Sementara untuk rekan-rekan di internal kantor ataupun diluar kantor yang sudah memiliki BB, aku lebih nyaman menggunakan Blackberry Messenger (BBM).

  17. Proxifier dan uTorrent
  18. Policy internet di kantorku tidak memungkinkan untuk mengakses port diluar port 80 ke alamat-alamat diluar internal perusahaan. Untungnya kekurangan ini bisa diakali dengan aplikasi yang bernama Proxifier. Dengan aplikasi ini, aku bisa mengakses port-port diluar port 80 secara leluasa sehingga aplikasi-aplikasi seperti Yahoo Messenger dan Torrent Client seperti uTorrent. Belakangan ini torrent menjadi alternatif utama dalam mencari film di internet karena gratis tentunya. Selamat tinggal Rapidshare, Megaupload, Hotfile, dan kawan-kawan :D

  19. iTunes dan VLC Media Player
  20. Inilah aplikasi pemutar lagu dan pemutar film favoritku. Kedua aplikasi gratisan ini sudah sangat-sangat mencukupi untuk menikmati lagu-lagu kesayangan dan film-film hasil unduhan pada poin nomor 9, hehehe.