Kamis, Agustus 28, 2008

Nice Gift


I was surprised when I unwrapped the gift. It was a pair of Snoopy's pen. I thought it were pencils, but, it were pens. It's nice gift. So I decided to take a photograph of it using my DSLR camera.


Thanks my friend, you still remembered that I love Snoopy merchandise. I'm grateful I still have a friend like you. Still remembered my birthday, and gave me gift on the very day.

Membuka Lembaran Baru

Ah.. indahnya hari ini. Hatiku begitu tenang di hari ulang tahun ke 24 ku. Apalagi hari ini aku mendapatkan ucapan selamat dari beberapa orang yang menurutku cukup asing. Dan bahkan ada satu orang yang belum pernah aku kenal sebelumnya. Hidup ini memang benar-benar sudah diatur. Aku merasakan hari ini mengalir begitu saja. Seolah-olah aku terbawa dalam arus skenario yang memang sudah seharusnya aku jalani. Tak lupa, aku ucapkan terimakasih atas semua ucapan yang diberikan untukku. Semoga Allah membalas semua niat baik dan kebaikan kalian semua.

Aku bersyukur hari ini aku bisa merasakan kebahagiaan yang seolah-olah tak akan pernah habis. Aku bersyukur, karena seorang teman yang mengucapan ulang tahun kepadaku justru seseorang yang tak akan pernah aku sangka-sangka sebelumnya. Ada beberapa rentetan kejadian menarik dan cukup menyenangkan yang justru biasanya tidak pernah terjadi pada hari-hari yang biasa aku lewati. Sungguh, tak ada satu nikmat Allah pun yang bisa aku dustakan. Semua perasaan senang ini, semua kebahagiaan yang aku miliki, dan semua impian-impian yang belum tercapai.

Alhamdulillah, ketika usiaku menginjak 24 tahun saat ini, aku merasa keinginan-keinginan yang aku impikan setahun lalu pencapaiannya cukup baik. Ada banyak hal yang telah aku capai tahun ini, dan ada beberapa yang gagal kuraih. Aku berharap, satu tahun ke depan aku bisa menjadi seseorang yang lebih baik dari sekarang. AKu mengharapkan semua keinginan dan tekadku untuk memperbaiki diriku tidak pudar. Ya Allah.. tuntunlah hambamu ini agar tidak tersesat. Dan tunjukkanlah aku jalan yang kau ridhoi. Serta jauhkanlah aku dari hal-hal yang berbau maksiat.

Kulihat cahaya terang di seberang
Dan aku ingin meraihnya
Keluar dari ruang gelapku yang kelam
Menuju mimpi-mimpiku yang telah lama tertidur

Selasa, Agustus 19, 2008

My Wish Comes True

A week ago, my manager called me to discuss a new mechanism to increase our division revenue. On discussion, I learned that Depsos nowadays begin to socialize a new rule of quiz permission. Since the beginning of this month, Depsos would restrict Content Provider to launch their quiz. I don't know whether or not this will be realized in reality.

Simply, I was quite happy to hear this news. Ah, eventually my wish came true. For most CP, I guess the quizzes existence would give them more and more revenues. In fact, there is some CP who can survive from quizzes. I could hardly believe it. In my opinion most quizzes held by CP are not educative. It tempt people to waste their money, teasing them with prizes. Only few amount of people would win the quizzes and the other will only become a 'victim' maybe after spending a lot of money in answering the questions on the quizes.

I also learned, quizzes is the most effective ways to gain more and more revenues. It was very very effective I guess. You even could be able to obtain more than one billion rupiahs on a month. And it was not gross revenue, it was the profit itself. You can guess how many peoples trapped in this game and wasted their money up to more than one billion in a month.

Most of all quizes are using subscription mechanism in which subscriber have to send some keyword to particular ADN to be registered on specific quiz. After registration process, subscribers would receive about one or two question everyday. CP would stop sending them question when they unregister to the same ADN they used to register. But sometimes, CP still be able to send them SMS if the subscriber is also registered on other service on the same ADN. This is the problem. In my opinion there are so many peoples outside who don't understand about this mechanism yet. They usually try to send some SMS using keyword they saw on advertisement on TV and magazine. After they realized that they would be charged on every SMS they received, they experienced a problem how to stop it, how to unregister it. The consequence of this circumstance is rapid growth of complaint received by customer services (call center).

I believe life is not a matter of money only. There are others aspect that should be taken as a consideration. CP should not make anything which is probable to harm customer. Perhaps, nowadays it's difficult to act honestly. Considering there are so many CP competing on the same field. As long as their intention is based on revenues, they'll do anything to generate it, even in wrong ways.

I wish, after this rule prevail, complaint addressed to customer service will decrease significantly. As far as I know, quizzes has generated a large amount of traffic everyday. So, prohobiting the quizzes means reduces traffic significantly. Hopefully, this prohobiting action will not create another hole. I don't know whether or not this prohobiting action will prevail absolutely. Absolutely means all SMS quizzes will be blocked. Or perhaps, Depsos will limit their action on issuing permission of quizzes operation. If so, then I'm afraid the CP will bribe Depsos to issue a permission of quizzes operation.

Rabu, Agustus 13, 2008

Rejeki Tak Terduga

Kejadiannya seolah datang begitu saja pada hari rabu sore, 6 Agustus. Ketika itu, salah satu manager di divisiku diundang untuk mengikuti workshop yang diadakan di Kediri, Jawa Timur. Undangannya sendiri dijadwalkan pada hari Jumat pagi. Berhubung menurut managerku perlu satu orang lagi dari orang development untuk menemani, terjadilah penawaran siapa yang mau ikut ke sana. Tadinya managerku sendiri yang akan ikut, sekalian pulang kampung ke Surabaya. Begitu tahu acaranya diadakan di Kediri, nggak jadi deh. Akhirnya malah nawarin ke aku.

Aku tentu saja mau ditawari untuk pergi. Sekalian mau pulang kampung. Dari Kediri ke Tulungagung hanya perlu 45 menit. Berhubung aku sudah mengajukan cuti untuk minggu depannya untuk keperluan pulang kampung juga, aku minta ijin agar cutiku bisa dimajukan. Ternyata disetujui. Alhamdulillah senangnya. Jadilah aku pulang kampung lebih awal 1 minggu. Walaupun minggu depannya aku sudah mengantongi tiket kereta untuk pulang, aku ambil kesempatan itu. Hehehe.. Mumpung gratis. Tiket pesawat PP gratis plus dapet uang perjalanan dinas. Apalagi yang kurang coba. Padahal di Kediri cuma harus menghadiri dan presentasi di workshop yang diadakan oleh regional selama kurang lebih 2 jam. Itupun yang memberikan presentasi juga managerku. Aku cuma numpang doang. Ahh senangnya..

Minggu, Agustus 03, 2008

Bersama Kesulitan Ada Kemudahan

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. QS 94:5-6

Potongan ayat Al-Quran tersebut mengingatkanku pada kisah yang dialami oleh salah seorang temanku yang beberapa waktu lalu sedang diuji oleh Allah. Setelah penantian yang panjang menjadi pengangguran, akhirnya dia diterima di salah satu perusahaan yang cukup terkenal di Jakarta. Walaupun sebenarnya dia berharap diterima di perusahaan lain, yang menurutnya memiliki jenjang karier yang lebih menjanjikan. Namun apa daya, karena panggilan dari perusahaan tersebut tak kunjung datang, akhirnya dia menerima tawaran dari perusahaan sebelumnya. Dan setelah mulai bekerja di perusahaan tersebut, dia mengatakan padaku kalau dia merasa senang. Merasa senang karena sekarang sudah kerja lagi, dan ternyata, kompensasi yang diberikan oleh perusahaan tersebut lebih dari ekspektasinya.

Sungguh, bersama kesulitan ada kemudahan. Bahkan kata-kata tersebut disebutkan dua kali dalam Al Quran. Jika kesulitan sedang menghampiri, seburuk apapun kesulitan itu, kita harus percaya pada adanya kemudahan yang menyertainya. Hal ini menurut pendapatku bertujuan agar manusia selalu berpikiran positif ketika sedang menghadapi masalah apapun. Selalu berbaik sangka kepada Allah. Bisa jadi semua kesulitan yang sedang kita hadapi saat ini merupakan sarana yang melatih kita untuk lebih bersabar dalam menghadapi masalah. Bisa jadi kita membenci kesulitan yang sedang kita hadapi, padahal itu baik untuk kita. Karena Allah Maha Mengetahui, sedangkan kita tidak.