Tampilkan postingan dengan label galaxy tab. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label galaxy tab. Tampilkan semua postingan

Sabtu, Maret 03, 2012

Perbandingan Apple iPad 2 vs Samsung Galaxy Tab (3)

Sebelumnya..

Fitur Multimedia
[iPad] iPad dapat memainkan audio dan video dalam berbagai format. Semua dokumen audio dan video ini dapat ditransfer dan disinkronisasikan melalui iTunes. Pengguna dapat membuat playlist di iTunes dan mensinkronisasikannya langsung ke iPad maupun perangkat iOS lain. Pengguna juga bisa membuat dan mengatur playlist melalui aplikasi Music di iPad, namun tentunya akan lebih nyaman dan cepat jika dilakukan di iTunes.

Untuk dukungan terhadap file video, Apple cukup ketat. Default video playernya hanya mendukung format mp4 dan mov. Untuk format lain, tidak didukung. Ketika pengguna menambahkan file video yang tidak didukung Apple melalui iTunes, pengguna akan diberikan pilihan untuk mengkonversinya kedalam format yang didukung. Tentunya urusan konversi ini cukup memakan waktu dan kurang praktis. Sebagai pilihan lainnya, pengguna bisa membeli aplikasi dari pihak ketiga yang dapat memainkan file-file video dalam berbagai format.

[Galaxy Tab] Dukungan audio dan vidoe untuk Galaxy Tab menurutku lebih baik dibandingkan dengan Apple. Namun demikian jika dirasa kurang pengguna bisa membeli aplikasi pemutar audio/video yang memiliki fitur yang lebih lengkap.

Namun demikian Galaxy Tab memiliki kekurangan dalam mengatur playlist lagu yang ingin diputar. Pengguna bisa saja mentransfer lagu yang diinginkan melalui Bluetooth atau kabel data, namun untuk mengatur playlistnya, tetap harus melalui perangkat Galaxy Tab nya langsung. Pengguna juga bisa memanfaatkan Kies untuk mentransfer file-file audio/video. Kies memiliki kemampuan untuk membaca playlist yang dimiliki oleh iTunes. Namun kemampuannya ini terbatas pada membaca dan mentransfer file audio yang ada pada playlist tersebut. Sementara playlistnya sendiri tidak ikut ditransfer. Jadi lagi-lagi pengguna harus mengatur sendiri playlistnya melalui perangkatnya. Bayangkan jika koleksi lagu yang dimiliki cukup banyak, bisa repot kan.

Kesimpulan
Menurut penilaianku, diluar semua kekurangan yang dimiliki oleh iPad, perangkat ini memberikan user experience yang jauh lebih baik dibandingkan dengan Galaxy Tab. iPad sangat mudah digunakan, bahkan untuk pengguna awam sekalipun. User interface nya lebih intuitif dan smooth, dan tanpa perlu banyak setingan sana-sini, pengguna sudah dapat memanfaatkan perangkat ini untuk hiburan maupun mendukung produktivitas. iPad memang memiliki banyak kekurangan dan limitasi yang mungkin bisa membuat frustasi sebagian orang yang cukup melek dan bukan pengguna awam. Namun diluar itu, untuk day-to-day use, aku rasa keterbatasan itu tidak menjadi masalah.

Lalu bagaimana dengan Galaxy Tab? Dari perspektif pengguna yang cukup advanced perangkat ini bisa memenuhi ekspektasi. Perangkat berbasis Android ini tentunya lebih open dan mudah untuk dimodifikasi, cocok untuk pengguna yang senang mengoprek. Namun demikian, bukan berarti tablet Galaxy Tab ini tidak bisa digunakan untuk day-to-day use. Perangkat ini bisa dimanfaatkan untuk hiburan mendukung produktivitas, namun untuk user experience nya bisa aku katakan Galaxy Tab tertinggal oleh iPad dalam urusan kemudahan pengoperasian.

Jika anda adalah pengguna awam, untuk benar-benar dapat memanfaatkan perangkat Galaxy Tab ini, mungkin anda perlu banyak melakukan riset dan mencari informasi melalui internet. Seperti yang pernah aku alami dulu ketika pertama kali menggunakan perangkat ini. Terkadang anda akan menemukan berbagai masalah, yang pada awalnya bisa dianggap normal. Anda berharap googling di internet akan menyelesaikan masalah tersebut. Namun, ketika anda tidak menemukan apa yang anda cari (dan aku beberapa kali mengalaminya), anda akan mulai menyadari memang ada yang salah pada perangkat ini. Permasalahannya adalah seberapa banyak waktu yang anda miliki untuk mencari informasi tersebut. Pilihannya ada di tangan anda. Disinilah anda mesti bijak dalam memilih.

Salah satu poin penting kelebihan iPad adalah user interfacenya yang smooth. Ketika melakukan navigasi antar aplikasi, browsing, membuka ebook, dan melakukan aktivitas-aktivitas lainnya, semuanya bisa berjalan dengan smooth. Berbeda dengan Galaxy Tab yang seringkali nge-lag. Bahkan di Homescreen sekalipun, ketika aku akan mencoba berpindah ke halaman widget yang lain, rasanya ada sedikit jeda ketika aku mulai menyentuh dan menggeser jariku. Dan dari proses ini pun perpindahan tampilan nya sedikit nge-lag.

Poin lain untuk iPad adalah integrasinya dengan Mac (sudah tentu lah, sama-sama produk Apple gitu loh), poin yang tidak dimiliki oleh Galaxy Tab. Aku adalah pengguna Mac, dan jujur saja keterbatasan dukungan Galaxy Tab terhadap Mac membuatku cukup frustasi. Kebanyakan tools-tools untuk mengoprek Galaxy Tab hanya tersedia untuk platform Windows. Jadi jika anda pengguna Mac, hal ini bisa anda jadikan pertimbangan sebelum memutuskan untuk membeli Galaxy Tab.

Sebagai penutup, aku merangkum semua kelebihan dan kekurangan masing-masing tablet ke dalam daftar dibawah ini:

iPad
Kelebihan

  • Kompatibilitas yang tinggi dengan PC maupun Mac
  • Pengoperasian lebih mudah dan simple
  • Layar sentuh lebih smooth dan tidak nge-lag seperti pada Galaxy Tab
  • Pembelian aplikasi dari App Store bisa dilakukan dari PC/Mac atau langsung dari iPad
  • Jika anda mengganti iPad anda dengan yang baru, semua aplikasi yang telah diunduh di iTunes bisa langsung ditransfer tanpa perlu mengunduh ulang
  • Kemudahan dalam sinkronisasi data antara PC/Mac dengan iPad, termasuk fungsi backup
  • Lebih aman dari serangan Malware. Apple cukup ketat dalam mempublish aplikasi di AppStore
  • Memiliki iCloud yang dapat digunakan untuk backup aplikasi & data, dan juga untuk menyimpan dokumen


Kekurangan

  • Bluetooth tidak dapat digunakan untuk transfer data (hanya untuk headset/wireless keyboard)
  • Tablet tidak bisa digunakan untuk media penyimpanan eksternal secara langsung (semua transfer data harus melalui iTunes/WiFi)
  • Limitasi pada akses data/dokumen, aplikasi hanya bisa membuka data/dokumen yang memang diset untuk aplikasi tersebut. Walaupun memungkinkan untuk dibuka pada aplikasi lain, namun pengoperasiannya terbatas.
  • Sistem operasinya tertutup dan sulit untuk dimodifikasi
  • Semua aplikasi hanya bisa diinstall via App Store (kecuali Jailbreak)
  • Aplikasi bawaannya tidak terlalu banyak. Tidak ada aplikasi bawaan untuk editing dokumen-dokumen Ms Office
  • Harga sedikit lebih mahal dibandingkan dengan Galaxy Tab


Galaxy Tab
Kelebihan

  • Bisa melakukan install tanpa melalui Android Market, dan tanpa perlu Jailbreak
  • Pengguna bisa melakukan kustomisasi secara bebas pada tampilan maupun aplikasi di dalamnya
  • Transfer dokumen dapat dilakukan tanpa aplikasi khusus. Perangkat bisa langsung dikenali di Windows Explorer jika dihubungkan dengan kabel data
  • Bluetooth bisa digunakan untuk transfer dokumen, dan fungsinya bisa diperluas dengan aplikasi tambahan
  • Sistem operasinya lebih mudah untuk dioprek dan dimodifikasi
  • Spesifikasi Teknis (Processor dan Memory) berada diatas iPad


Kekurangan

  • Layar sentuh terkadang kurang responsif dan sering nge-lag tanpa sebab
  • Pembelian aplikasi secara resmi melalui Android Market hanya bisa dilakukan di perangkatmya. Aplikasi client seperti iTunes tidak tersedia. Pengguna bisa membeli lewat PC/Mac, tetapi pengunduhan tetap dilakukan via perangkat tabletnya.
  • Aplikasi Kies dari Samsung kurang bisa diandalkan dan seringkali bermasalah
  • Jika anda mengganti Galaxy Tab anda dengan yang baru, maka anda perlu mengunduh semua aplikasi yang telah anda beli sebelumnya, karena aplikasi yang anda beli sebelumnya tidak bisa dibackup ke PC/Mac
  • Android Market kurang informatif dalam menyediakan informasi mengenai kompatibilitas aplikasi pada perangkat
  • Kurangnya dukungan dan kompatibilitas dengan Mac
  • Kurang ketatnya Android Market dalam menyeleksi aplikasi yang menyebabkan banyaknya malware yang beredar di Android Market
  • Kurangnya integrasi antara perangkat dengan PC/Mac. Proses sinkronisasi data ke PC/Mac tidak semudah iPad.
  • User experience navigasi pada aplikasi yang tidak seragam, yang membuat perangkat ini sedikit lebih ribet untuk digunakan

Perbandingan Apple iPad 2 vs Samsung Galaxy Tab (2)

Sebelumnya..

Aplikasi untuk PC/Mac
[iPad] Apple menyediakan iTunes yang tersedia untuk Windows maupun Mac. Selain berfungsi sebagai music player, pengguna bisa melakukan pembelian aplikasi, lagu, serta ebook yang selanjutnya bisa ditransfer ke iPad. Melalui iTunes pengguna bisa melakukan sinkronisasi data antara PC/Mac dengan iPad. Data-data yang bisa disinkronisasi diantaranya adalah lagu, aplikasi, video, ebook, foto, kontak, serta bookmark pada Safari.

iTunes juga memungkinkan pengguna untuk membackup iPad dan menyimpannya pada PC/Mac, melakukan transfer dokumen dari PC/Mac ke iPad, hingga mengupdate firmware iPad yang akan diunduh iTunes via internet. Jika ada masalah pada iPad, pengguna bisa melakukan restore dari backup yang telah dibuat sebelumnya, atau me-restore kondisi iPad ke keadaan semula (bisa dianalogikan dengan menginstall ulang iOS ke iPad).

Bisa dibilang iTunes ini adalah aplikasi yang wajib dimiliki oleh pengguna iPad maupun iDevice lain. Tanpa aplikasi ini, pengguna tidak dapat melakukan sinkronisasi maupun transfer dokumen ke iPad. iTunes yang saat ini sudah dirilis hingga versi 10.5 memiliki fitur yang jauh lebih kaya daripada Kies yang dimiliki oleh Samsung yang saat tulisan ini dibuat baru dirilis hingga versi 2.

[Galaxy Tab] Samsung menyediakan Kies yang tersedia untuk PC maupun Mac. Melalui Kies, pengguna bisa melakukan sinkronisasi kontak, kalender, lagu, ataupun melakukan update firmware pada Galaxy Tab. Namun demikian fungsi-fungsi yang tersedia pada Kies ini bisa dibilang sangat minim jika dibandingkan dengan iTunes. Tidak seperti iTunes, pengguna tidak dapat melakukan pembelian aplikasi melalui aplikasi ini. Selain itu fungsi backupnya juga hanya terbatas pada data-data seperti data kontak dan kalender. Pengguna tidak dapat melakukan backup aplikasi atau data-data pada aplikasi yang sudah terpasang pada Galaxy Tab. Dengan fitur yang minim ini, pengguna Galaxy Tab mungkin tidak akan banyak menggunakan aplikasi Kies ini.

Kekurangan dari Galaxy Tab yang sangat mengganggu adalah seringkali bermasalah ketika aku hubungkan melalui Kies. Seringkali tablet Galaxy Tab tidak terdeteksi pada Kies, baik melalui kabel data maupun WiFi. Sangat konyol menurutku, karena solusi mengenai masalah ini tidak aku temukan di internet. Dan melihat kenyataan ini sepertinya dukungan Samsung untuk aplikasi ini sangatlah kurang.

Konektivitas
[iPad] Untuk berhubungan dengan PC/Mac ataupun dengan perangkat lain, iPad memiliki fitur Bluetooth, Kabel data, dan WiFi. Pengguna bisa melakukan sinkronisasi data via iTunes dengan menggunakan kabel data ataupun WiFi. Untuk konektivitas ke aplikasi dari pihak ketiga seperti misalnya untuk streaming, lebih umum menggunakan WiFi. Untuk Bluetooth-nya sendiri hanya bisa digunakan untuk headset dan wireless keyboard, tidak bisa digunakan untuk transfer dokumen dari atau ke perangkat lain.

[Galaxy Tab] Seperti halnya iPad, Samsung Galaxy Tab dapat dihubungkan ke PC/Mac menggunakan kabel data ataupun WiFi. Dengan kabel data, pengguna juga bisa menjadikan Galaxy Tab sebagai external drive di Windows. Kemampuan inilah yang tidak dimiliki oleh iPad, dimana untuk transfer dokumen secara resminya memang hanya bisa dilakukan via iTunes. Tidak pula seperti iPad, pengguna bisa memanfaatkan fitur Bluetooth pada Galaxy Tab untuk transfer dokumen dari atau ke perangkat lain, selain tentunya untuk headset juga.

Sinkronisasi Data & Dokumen
[iPad] Apple menyediakan iTunes yang memungkinkan pengguna untuk mentransfer dokumen dari PC/Mac ke iPad. Dokumen hanya bisa ditransfer ke aplikasi tertentu yang memang mendukung fungsi transfer. Dokumen yang sudah ditransfer ini hanya dapat dibuka oleh aplikasi yang dituju, tidak bisa dibuka oleh aplikasi lain. Jika aplikasi yang dituju memiliki fitur untuk membuka dokumen tersebut di aplikasi lain, maka hal ini bisa dilakukan, namun tetap saja dokumen tersebut harus dibuka di aplikasi yang dituju, dan dari aplikasi tersebut baru dibuka ke aplikasi lain yang mendukung format dokumennya. Memang cukup merepotkan, dan menurutku seharusnya Apple bisa menyediakan mekanisme yang lebih sederhana dan tidak terlalu membatasi.

Apple juga menyediakan iCloud yang bisa diakses secara gratis dengan kapasitas 5 GB. iCloud memungkinkan pengguna untuk menyimpan data dan dokumen di internet dan mengaksesnya secara online. Pengguna bisa melakukan upgrade jika kapasitas tersebut dirasa kurang, namun tentunya berbayar loh. Melalui iCloud, pengguna bisa melakukan backup data-data aplikasi, menyimpan data-data kontak, notes, reminder, bookmark, kalender, bahkan email. Untuk data aplikasi, pengguna bisa memilih aplikasi mana saja yang datanya akan dibackup.

Pengguna juga bisa menyimpan dokumen pada iCloud. Data-data pada iCloud ini bisa disinkronisasikan ke PC/Mac atau bahkan ke perangkat lain yang menggunakan iOS. Saat ini aplikasi yang memanfaatkan iCloud sudah mulai bermunculan. Dengan fitur ini, jika pengguna misalnya memiliki iPhone atau iPod Touch, data-datanya bisa tersinkronisasi secara otomatis.

Untuk fungsi Backup ini, pengguna iPad diberi pilihan apakah akan melakukan backup melakui iTunes atau melalui iCloud. Pengguna hanya bisa memilih salah satu opsi. Namun demikian, jika pengguna memilih untuk melakukan backup ke iTunes, fitur penyimpanan dan sinkronisasi data melalui iCloud masih tetap bisa dilakukan.

Inilah salah satu kelebihan Apple yang menurutku patut diperhitungkan dan belum dimiliki oleh Android. Integrasi antara perangkat-perangkat iOS dan Mac bisa dilakukan dengan mudah, dan tanpa perlu banyak konfigurasi macam-macam. It just works.

[Galaxy Tab] Untuk melakukan transfer dokumen ke Galaxy Tab, pengguna hanya perlu menghubungkan perangkat ini ke PC menggunakan kabel data. Selanjutnya perangkat ini akan dikenali sebagai external drive, dan pengguna bisa menyimpan atau mengambil dokumen yang diinginkan. Hanya saja, ini berlaku untuk Windows saja. Sementara untuk pengguna Mac fitur ini tidak bisa digunakan. Pada Mac ketika Galaxy Tab dihubungkan melalui kabel data, perangkat ini tidak akan dikenali sebagai external drive seperti halnya pada Windows. Transfer data paling mungkin dilakukan melalui Bluetooth. Permasalahannya adalah transfer via Bluetooth ini dsngat lambat. Dengan kecepatam sekitar 150 KB/s ak terbayang berapa lama waktu yang dibutuhkan ketika anda akan men-transfer film HD ke perangkat ini melalui Bluetooth. Sangat tidak praktis tentunya.

Sementara Apple memiliki iCloud, Android saat ini belum memiliki layanan yang serupa. Galaxy Tab memiliki pilihan untuk membackup data-data aplikasi ke server Google, tapi pengguna tidak diberikan pilihan untuk memilih data aplikasi mana saja yang akan dibackup. Selain itu, fitur ini juga kurang informatif menurutku. Karena pengguna tidak mengetahui seberapa besar sisa storage yang disediakan oleh Google dan seberapa besar ukuran backup yang dibuat oleh perangkat Galaxy Tab ini.

Tidak seperti iTunes yang memiliki fitur untuk membackup semua aplikasi dan data pada iPad, Kies tidak memiliki fitur ini. Kies hanya dapat membackup data-data personal seperti notes, data kontak, dan data kalender. Sehingga bisa dibilang, jika suatu saat Galaxy Tab anda bermasalah atau anda melakukan factory reset, semua aplikasinya harus diinstall ulang. Untuk data-data aplikasinya sendiri tentunya akan hilang ketika factory reset dilakukan, dan tidak bisa di-restore.

Toko Aplikasi (App Store)
[iPad] Apple menyediakan toko aplikasi yang bisa diakses melalui aplikasi App Store pada iPad ataupun iTunes pada Windows/Mac. Untuk melakukan pembelian, pengguna iPad harus memiliki AppleID terlebih dahulu. Aplikasi-aplikasi yang telah dibeli melalui iTunes akan disimpan secara lokal pada PC/Mac, yang selanjutnya bisa ditransfer ke iPad. Satu AppleID bisa digunakan di 5 PC/Mac secara bersamaan, yang artinya anda bisa melakukan sinkronisasi aplikasi ke lebih dari satu perangkat iOS menggunakan PC/Mac yang berbeda. Misalnya ada anggota keluarga lain yang menggunakan PC/Mac yang terpisah namun menggunakan AppleID yang sama dengan Anda, maka jika anda membeli sebuah aplikasi, maka anggota keluarga anda yang lain dapat menikmati aplikasi yang anda beli tersebut tanpa perlu membayar lagi.

Kelebihan toko aplikasi yang dimiliki oleh Apple adalah toko aplikasi ini bisa diakses melalui iTunes. Sehingga jika anda tidak memiliki akses WiFi yang mencukupi namun memiliki akses ke internet melalui jaringan LAN, anda bisa membeli aplikasi-aplikasi yang anda inginkan melalui iTunes dan kemudian mentransfernya ke iPad. Sehingga anda bisa menikmati aplikasi-aplikasi tersebut tanpa perlu menghubungkan iPad anda ke internet sama sekali.

Kelebihan lainnya adalah, App Store milik Apple ini cukup informatif dalam menyajikan informasi kompatibilitas aplikasi terhadap perangkat iOS. Seperti diketahui, perangkat yang menggunakan iOS ada 3: iPhone, iPod Touch, dan iPad. Ketiga perangkat ini memiliki variasi-variasi dalam hal resolusi layar, yang artinya tidak semua aplikasi akan memberikan experience yang sama ketika dibuka pada iPhone 3GS atau pada iPad2 misalnya. Walapun pada dasarnya semua aplikasi ini dapat diinstall pada iPad, namun jika aplikasi tersebut tidak didesain untuk iPad, maka tampilan aplikasi tersebut akan kurang enak untuk dipandang, tidak fullscreen dan kecil. Nah, terkait dengan isu ini, App Store akan menampilkan aplikasi-aplikasi mana yang didesain khusus untuk iPhone, iPad, ataupun kedua-duanya. Jika sebuah aplikasi bisa digunakan di iPhone dan iPad, pengguna bisa melihat screenshot untuk keduanya. Jadi sebelum membeli, pengguna bisa memastikan bahwa aplikasi yang akan dibeli kompatibel dengan perangkatnya.

[Galaxy Tab] Jika iPad memiliki Apple App Store, maka Galaxy Tab memiliki Android Market. Hanya saja, Android Market ini tidak memiliki versi client yang bisa digunakan di PC/Mac. Pengguna bisa melakukan pembelian melalui browser PC/Mac, namun pengunduhan tetap dilakukan via perangkatnya. Yang artinya adalah jika koneksi data via jaringan operator atau WiFi sangat terbatas, tentunya akan merepotkan sekali. Untuk membeli aplikasi-aplikasi yang berukuran besar seperti Game, mau tidak mau pengguna harus terkoneksi dengan WiFi, lewat jaringan operator juga bisa sih, tapi sepertinya sayang dan kecepatannya mungkin bisa lebih lambat. Pengguna bisa saja menginstall aplikasi tanpa melalui Android Market dengan cara installer aplikasinya ditransfer langsung dari PC ke Galaxy Tab. Tapi cara ini mungkin sedikit kurang praktis, tidak sesederhana jika pengguna langsung melakukan search via Android Market.

Kekurangan lain adalah Android Market kurang informatif dalam menyajikan informasi kompatibilitas aplikasi terhadap perangkat. Seperti diketahui, varian perangkat yang menggunakan sistem operasi Android sangat banyak, dan variasi resolusi layar yang digunakan pun sangat beragam. Jika anda akan membeli aplikasi melalui Android Market, maka anda perlu mencari informasi terlebih dahulu apakah aplikasi yang anda inginkan akan nyaman digunakan di Galaxy Tab anda. Dari pengalamanku, aku pernah mengunduh aplikasi gratisan melalui Android Market. Setelah aku jalankan aplikasinya, ternyata tidak didesain untuk Galaxy Tab. Aku masih bisa menggunakan aplikasi tersebut, tetapi tampilannya pixelated. Sangat tidak nyaman. Pengalaman ini membuatku sedikit malas untuk mencoba-coba lagi. Untung masih gratisan, kalau yang berbayar kan bisa nyesek.

Selanjutnya..

Perbandingan Apple iPad 2 vs Samsung Galaxy Tab (1)

Setelah sebelumnya me-review Samsung Galaxy Tab 8.9, kali ini aku akan mencoba mengulas perbandingan antara Galaxy Tab 8.9 dengan Apple iPad. Seperti biasa, aku nggak akan terlalu menonjolkan perbandingan dari sisi spesifikasi teknisnya. Untuk detail spesifikasi teknis dari kedua produk ini, bisa membuka tautan berikut: spesifikasi teknis iPad, spesifikasi teknis Galaxy Tab 8.9.
Perbandingan kedua tablet ini akan aku coba ulas dari sisi user experience atau pengalaman pengguna. Tentunya kedua tablet ini memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Mungkin dalam menguraikan perbedaan kedua tablet ini, penilaianku bisa sedikit subyektif. Feel free to comment jika memang ada informasi yang kurang sesuai.

Fitur & tampilan
[iPad] Tampilan iPad jauh lebih sederhana dibandingkan dengan Galaxy Tab. Pada Home Screen nya langsung ditampilkan menu-menu aplikasi yang sudah terinstall. Namun demikian iPad memiliki Dock yang menampilkan aplikasi-aplikasi yang bisa diakses secara cepat. Tablet ini memiliki tombol fisik untuk menyembunyikan aplikasi aktif dan kembali ke Home Screen. Jika tombol ini ditekan dua kali secara cepat, akan menampilkan history aplikasi yang dibuka sebelumnya. Melalui menu ini pengguna juga bisa mengatur kecerahan layar, mengontrol musk yang sedang didengarkan, dan juga mengatur volume secara visual. Selain fitur diatas, iPad juga memiliki beberapa gesture yang bisa diatur. Misalnya menggeser 4 jari keatas akan menampilkan history aplikasi. Menggeser 4 jari ke kiri atau ke kanan akan berpindah ke aplikasi lain yang telah dibuka sebelumnya.

Resolusi layar yang dimiliki oleh iPad adalah 1024x768 dan belum memiliki fitur Retina Display seperti halnya pada iPhone4 maupun iPhone4S. Dengan resolusi sebesar ini, iPad cocok digunakan untuk membaca dokumen maupun ebook, menulis catatan, dan browsing dengan tampilan penuh.

[Galaxy Tab] Sementara itu tampilan Galaxy Tab sedikit lebih kompleks, memang bawaannya Samsung sudah seperti itu. Pada Home Screen nya, pengguna dapat menambahkan widget yang bisa menampilkan daftar email, tweet, kalender, catatan/notes, dan lain sebagainya. Pengguna juga bisa bernavigasi ke halaman lain pada Home Screen. Selain itu, pengguna bisa menambahkan shortcut aplikasi-aplikasi yang sering diakses pada Home Screen. Untuk menampilkan daftar semua aplikasi, disediakan menu yang bisa diakses dari halaman mana saja pada Home Screen.

Tidak seperti pada iPad yang memiliki tombol fisik untuk mengakses Home Screen, Galaxy Tab akan menampilkan tray yang akan selalu muncul (bahkan ketika sedang membuka aplikasi). Tray ini berisi menu-menu untuk menampilkan Home Screen, menampilkan history aplikasi yang trlah dibuka sebelumnya, tombol Back untuk kembali ke tampilan sebelumnya, serta menu untuk mengakses Task Manager yang bisa digunakan untuk menutup aplikasi-aplikasi yang sedang dibuka. Pada tray ini pengguna juga bisa mengakses daftar notifikasi yang masuk, mengaktifkan/menonaktifkan bluetooth, WiFi, Flight Mode, dan lain sebagainya secara cepat. Terkadang, tray ini dirasa bisa cukup mengganggu apabila sedang menjalankan aplikasi, terutama Game. Seringkali tanpa sengaja tersentuh sehingga mengganggu tampilan aplikasinya.

Walaupun ukuran layarnya lebih kecil, resolusi layar yang dimiliki oleh Galaxy Tab 8.9 adalah 1280x800, lebih besar dibandingkan dengan iPad. Dengan resolusi yang lebih besar, Galaxy Tab mampu memberikan tampilan yang lebih jelas dan tajam dibandingkan dengan iPad.

Aplikasi Bawaan
[iPad] Bisa dibilang aplikasi bawaan iPad sangatlah minim. Aplikasi bawaan iPad diantaranya adalah Music, Video, YouTube, Reminder, Notes, Contact, Mail, Calendar, Safari, Maps, App Store, Camera, Facetime, Photo Booth, dan Game Center. Menurutku aplikasi-aplikasi ini sudah standar. Tidak ada aplikasi yang menurutku memiliki fungsi lebih yang bisa memberikan nilai tambah. Dengan aplikasi ini, pengguna tidak bisa membuka dokumen Ms Office ataupun PDF secara langsung. Dokumen-dokumen tersebut hanya bisa dibuka melalui email, dan itupun hanya read only, yang artinya pengguna tidak bisa menyunting atau membuat dokumen baru.

[Galaxy Tab] Sementara itu Galaxy Tab memiliki lebih banyak aplikasi dibandingkan iPad. Selain aplikasi-aplikasi standar seperti pemutar musik, pemutar video, aplikasi untuk menulis catatan, serta kalender, Salah satu aplikasi yang menurutku cukup memberikan nilai tambah adalah Polaris Office. Melalui aplikasi ini pengguna bisa membuka, membuat, dan mengedit dokumen-dokumen Ms Office. Walaupun fiturnya terbatas, namun untuk ukuran tablet lumayan OK lah.

Selain itu ada aplikasi eBook yang bisa digunakan untuk membuka dokumen-dokumen PDF. Dalam aplikasi ini, semua dokumen PDF yang telah dibuka akan otomatis ditambahkan pada koleksi kita. Dokumen ini ditampilkan dalam bentuk thumbnail pada rak buku. Pengguna bisa menambahkan bookmark pada dokumen yang sedang dibuka untuk akses cepat ke halaman yang ditandai, serta bisa juga menambahkan catatan-catatan pada halaman yang sedang dibuka.

Sistem Operasi (OS)
[iPad] iPad yang aku test disini menggunakan iOS 5.01. Sistem operasi bawaan Apple ini sangat tertutup. Dan bisa dibilang nggak bisa diapa-apain kalau nggak di JailBreak. Untuk pengguna biasa atau pengguna awam yang tentunya dari sisi populasinya mendominasi pengguna iPad secara keseluruhan, rasanya fitur-fitur yang disediakan iOS sudah mencukupi. Yang penting kan aplikasinya bisa dipakai dan berfungsi dengan baik. Untuk pengguna yang seneng ngoprek pun nggak masalah, tinggal Jailbreak saja, dan anda sudah bisa mengutak-atik isi sistemnya walaupun beresiko kehilangan garansi. Jadi Walaupun sistem operasinya tertutup, bukan berarti nggak bisa diutak-atik. Sistem operasi yang tertutup ini kurasa akan menyebalkan bagi sebagian orang. Seperti misalnya pengguna tidak bisa mengubah tampilan pada Home Screen semudah pada Galaxy Tab.

Salah satu kekuranan iOS yang menurutku cukup mengganggu adalah dalam hal transfer dokumen. Ketika anda menghubungkan iPad ke PC/Mac, iPad tersebut tidak akan dikenali sebagai eksternal drive. Untuk mentransfer dokumen harus dilakukan melalui iTunes, dan itupun tidak seperti kita mentransfer dokumen ke folder tertentu. iTunes hanya dapat mentransfer dokumen ke aplikasi tertentu (tidak semua aplikasi memiliki fitur transfer ini). iTunes akan menampilkan daftar aplikasi yang mendukung fungsi transfer dokumen ini. Dengan fitur ini, dokumen yang telah ditransfer hanya bisa dibuka pada aplikasi yang dituju saja. Kurasa ini adalah bagian dari fitur keamanan pada iOS yang sangat meminimalisir perkembangan malware atau penyimpangan-penyimpangan dalam aplikasi.

[Galaxy Tab] Galaxy Tab yang aku test memiliki sistem operasi Android 3.2 Honeycomb. Sistem operasi besutan Google ini memberikan ruang yang lebih banyak untuk dieksplorasi, cocok bagi pengguna-pengguna yang demen ngoprek. Selain di Jailbreak (istilahnya di-rooting), pengguna juga bisa memodifikasi firmware nya. Bahkan dalam beberapa kasus pengguna bisa menginstall sistem operasi lain pada tablet ini (sejauh ini sih aku belum pernah nyoba sejauh itu). Tidak seperti iOS, pada Android pengguna dapat menyimpan dokumen di mana saja. Seperti pada komputer sendiri anda bisa menyimpan dokumen di folder manapun. Dan aplikasi-aplikasi pada OS ini juga bisa membuka dokumen dimanapun anda menyimpannya.

Kebebasan dalam sistem operasi Android ini jika dilihat dari satu sisi, sangat memudahkan pengguna dalam mengakses dokumen dimanapun pengguna tersebut menyimpannya. Namun kelemahannya adalah pengguna tidak akan menyadari jika ada aplikasi-aplikasi yang perilakunya menyimpang dan mencoba mengakses dokumen atau data-data yang tidak dikehendaki oleh penggunanya. Oleh sebab itu sering kali diberitakan pertumbuhan malware meningkat cukup pesat pada sistem operasi Android ini. Tinggal kita sebagai pengguna yang perlu sedikit berhati-hati dalam menginstall aplikasi yang berasal dari sumber yang kurang bisa dipercaya (tidak melalui Android Market)

Selanjutnya..