Tampilkan postingan dengan label gadget. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gadget. Tampilkan semua postingan

Minggu, November 29, 2020

Ulasan Keyboard Logitech K380

Dalam tulisan kali ini aku mencoba untuk mengulas keyboard Logitech K380 yang sudah kugunakan selama beberapa minggu. Sebelumnya aku menggunakan keyboard Apple Magic Keyboard generasi pertama yang terhubung ke PC ku yang menggunakan OS Windows. Keyboard tersebut aku gunakan juga untuk mengetik di iPad ku walaupun frekuensinya tidak terlalu sering. Permasalahannya adalah Apple Magic Keyboard hanya di desain untuk dapat terhubung ke 1 perangkat saja, sehingga jika ingin dihubungkan dengan perangkat lain, perlu proses pairing ulang yang menurutku sangat tidak praktis. Jadi kebutuhan awalnya adalah:

  • Keyboard bluetooth yang dapat terhubung ke lebih dari 1 perangkat tanpa proses yang ribet
  • Nyaman dipakai untuk mengetik dan tidak berisik, dengan ekspektasi senyaman menggunakan Apple Magic Keyboard ku yang sebelumnya

Selasa, Mei 08, 2012

Review Game: Kingdom Rush HD

Kingdom Rush adalah game strategi bergenre Tower Defense. Aplikasi ini tersedia di iTunes Store dengan harga $2,99. Sesuai namanya yang ada embel-embel HD nya, aplikasi ini hanya tersedia untuk iPad, karena memang untuk game bergenre TD paling nyaman untuk dimainkan pada perangkat yang memiliki layar besar.

Ada 4 macam tower yang dimiliki game ini. Ke-empat towernya bisa diupgrade ke level yang lebih tinggi sesuai dengan level permainannya. Pada level yang paling tinggi, ada dua spesialisasi dari masing-masing tower yang tentunya memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Setelah diupgrade ke level tower yang paling tinggi, pemain bisa menambah kemampuan towernya dengan fitur spesial yang hanya tersedia untuk tower tersebut.


Dengan lebih dari 40 macam musuh dengan kemampuan yang beda-beda, membuat permainan menjadi lebih menarik dan menantang. Level-level tertentu memiliki boss yang perilaku dan kemampuannya berbeda-beda. Seperti misalnya pada level yang boss nya memiliki kemampuan untuk membekukan tower yang kita miliki. Pemain harus melakukan tap pada tower yang beku untuk menghancurkan esnya.

Permainan ini juga memiliki 6 macam hero. 3 diantaranya dapat langsung dipilih, sementara 3 sisanya harus dibeli melalui In App Purchase dengan harga $0,99 untuk masing-masing hero nya. Fitur hero ini tergolong baru, dan baru muncul pada versi update terakhir yang dirilis akhir bulan April lalu bersamaan dengan penambahan level pada permainannya. Tidak seperti tower yang bisa diupgrade dengan koin, level hero akan meningkat sepanjang permainan. Semakin banyak musuh yang dikalahkan, semakin cepat levelnya naik. Hero bisa saja mati, tetapi akan hidup lagi setelah beberapa saat.

Kingdom Rush HD terhubung ke Game Center. Namun bukan skor yang ditampilkan, tetapi achievement yang diperoleh pemain. Terdapat lebih dari 50 achievement pada permainan ini. Beberapa diantaranya cukup sepele dan tidak berkaitan dengan alur permainannya, namun memerlukan kejelian pemain untuk memperolehnya. Seperti misalnya pada level tertentu, pemain bisa menangkap ikan, atau membebaskan prajurit yang tersembunyi di layar.

Masing-masing level memiliki 3 jenis tipe permainan: Campaign, Heroic, an Iron Challenge. Masing-masing tipe dapat dimainkan pada mode Easy dan Normal.
  • Tipe Campaign adalah tipe permainan normal. Musuh akan muncul dalam beberapa wave dari wave pertama hingga wave terakhir, level kesulitannya akan meningkat secara gradual.
  • Tipe Heroic memiliki 6 wave saja, lebih sedikit dari tipe Campaign. Tipe permainan ini jelas lebih menantang, karena walaupun jumlah wave na lebih sedikit, tingkat kesulitan musuhnya cukup tinggi. Pada tipe ini, pemain diberikan lebih banyak koin dibandingkan dengan tipe Campaign, sehingga pemain bisa segera mengatur strategi dalam penempatan tower-towernya.
  • Tipe Iron Challenge bisa dikatakan merupakan tipe permainan yang paling sulit dan paling menantang. Hanya ada 1 wave dalam tipe permainan ini, namun musuh yang diberikan jauh lebih banyak. Tantangan pada tipe ini adalah tidak semua tower bisa dipakai. Sehingga pemain harus bisa memikirkan strategi yang tepat dengan tower yang tersedia.
Sesuai dengan genrenya, tujuan utama dari permainan Tower Defense adalah tidak boleh membiarkan musuh melewati semua tower dan masuk ke base kita. Pada tipe Campaign, jumlah musuh maksimal yang diperbolehkan lolos adalah 20. Namun demikian beberapa jenis musuh ketika lolos bisa mengurangi hingga 5 poin. Untuk boss, jelas 20 poin. Karena kalau bos lolos, berarti game over kan. Nah, untuk tipe Heroic dan Iron Challenge, tidak diperbolehkan ada musuh yang lolos. Sangat menantang bukan? Jumlah maksimal star yang isa didapatkan pada tipe Campaign adalah 3 star tergantung berapa jumlah musuh yang lolos. Sementara kedua tipe sisanya maksimal 1 star. Sehingga total star yang bisa didapatkanuntuk satu level adalah 5 star. Star ini bisa digunakan untuk mengupgrade kemampuan tower yang dimiliki dan ketika pemain memiliki 15 star, bisa ditukar untuk mengaktifkan hero dalam permainan.

Bagi penggemar game bergenre Tower Defense, Kingdom Rush HD wajib untuk dimiliki. Gameplay nya dinamis dan menarik, terlebih lagi didukung dengan grafis yang bagus. Membuat game ini adiktif untuk dimainkan. Ratingnya di iTunes pun sempurna: 5 bintang, dan yang memberikan rating sudah lebih dari 10 ribu pengguna. Ditambah sekarang harganya sedang promo menjadi $0,99. Ayo buruan, segera dapatkan game ini sebelum harganya naik lagi.

Sabtu, Maret 03, 2012

Perbandingan Apple iPad 2 vs Samsung Galaxy Tab (3)

Sebelumnya..

Fitur Multimedia
[iPad] iPad dapat memainkan audio dan video dalam berbagai format. Semua dokumen audio dan video ini dapat ditransfer dan disinkronisasikan melalui iTunes. Pengguna dapat membuat playlist di iTunes dan mensinkronisasikannya langsung ke iPad maupun perangkat iOS lain. Pengguna juga bisa membuat dan mengatur playlist melalui aplikasi Music di iPad, namun tentunya akan lebih nyaman dan cepat jika dilakukan di iTunes.

Untuk dukungan terhadap file video, Apple cukup ketat. Default video playernya hanya mendukung format mp4 dan mov. Untuk format lain, tidak didukung. Ketika pengguna menambahkan file video yang tidak didukung Apple melalui iTunes, pengguna akan diberikan pilihan untuk mengkonversinya kedalam format yang didukung. Tentunya urusan konversi ini cukup memakan waktu dan kurang praktis. Sebagai pilihan lainnya, pengguna bisa membeli aplikasi dari pihak ketiga yang dapat memainkan file-file video dalam berbagai format.

[Galaxy Tab] Dukungan audio dan vidoe untuk Galaxy Tab menurutku lebih baik dibandingkan dengan Apple. Namun demikian jika dirasa kurang pengguna bisa membeli aplikasi pemutar audio/video yang memiliki fitur yang lebih lengkap.

Namun demikian Galaxy Tab memiliki kekurangan dalam mengatur playlist lagu yang ingin diputar. Pengguna bisa saja mentransfer lagu yang diinginkan melalui Bluetooth atau kabel data, namun untuk mengatur playlistnya, tetap harus melalui perangkat Galaxy Tab nya langsung. Pengguna juga bisa memanfaatkan Kies untuk mentransfer file-file audio/video. Kies memiliki kemampuan untuk membaca playlist yang dimiliki oleh iTunes. Namun kemampuannya ini terbatas pada membaca dan mentransfer file audio yang ada pada playlist tersebut. Sementara playlistnya sendiri tidak ikut ditransfer. Jadi lagi-lagi pengguna harus mengatur sendiri playlistnya melalui perangkatnya. Bayangkan jika koleksi lagu yang dimiliki cukup banyak, bisa repot kan.

Kesimpulan
Menurut penilaianku, diluar semua kekurangan yang dimiliki oleh iPad, perangkat ini memberikan user experience yang jauh lebih baik dibandingkan dengan Galaxy Tab. iPad sangat mudah digunakan, bahkan untuk pengguna awam sekalipun. User interface nya lebih intuitif dan smooth, dan tanpa perlu banyak setingan sana-sini, pengguna sudah dapat memanfaatkan perangkat ini untuk hiburan maupun mendukung produktivitas. iPad memang memiliki banyak kekurangan dan limitasi yang mungkin bisa membuat frustasi sebagian orang yang cukup melek dan bukan pengguna awam. Namun diluar itu, untuk day-to-day use, aku rasa keterbatasan itu tidak menjadi masalah.

Lalu bagaimana dengan Galaxy Tab? Dari perspektif pengguna yang cukup advanced perangkat ini bisa memenuhi ekspektasi. Perangkat berbasis Android ini tentunya lebih open dan mudah untuk dimodifikasi, cocok untuk pengguna yang senang mengoprek. Namun demikian, bukan berarti tablet Galaxy Tab ini tidak bisa digunakan untuk day-to-day use. Perangkat ini bisa dimanfaatkan untuk hiburan mendukung produktivitas, namun untuk user experience nya bisa aku katakan Galaxy Tab tertinggal oleh iPad dalam urusan kemudahan pengoperasian.

Jika anda adalah pengguna awam, untuk benar-benar dapat memanfaatkan perangkat Galaxy Tab ini, mungkin anda perlu banyak melakukan riset dan mencari informasi melalui internet. Seperti yang pernah aku alami dulu ketika pertama kali menggunakan perangkat ini. Terkadang anda akan menemukan berbagai masalah, yang pada awalnya bisa dianggap normal. Anda berharap googling di internet akan menyelesaikan masalah tersebut. Namun, ketika anda tidak menemukan apa yang anda cari (dan aku beberapa kali mengalaminya), anda akan mulai menyadari memang ada yang salah pada perangkat ini. Permasalahannya adalah seberapa banyak waktu yang anda miliki untuk mencari informasi tersebut. Pilihannya ada di tangan anda. Disinilah anda mesti bijak dalam memilih.

Salah satu poin penting kelebihan iPad adalah user interfacenya yang smooth. Ketika melakukan navigasi antar aplikasi, browsing, membuka ebook, dan melakukan aktivitas-aktivitas lainnya, semuanya bisa berjalan dengan smooth. Berbeda dengan Galaxy Tab yang seringkali nge-lag. Bahkan di Homescreen sekalipun, ketika aku akan mencoba berpindah ke halaman widget yang lain, rasanya ada sedikit jeda ketika aku mulai menyentuh dan menggeser jariku. Dan dari proses ini pun perpindahan tampilan nya sedikit nge-lag.

Poin lain untuk iPad adalah integrasinya dengan Mac (sudah tentu lah, sama-sama produk Apple gitu loh), poin yang tidak dimiliki oleh Galaxy Tab. Aku adalah pengguna Mac, dan jujur saja keterbatasan dukungan Galaxy Tab terhadap Mac membuatku cukup frustasi. Kebanyakan tools-tools untuk mengoprek Galaxy Tab hanya tersedia untuk platform Windows. Jadi jika anda pengguna Mac, hal ini bisa anda jadikan pertimbangan sebelum memutuskan untuk membeli Galaxy Tab.

Sebagai penutup, aku merangkum semua kelebihan dan kekurangan masing-masing tablet ke dalam daftar dibawah ini:

iPad
Kelebihan

  • Kompatibilitas yang tinggi dengan PC maupun Mac
  • Pengoperasian lebih mudah dan simple
  • Layar sentuh lebih smooth dan tidak nge-lag seperti pada Galaxy Tab
  • Pembelian aplikasi dari App Store bisa dilakukan dari PC/Mac atau langsung dari iPad
  • Jika anda mengganti iPad anda dengan yang baru, semua aplikasi yang telah diunduh di iTunes bisa langsung ditransfer tanpa perlu mengunduh ulang
  • Kemudahan dalam sinkronisasi data antara PC/Mac dengan iPad, termasuk fungsi backup
  • Lebih aman dari serangan Malware. Apple cukup ketat dalam mempublish aplikasi di AppStore
  • Memiliki iCloud yang dapat digunakan untuk backup aplikasi & data, dan juga untuk menyimpan dokumen


Kekurangan

  • Bluetooth tidak dapat digunakan untuk transfer data (hanya untuk headset/wireless keyboard)
  • Tablet tidak bisa digunakan untuk media penyimpanan eksternal secara langsung (semua transfer data harus melalui iTunes/WiFi)
  • Limitasi pada akses data/dokumen, aplikasi hanya bisa membuka data/dokumen yang memang diset untuk aplikasi tersebut. Walaupun memungkinkan untuk dibuka pada aplikasi lain, namun pengoperasiannya terbatas.
  • Sistem operasinya tertutup dan sulit untuk dimodifikasi
  • Semua aplikasi hanya bisa diinstall via App Store (kecuali Jailbreak)
  • Aplikasi bawaannya tidak terlalu banyak. Tidak ada aplikasi bawaan untuk editing dokumen-dokumen Ms Office
  • Harga sedikit lebih mahal dibandingkan dengan Galaxy Tab


Galaxy Tab
Kelebihan

  • Bisa melakukan install tanpa melalui Android Market, dan tanpa perlu Jailbreak
  • Pengguna bisa melakukan kustomisasi secara bebas pada tampilan maupun aplikasi di dalamnya
  • Transfer dokumen dapat dilakukan tanpa aplikasi khusus. Perangkat bisa langsung dikenali di Windows Explorer jika dihubungkan dengan kabel data
  • Bluetooth bisa digunakan untuk transfer dokumen, dan fungsinya bisa diperluas dengan aplikasi tambahan
  • Sistem operasinya lebih mudah untuk dioprek dan dimodifikasi
  • Spesifikasi Teknis (Processor dan Memory) berada diatas iPad


Kekurangan

  • Layar sentuh terkadang kurang responsif dan sering nge-lag tanpa sebab
  • Pembelian aplikasi secara resmi melalui Android Market hanya bisa dilakukan di perangkatmya. Aplikasi client seperti iTunes tidak tersedia. Pengguna bisa membeli lewat PC/Mac, tetapi pengunduhan tetap dilakukan via perangkat tabletnya.
  • Aplikasi Kies dari Samsung kurang bisa diandalkan dan seringkali bermasalah
  • Jika anda mengganti Galaxy Tab anda dengan yang baru, maka anda perlu mengunduh semua aplikasi yang telah anda beli sebelumnya, karena aplikasi yang anda beli sebelumnya tidak bisa dibackup ke PC/Mac
  • Android Market kurang informatif dalam menyediakan informasi mengenai kompatibilitas aplikasi pada perangkat
  • Kurangnya dukungan dan kompatibilitas dengan Mac
  • Kurang ketatnya Android Market dalam menyeleksi aplikasi yang menyebabkan banyaknya malware yang beredar di Android Market
  • Kurangnya integrasi antara perangkat dengan PC/Mac. Proses sinkronisasi data ke PC/Mac tidak semudah iPad.
  • User experience navigasi pada aplikasi yang tidak seragam, yang membuat perangkat ini sedikit lebih ribet untuk digunakan

Perbandingan Apple iPad 2 vs Samsung Galaxy Tab (2)

Sebelumnya..

Aplikasi untuk PC/Mac
[iPad] Apple menyediakan iTunes yang tersedia untuk Windows maupun Mac. Selain berfungsi sebagai music player, pengguna bisa melakukan pembelian aplikasi, lagu, serta ebook yang selanjutnya bisa ditransfer ke iPad. Melalui iTunes pengguna bisa melakukan sinkronisasi data antara PC/Mac dengan iPad. Data-data yang bisa disinkronisasi diantaranya adalah lagu, aplikasi, video, ebook, foto, kontak, serta bookmark pada Safari.

iTunes juga memungkinkan pengguna untuk membackup iPad dan menyimpannya pada PC/Mac, melakukan transfer dokumen dari PC/Mac ke iPad, hingga mengupdate firmware iPad yang akan diunduh iTunes via internet. Jika ada masalah pada iPad, pengguna bisa melakukan restore dari backup yang telah dibuat sebelumnya, atau me-restore kondisi iPad ke keadaan semula (bisa dianalogikan dengan menginstall ulang iOS ke iPad).

Bisa dibilang iTunes ini adalah aplikasi yang wajib dimiliki oleh pengguna iPad maupun iDevice lain. Tanpa aplikasi ini, pengguna tidak dapat melakukan sinkronisasi maupun transfer dokumen ke iPad. iTunes yang saat ini sudah dirilis hingga versi 10.5 memiliki fitur yang jauh lebih kaya daripada Kies yang dimiliki oleh Samsung yang saat tulisan ini dibuat baru dirilis hingga versi 2.

[Galaxy Tab] Samsung menyediakan Kies yang tersedia untuk PC maupun Mac. Melalui Kies, pengguna bisa melakukan sinkronisasi kontak, kalender, lagu, ataupun melakukan update firmware pada Galaxy Tab. Namun demikian fungsi-fungsi yang tersedia pada Kies ini bisa dibilang sangat minim jika dibandingkan dengan iTunes. Tidak seperti iTunes, pengguna tidak dapat melakukan pembelian aplikasi melalui aplikasi ini. Selain itu fungsi backupnya juga hanya terbatas pada data-data seperti data kontak dan kalender. Pengguna tidak dapat melakukan backup aplikasi atau data-data pada aplikasi yang sudah terpasang pada Galaxy Tab. Dengan fitur yang minim ini, pengguna Galaxy Tab mungkin tidak akan banyak menggunakan aplikasi Kies ini.

Kekurangan dari Galaxy Tab yang sangat mengganggu adalah seringkali bermasalah ketika aku hubungkan melalui Kies. Seringkali tablet Galaxy Tab tidak terdeteksi pada Kies, baik melalui kabel data maupun WiFi. Sangat konyol menurutku, karena solusi mengenai masalah ini tidak aku temukan di internet. Dan melihat kenyataan ini sepertinya dukungan Samsung untuk aplikasi ini sangatlah kurang.

Konektivitas
[iPad] Untuk berhubungan dengan PC/Mac ataupun dengan perangkat lain, iPad memiliki fitur Bluetooth, Kabel data, dan WiFi. Pengguna bisa melakukan sinkronisasi data via iTunes dengan menggunakan kabel data ataupun WiFi. Untuk konektivitas ke aplikasi dari pihak ketiga seperti misalnya untuk streaming, lebih umum menggunakan WiFi. Untuk Bluetooth-nya sendiri hanya bisa digunakan untuk headset dan wireless keyboard, tidak bisa digunakan untuk transfer dokumen dari atau ke perangkat lain.

[Galaxy Tab] Seperti halnya iPad, Samsung Galaxy Tab dapat dihubungkan ke PC/Mac menggunakan kabel data ataupun WiFi. Dengan kabel data, pengguna juga bisa menjadikan Galaxy Tab sebagai external drive di Windows. Kemampuan inilah yang tidak dimiliki oleh iPad, dimana untuk transfer dokumen secara resminya memang hanya bisa dilakukan via iTunes. Tidak pula seperti iPad, pengguna bisa memanfaatkan fitur Bluetooth pada Galaxy Tab untuk transfer dokumen dari atau ke perangkat lain, selain tentunya untuk headset juga.

Sinkronisasi Data & Dokumen
[iPad] Apple menyediakan iTunes yang memungkinkan pengguna untuk mentransfer dokumen dari PC/Mac ke iPad. Dokumen hanya bisa ditransfer ke aplikasi tertentu yang memang mendukung fungsi transfer. Dokumen yang sudah ditransfer ini hanya dapat dibuka oleh aplikasi yang dituju, tidak bisa dibuka oleh aplikasi lain. Jika aplikasi yang dituju memiliki fitur untuk membuka dokumen tersebut di aplikasi lain, maka hal ini bisa dilakukan, namun tetap saja dokumen tersebut harus dibuka di aplikasi yang dituju, dan dari aplikasi tersebut baru dibuka ke aplikasi lain yang mendukung format dokumennya. Memang cukup merepotkan, dan menurutku seharusnya Apple bisa menyediakan mekanisme yang lebih sederhana dan tidak terlalu membatasi.

Apple juga menyediakan iCloud yang bisa diakses secara gratis dengan kapasitas 5 GB. iCloud memungkinkan pengguna untuk menyimpan data dan dokumen di internet dan mengaksesnya secara online. Pengguna bisa melakukan upgrade jika kapasitas tersebut dirasa kurang, namun tentunya berbayar loh. Melalui iCloud, pengguna bisa melakukan backup data-data aplikasi, menyimpan data-data kontak, notes, reminder, bookmark, kalender, bahkan email. Untuk data aplikasi, pengguna bisa memilih aplikasi mana saja yang datanya akan dibackup.

Pengguna juga bisa menyimpan dokumen pada iCloud. Data-data pada iCloud ini bisa disinkronisasikan ke PC/Mac atau bahkan ke perangkat lain yang menggunakan iOS. Saat ini aplikasi yang memanfaatkan iCloud sudah mulai bermunculan. Dengan fitur ini, jika pengguna misalnya memiliki iPhone atau iPod Touch, data-datanya bisa tersinkronisasi secara otomatis.

Untuk fungsi Backup ini, pengguna iPad diberi pilihan apakah akan melakukan backup melakui iTunes atau melalui iCloud. Pengguna hanya bisa memilih salah satu opsi. Namun demikian, jika pengguna memilih untuk melakukan backup ke iTunes, fitur penyimpanan dan sinkronisasi data melalui iCloud masih tetap bisa dilakukan.

Inilah salah satu kelebihan Apple yang menurutku patut diperhitungkan dan belum dimiliki oleh Android. Integrasi antara perangkat-perangkat iOS dan Mac bisa dilakukan dengan mudah, dan tanpa perlu banyak konfigurasi macam-macam. It just works.

[Galaxy Tab] Untuk melakukan transfer dokumen ke Galaxy Tab, pengguna hanya perlu menghubungkan perangkat ini ke PC menggunakan kabel data. Selanjutnya perangkat ini akan dikenali sebagai external drive, dan pengguna bisa menyimpan atau mengambil dokumen yang diinginkan. Hanya saja, ini berlaku untuk Windows saja. Sementara untuk pengguna Mac fitur ini tidak bisa digunakan. Pada Mac ketika Galaxy Tab dihubungkan melalui kabel data, perangkat ini tidak akan dikenali sebagai external drive seperti halnya pada Windows. Transfer data paling mungkin dilakukan melalui Bluetooth. Permasalahannya adalah transfer via Bluetooth ini dsngat lambat. Dengan kecepatam sekitar 150 KB/s ak terbayang berapa lama waktu yang dibutuhkan ketika anda akan men-transfer film HD ke perangkat ini melalui Bluetooth. Sangat tidak praktis tentunya.

Sementara Apple memiliki iCloud, Android saat ini belum memiliki layanan yang serupa. Galaxy Tab memiliki pilihan untuk membackup data-data aplikasi ke server Google, tapi pengguna tidak diberikan pilihan untuk memilih data aplikasi mana saja yang akan dibackup. Selain itu, fitur ini juga kurang informatif menurutku. Karena pengguna tidak mengetahui seberapa besar sisa storage yang disediakan oleh Google dan seberapa besar ukuran backup yang dibuat oleh perangkat Galaxy Tab ini.

Tidak seperti iTunes yang memiliki fitur untuk membackup semua aplikasi dan data pada iPad, Kies tidak memiliki fitur ini. Kies hanya dapat membackup data-data personal seperti notes, data kontak, dan data kalender. Sehingga bisa dibilang, jika suatu saat Galaxy Tab anda bermasalah atau anda melakukan factory reset, semua aplikasinya harus diinstall ulang. Untuk data-data aplikasinya sendiri tentunya akan hilang ketika factory reset dilakukan, dan tidak bisa di-restore.

Toko Aplikasi (App Store)
[iPad] Apple menyediakan toko aplikasi yang bisa diakses melalui aplikasi App Store pada iPad ataupun iTunes pada Windows/Mac. Untuk melakukan pembelian, pengguna iPad harus memiliki AppleID terlebih dahulu. Aplikasi-aplikasi yang telah dibeli melalui iTunes akan disimpan secara lokal pada PC/Mac, yang selanjutnya bisa ditransfer ke iPad. Satu AppleID bisa digunakan di 5 PC/Mac secara bersamaan, yang artinya anda bisa melakukan sinkronisasi aplikasi ke lebih dari satu perangkat iOS menggunakan PC/Mac yang berbeda. Misalnya ada anggota keluarga lain yang menggunakan PC/Mac yang terpisah namun menggunakan AppleID yang sama dengan Anda, maka jika anda membeli sebuah aplikasi, maka anggota keluarga anda yang lain dapat menikmati aplikasi yang anda beli tersebut tanpa perlu membayar lagi.

Kelebihan toko aplikasi yang dimiliki oleh Apple adalah toko aplikasi ini bisa diakses melalui iTunes. Sehingga jika anda tidak memiliki akses WiFi yang mencukupi namun memiliki akses ke internet melalui jaringan LAN, anda bisa membeli aplikasi-aplikasi yang anda inginkan melalui iTunes dan kemudian mentransfernya ke iPad. Sehingga anda bisa menikmati aplikasi-aplikasi tersebut tanpa perlu menghubungkan iPad anda ke internet sama sekali.

Kelebihan lainnya adalah, App Store milik Apple ini cukup informatif dalam menyajikan informasi kompatibilitas aplikasi terhadap perangkat iOS. Seperti diketahui, perangkat yang menggunakan iOS ada 3: iPhone, iPod Touch, dan iPad. Ketiga perangkat ini memiliki variasi-variasi dalam hal resolusi layar, yang artinya tidak semua aplikasi akan memberikan experience yang sama ketika dibuka pada iPhone 3GS atau pada iPad2 misalnya. Walapun pada dasarnya semua aplikasi ini dapat diinstall pada iPad, namun jika aplikasi tersebut tidak didesain untuk iPad, maka tampilan aplikasi tersebut akan kurang enak untuk dipandang, tidak fullscreen dan kecil. Nah, terkait dengan isu ini, App Store akan menampilkan aplikasi-aplikasi mana yang didesain khusus untuk iPhone, iPad, ataupun kedua-duanya. Jika sebuah aplikasi bisa digunakan di iPhone dan iPad, pengguna bisa melihat screenshot untuk keduanya. Jadi sebelum membeli, pengguna bisa memastikan bahwa aplikasi yang akan dibeli kompatibel dengan perangkatnya.

[Galaxy Tab] Jika iPad memiliki Apple App Store, maka Galaxy Tab memiliki Android Market. Hanya saja, Android Market ini tidak memiliki versi client yang bisa digunakan di PC/Mac. Pengguna bisa melakukan pembelian melalui browser PC/Mac, namun pengunduhan tetap dilakukan via perangkatnya. Yang artinya adalah jika koneksi data via jaringan operator atau WiFi sangat terbatas, tentunya akan merepotkan sekali. Untuk membeli aplikasi-aplikasi yang berukuran besar seperti Game, mau tidak mau pengguna harus terkoneksi dengan WiFi, lewat jaringan operator juga bisa sih, tapi sepertinya sayang dan kecepatannya mungkin bisa lebih lambat. Pengguna bisa saja menginstall aplikasi tanpa melalui Android Market dengan cara installer aplikasinya ditransfer langsung dari PC ke Galaxy Tab. Tapi cara ini mungkin sedikit kurang praktis, tidak sesederhana jika pengguna langsung melakukan search via Android Market.

Kekurangan lain adalah Android Market kurang informatif dalam menyajikan informasi kompatibilitas aplikasi terhadap perangkat. Seperti diketahui, varian perangkat yang menggunakan sistem operasi Android sangat banyak, dan variasi resolusi layar yang digunakan pun sangat beragam. Jika anda akan membeli aplikasi melalui Android Market, maka anda perlu mencari informasi terlebih dahulu apakah aplikasi yang anda inginkan akan nyaman digunakan di Galaxy Tab anda. Dari pengalamanku, aku pernah mengunduh aplikasi gratisan melalui Android Market. Setelah aku jalankan aplikasinya, ternyata tidak didesain untuk Galaxy Tab. Aku masih bisa menggunakan aplikasi tersebut, tetapi tampilannya pixelated. Sangat tidak nyaman. Pengalaman ini membuatku sedikit malas untuk mencoba-coba lagi. Untung masih gratisan, kalau yang berbayar kan bisa nyesek.

Selanjutnya..

Perbandingan Apple iPad 2 vs Samsung Galaxy Tab (1)

Setelah sebelumnya me-review Samsung Galaxy Tab 8.9, kali ini aku akan mencoba mengulas perbandingan antara Galaxy Tab 8.9 dengan Apple iPad. Seperti biasa, aku nggak akan terlalu menonjolkan perbandingan dari sisi spesifikasi teknisnya. Untuk detail spesifikasi teknis dari kedua produk ini, bisa membuka tautan berikut: spesifikasi teknis iPad, spesifikasi teknis Galaxy Tab 8.9.
Perbandingan kedua tablet ini akan aku coba ulas dari sisi user experience atau pengalaman pengguna. Tentunya kedua tablet ini memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Mungkin dalam menguraikan perbedaan kedua tablet ini, penilaianku bisa sedikit subyektif. Feel free to comment jika memang ada informasi yang kurang sesuai.

Fitur & tampilan
[iPad] Tampilan iPad jauh lebih sederhana dibandingkan dengan Galaxy Tab. Pada Home Screen nya langsung ditampilkan menu-menu aplikasi yang sudah terinstall. Namun demikian iPad memiliki Dock yang menampilkan aplikasi-aplikasi yang bisa diakses secara cepat. Tablet ini memiliki tombol fisik untuk menyembunyikan aplikasi aktif dan kembali ke Home Screen. Jika tombol ini ditekan dua kali secara cepat, akan menampilkan history aplikasi yang dibuka sebelumnya. Melalui menu ini pengguna juga bisa mengatur kecerahan layar, mengontrol musk yang sedang didengarkan, dan juga mengatur volume secara visual. Selain fitur diatas, iPad juga memiliki beberapa gesture yang bisa diatur. Misalnya menggeser 4 jari keatas akan menampilkan history aplikasi. Menggeser 4 jari ke kiri atau ke kanan akan berpindah ke aplikasi lain yang telah dibuka sebelumnya.

Resolusi layar yang dimiliki oleh iPad adalah 1024x768 dan belum memiliki fitur Retina Display seperti halnya pada iPhone4 maupun iPhone4S. Dengan resolusi sebesar ini, iPad cocok digunakan untuk membaca dokumen maupun ebook, menulis catatan, dan browsing dengan tampilan penuh.

[Galaxy Tab] Sementara itu tampilan Galaxy Tab sedikit lebih kompleks, memang bawaannya Samsung sudah seperti itu. Pada Home Screen nya, pengguna dapat menambahkan widget yang bisa menampilkan daftar email, tweet, kalender, catatan/notes, dan lain sebagainya. Pengguna juga bisa bernavigasi ke halaman lain pada Home Screen. Selain itu, pengguna bisa menambahkan shortcut aplikasi-aplikasi yang sering diakses pada Home Screen. Untuk menampilkan daftar semua aplikasi, disediakan menu yang bisa diakses dari halaman mana saja pada Home Screen.

Tidak seperti pada iPad yang memiliki tombol fisik untuk mengakses Home Screen, Galaxy Tab akan menampilkan tray yang akan selalu muncul (bahkan ketika sedang membuka aplikasi). Tray ini berisi menu-menu untuk menampilkan Home Screen, menampilkan history aplikasi yang trlah dibuka sebelumnya, tombol Back untuk kembali ke tampilan sebelumnya, serta menu untuk mengakses Task Manager yang bisa digunakan untuk menutup aplikasi-aplikasi yang sedang dibuka. Pada tray ini pengguna juga bisa mengakses daftar notifikasi yang masuk, mengaktifkan/menonaktifkan bluetooth, WiFi, Flight Mode, dan lain sebagainya secara cepat. Terkadang, tray ini dirasa bisa cukup mengganggu apabila sedang menjalankan aplikasi, terutama Game. Seringkali tanpa sengaja tersentuh sehingga mengganggu tampilan aplikasinya.

Walaupun ukuran layarnya lebih kecil, resolusi layar yang dimiliki oleh Galaxy Tab 8.9 adalah 1280x800, lebih besar dibandingkan dengan iPad. Dengan resolusi yang lebih besar, Galaxy Tab mampu memberikan tampilan yang lebih jelas dan tajam dibandingkan dengan iPad.

Aplikasi Bawaan
[iPad] Bisa dibilang aplikasi bawaan iPad sangatlah minim. Aplikasi bawaan iPad diantaranya adalah Music, Video, YouTube, Reminder, Notes, Contact, Mail, Calendar, Safari, Maps, App Store, Camera, Facetime, Photo Booth, dan Game Center. Menurutku aplikasi-aplikasi ini sudah standar. Tidak ada aplikasi yang menurutku memiliki fungsi lebih yang bisa memberikan nilai tambah. Dengan aplikasi ini, pengguna tidak bisa membuka dokumen Ms Office ataupun PDF secara langsung. Dokumen-dokumen tersebut hanya bisa dibuka melalui email, dan itupun hanya read only, yang artinya pengguna tidak bisa menyunting atau membuat dokumen baru.

[Galaxy Tab] Sementara itu Galaxy Tab memiliki lebih banyak aplikasi dibandingkan iPad. Selain aplikasi-aplikasi standar seperti pemutar musik, pemutar video, aplikasi untuk menulis catatan, serta kalender, Salah satu aplikasi yang menurutku cukup memberikan nilai tambah adalah Polaris Office. Melalui aplikasi ini pengguna bisa membuka, membuat, dan mengedit dokumen-dokumen Ms Office. Walaupun fiturnya terbatas, namun untuk ukuran tablet lumayan OK lah.

Selain itu ada aplikasi eBook yang bisa digunakan untuk membuka dokumen-dokumen PDF. Dalam aplikasi ini, semua dokumen PDF yang telah dibuka akan otomatis ditambahkan pada koleksi kita. Dokumen ini ditampilkan dalam bentuk thumbnail pada rak buku. Pengguna bisa menambahkan bookmark pada dokumen yang sedang dibuka untuk akses cepat ke halaman yang ditandai, serta bisa juga menambahkan catatan-catatan pada halaman yang sedang dibuka.

Sistem Operasi (OS)
[iPad] iPad yang aku test disini menggunakan iOS 5.01. Sistem operasi bawaan Apple ini sangat tertutup. Dan bisa dibilang nggak bisa diapa-apain kalau nggak di JailBreak. Untuk pengguna biasa atau pengguna awam yang tentunya dari sisi populasinya mendominasi pengguna iPad secara keseluruhan, rasanya fitur-fitur yang disediakan iOS sudah mencukupi. Yang penting kan aplikasinya bisa dipakai dan berfungsi dengan baik. Untuk pengguna yang seneng ngoprek pun nggak masalah, tinggal Jailbreak saja, dan anda sudah bisa mengutak-atik isi sistemnya walaupun beresiko kehilangan garansi. Jadi Walaupun sistem operasinya tertutup, bukan berarti nggak bisa diutak-atik. Sistem operasi yang tertutup ini kurasa akan menyebalkan bagi sebagian orang. Seperti misalnya pengguna tidak bisa mengubah tampilan pada Home Screen semudah pada Galaxy Tab.

Salah satu kekuranan iOS yang menurutku cukup mengganggu adalah dalam hal transfer dokumen. Ketika anda menghubungkan iPad ke PC/Mac, iPad tersebut tidak akan dikenali sebagai eksternal drive. Untuk mentransfer dokumen harus dilakukan melalui iTunes, dan itupun tidak seperti kita mentransfer dokumen ke folder tertentu. iTunes hanya dapat mentransfer dokumen ke aplikasi tertentu (tidak semua aplikasi memiliki fitur transfer ini). iTunes akan menampilkan daftar aplikasi yang mendukung fungsi transfer dokumen ini. Dengan fitur ini, dokumen yang telah ditransfer hanya bisa dibuka pada aplikasi yang dituju saja. Kurasa ini adalah bagian dari fitur keamanan pada iOS yang sangat meminimalisir perkembangan malware atau penyimpangan-penyimpangan dalam aplikasi.

[Galaxy Tab] Galaxy Tab yang aku test memiliki sistem operasi Android 3.2 Honeycomb. Sistem operasi besutan Google ini memberikan ruang yang lebih banyak untuk dieksplorasi, cocok bagi pengguna-pengguna yang demen ngoprek. Selain di Jailbreak (istilahnya di-rooting), pengguna juga bisa memodifikasi firmware nya. Bahkan dalam beberapa kasus pengguna bisa menginstall sistem operasi lain pada tablet ini (sejauh ini sih aku belum pernah nyoba sejauh itu). Tidak seperti iOS, pada Android pengguna dapat menyimpan dokumen di mana saja. Seperti pada komputer sendiri anda bisa menyimpan dokumen di folder manapun. Dan aplikasi-aplikasi pada OS ini juga bisa membuka dokumen dimanapun anda menyimpannya.

Kebebasan dalam sistem operasi Android ini jika dilihat dari satu sisi, sangat memudahkan pengguna dalam mengakses dokumen dimanapun pengguna tersebut menyimpannya. Namun kelemahannya adalah pengguna tidak akan menyadari jika ada aplikasi-aplikasi yang perilakunya menyimpang dan mencoba mengakses dokumen atau data-data yang tidak dikehendaki oleh penggunanya. Oleh sebab itu sering kali diberitakan pertumbuhan malware meningkat cukup pesat pada sistem operasi Android ini. Tinggal kita sebagai pengguna yang perlu sedikit berhati-hati dalam menginstall aplikasi yang berasal dari sumber yang kurang bisa dipercaya (tidak melalui Android Market)

Selanjutnya..

Sabtu, Februari 18, 2012

Kekurangan Samsung Galaxy Tab 8.9


Pada tulisan sebelumnya: Review Samsung Galaxy Tab 8.9, aku telah menuliskan ulasan mengenai tablet ini. Pada tulisan kali ini aku akan mengulas beberapa kekurangan yang aku rasakan selama menggunakan produk tablet ini. Beberapa diantaranya bisa dibilang cukup subyektif. Berikut adalah beberapa kekurangan yang aku rasakan selama menggunakan tablet ini.

Layar sentuh yang kurang responsif
Dalam kondisi normal, layar sentuh tablet ini cukup responsif. Namun terkadang ada kalanya menjadi kurang responsif, seperti sedikit nge-lag, dan beberapa saat kemudian normal lagi. Kondisi ini bisa dibilang jarang, dan terjadi ketika mengakses Home Screen. Penyebabnya sendiri aku tidak tahu. Aku duga ada aplikasi yang berjalan pada mode background dan melakukan proses yang cukup memakan sumber daya prosesornya. Kondisi serupa juga cukup sering aku alami ketika membuka dokumen PDF yang berukuran cukup besar (diatas 50MB) melalui aplikasi eBook. Kurasa cukup wajar jika melihat ukuran dokumen yang dibuka, tetapi harusnya nggak perlu sampai membuat layar sentuhnya menjadi kurang responsif.

Kies yang selalu bermasalah
Pada awalnya aku bisa menghubungkan tablet Galaxy Tab ku ke aplikasi Kies di laptop. Namun belakangan ini, koneksinya selalu gagal, seolah-olah tabletnya tidak merespon aplikasi Kies-nya. Penyebabnya pun sampai saat ini aku tidak tahu. Setelah googling, aku menemukan beberapa artikel yang menunjukkan masalah yang serupa, tapi tidak ada satupun solusi yang aku dapatkan. Dugaanku, ada perubahan seting/konfigurasi akibat dari instalasi aplikasi tertentu pada tabletnya. Namun sampai saat ini aku juga tidak tahu aplikasi mana yang menyebabkan masalah ini. Satu-satunya solusi yang paling efektif adalah factory reset, yang tentunya dengan resiko kehilangan seluruh aplikasi yang sudah diinstall berikut dengan data-datanya. Setelah factory reset, sekarang masalah ini kembali terulang *sigh*. Dan kurasa factory reset bukanlah solusi yang akan aku ambil.

Transfer File Melalui Bluetooth Bermasalah
Masalah ini bisa dibilang hampir sama dengan masalah sebelumnya: penyebabnya tidak diketahui dan googling tidak membantu sama sekali dalam menemukan solusinya. Perangkat bluetoothnya sendiri tidak bermasalah karena bisa dideteksi oleh PC/laptop. Hanya saja, ketika akan melakukan transfer file langsung di-reject oleh tabletnya. Masalah ini juga terjadi ketika aku mencoba melakukan transfer file dari perangkat lain (HP) ke tablet.

Solusi alternatif untuk masalah ini adalah menginstall aplikasi tambahan, yaitu Bluetooth File Exchanger. Aplikasi ini gratis namun disisipi iklan. Kusebut solusi alternatif karena permasalahan gagalnya transfer menggunakan aplikasi bawaan yang sudah terinstall di dalam tablet tidak diketahui penyebabnya. Namun demikian solusi alternatif ini cukup ampuh. Selain bisa melakukan transfer file dengan bebas, aplikasi ini juga memiliki kelebihan lain, aku tidak perlu melakukan konfirmasi pada tablet ketika akan melakukan transfer file (konfirmasi ini kurasa untuk alasan keamanan), selain itu aku bisa melakukan transfer beberapa file sekaligus.

Kies tidak bisa melakukan backup pada data aplikasi
Yang sangat disayangkan, data-data aplikasi (contohnya adalah informasi username pada aplikasi, data preferensi, atau progress dalam game) tidak bisa dibackup melalui Kies. Aneh memang, namun sepertinya kurasa ini untuk masalah keamanan juga. Pada dasarnya data-data aplikasi ini bisa dianggap sensitif, dan pengguna tidak bisa membaca data-data ini, kecuali pengguna tersebut telah melakukan rooting pada tabletnya. Proses rooting ini sendiri walaupun bisa dikatakan aman, tetapi akan menghilangkan garansi produknya. Cukup beresiko bagi pengguna awam.

Android Market hanya bisa diakses melalui Tablet
Client Android Market hanya dapat dibuka melalui tablet, tidak seperti Apple yang menyediakan iTunes untuk mengunduh aplikasi via PC/laptop. Dengan keterbatasan ini, jika ingin mengunduh aplikasi-aplikasi yang cukup besar, solusi yang paling efisien dan murah adalah melalui WiFi, kalau pake jaringan selular kayaknya sayang bandwidth. Nah tidak semua tempat kan ada WiFi nya. Belum lagi WiFi hotspot tersebut harus memiliki koneksi langsung ke internet. Tablet Galaxy Tab ini tidak bisa terkoneksi ke WiFi Hotspot yang memerlukan proxy, seperti halnya pada jaringan kantor. Sebenernya bisa saja sih konek pakai proxy, tapi tabletnya mesti di-root terlebih dahulu. Untuk pengguna awam, tentunya lumayan ribet.

Seandainya ada versi client untuk PC/laptop kan bakalan lebih mudah. Bisa membeli dan mengunduh aplikasi secara bebas melalui PC/laptop, setelah diunduh, baru ditransfer deh ke tabletnya. Menurutku ini lebih simpel dan efektif. Jujur saja, dengan banyaknya isu malware pada OS Android, membuatku nggak berani beli aplikasi berbayar melalui Android Market (terlalu parno sih). Daripada nanti disalahgunakan dan merugikan diri sendiri, mending cari versi crack nya di internet dan install secara langsung tanpa melalui Android Market.

Kompatibilitas aplikasi
Tablet Galaxy Tab 8.9 dilengkapi dengan resolusi layar 1280x800 pixel. Untuk kebanyakan perangkat yang menggunakan OS Android, resolusi tersebut bisa dibilang sangat tinggi. Kebanyakan perangkat yang menggunakan OS Android memiliki resolusi dibawah itu. Nah ada kalanya ada aplikasi yang didesain untuk menggunakan resolusi rendah. Aplikasi yang seperti ini dapat diinstall dengan baik pada Galaxy Tab, namun terkadang tampilannya menjadi kurang menarik, dan bahkan pecah (pixelated), karena seolah tampilannya di-stretch ke dalam resolusi yang lebih besar. Sebenarnya ini tidak terlalu bermasalah, tetapi paling nggak ekspektasiku semua aplikasi yang tersedia di Android Market bisa memberikan informasi resolusi optimum, sehingga sebelum aku menjalankan aplikasi tersebut, paling nggak aku sudah tahu bahwa tampilan aplikasinya bakalan sedikit bermasalah, dan bisa memutuskan untuk melanjutkan untuk mengunduh atau tidak.

Kurangnya dukungan untuk MacAplikasi Kies memang tersedia untuk Mac, namun Kies ini memiliki banyak keterbatasan dan lebih cocok digunakan untuk melakukan sinkronisasi data-data seperti kontak, memo, dan kalender antara Mac dengan tablet. Tidak seperti pada Windows, dimana ketika dihubungkan dengan kabel data, tablet Galaxy Tab akan dikenali sebagai USB drive. Pada Mac, ketika anda menghubungkan table menggunakan kabel data, seolah tidak terjadi apa-apa. Mac tidak mengenali perangkat ini sebagai USB Drive. Jika dikenali sih harusnya muncul pada aplikasi Finder di Mac nya. Sepertinya sih ini bukan salah tabletnya, tapi karena Mac nya yang tidak support secara native. Dan parahnya lagi, Samsung tidak menyediakan driver khusus untuk menangani masalah ini.

Kebayang kan, jika anda pengguna Mac (dan nggak punya OS Windows), anda akan kesulitan dalam mentransfer file dari Mac ke tablet. Bisa saja melalui Bluetooth, tapi ya nggak bisa cepet, dari pengalamanku, maksimal kecepatan transfernya sekitar 160 KB/s. Terlebih lagi jika Kies nya pun tidak bisa digunakan seperti pada masalah yang telah disebutkan diatas, bisa membuat frustasi deh.

Kesimpulan
Tablet Galaxy Tab ini jika dilihat dari perspektif OS Android, bisa dibilang OK lah. Selain banyaknya aplikasi yang tersedia, perangkat ini juga custimizable dan bisa dioprek. Hanya saja menurutku untuk pengguna awam, kalau mau benar-benar memanfaatkan perangkat ini secara optimal ya mesti mau belajar dan meluangkan waktu untuk ngutak-ngatik. Untuk pengguna yang memang malas untuk ngoprek, rasanya sayang aja. Ibaratnya beli komputer canggih dan up to date, tapi dipakai untuk mengetik dan bermain Solitaire. Mubazir kan?

Namun demikian, jika aku melihat tablet ini dari perspektif Samsung (nggak ngomongin Androidnya), aku sangat kecewa dengan produk ini. Masalah-masalah terkait dengan Bluetooth dan Kies diatas, kurasa tidak berhubungan dengan Android nya, tetapi Samsung nya ini yang bermasalah. Kedengarannnya cukup konyol, namun demikianlah kenyataannya. Mungkin banyak pengguna yang memang jarang menggunakan Kies, namun jika memang Samsung cukup peduli, seharusnya masalah-masalah diatas sudah ada solusinya.

Oke, memang pendapatku diatas bisa dibilang sangat subyektif. Tapi rasanya aku cukup bisa menyimpulkan kualitas produk keluaran Samsung ini seperti apa. Seolah Samsung hanya ikut-ikutan untung dari popularitas Android, tetapi mengabaikan support untuk produknya. Aku adalah pengguna Mac, dan kurasakan dukungan Samsung untuk Mac sangat mengecewakan. Bagi pengguna Mac yang tidak memiliki OS lain, masalah konektivitas bisa menjadi mimpi buruk. Solusi alternatifnya, ya mau nggak mau install OS Windows (pakai dual boot), atau virtualisasi menggunakan aplikasi seperti VMWare, VirtualBox, atau Parallels.

Artikel terkait:
Perbandingan iPad 2 vs Samsung Galaxy Tab

Jumat, Februari 17, 2012

Review Samsung Galaxy Tab 8.9


Samsung Galaxy Tab 8.9 merupakan salah satu tablet keluaran Samsung yang memiliki ukuran layar 8.9 inch dan resolusi 1280x800 pixels. Tablet ini dibekali dengan OS Android Honeycomb (3.0, yang bisa diupgrade ke versi 3.2). Spec prosesornya pun lumayan canggih: Dual Core Cortex-A9 1 GHz. Untuk RAM nya, berdasarkan informasi yang kudapat, tablet ini dilengkapi dengan 1GB RAM, namun jika melihat informasi dari tabletnya sendiri, memory yang tersedia adalah 768 MB. Entah kenapa bisa berbeda, mungkin yang 256 MB di reserve untuk OS nya sendiri.

Tulisan ini tidak akan terlalu banyak membahas spesifikasi teknis dari tablet ini. Penulis akan mencoba untuk menuliskan ulasan dari sisi user experience atau pengalaman pribadi sendiri dalam menggunakan tablet ini, ditambah dengan fitur-fitur dari sisi aplikasinya. Spesifikasi lengkap mengenai tablet ini, bisa dilihat melalui tautan berikut.

Konektivitas
Tablet ini dapat beroperasi pada jaringan 2G (GPRS, EDGE) maupun 3G (HSDPA). Selain itu, perangkat ini pun dilengkapi dengan WiFi dan Bluetooth untuk koneksinya. Pastikan anda berlangganan paket data dari operator anda, karena tablet Android ini menurut pengamatanku cukup boros untuk urusan data. Perangkat ini didesain untuk selalu terkoneksi dengan internet, bisa jadi anda tidak sedang menggunakan tablet ini, tetapi secara background, ada aplikasi yang melakukan sinkronisasi via internet. Jika di tempat anda ada WiFi hotspot, konektivitas ke jaringan selular bisa dimatikan dan beralih ke WiFi.

Untuk konektivitas ke PC/laptop, Samsung menyediakan aplikasi yang bernama Kies. Kies memungkinkan pengguna untuk melakukan sinkronisasi data-data kontak, memo, dan kalender dari tablet ke PC/laptop. Selain itu, pengguna bisa melakukan sinkronisasi file-file media seperti lagu dan film. Untuk bisa terkoneksi dengan Kies, anda bisa menggunakan kabel data, Bluetooth, ataupun WiFi. Tentunya koneksi menggunakan kabel data akan jauh lebih cepat dibandingkan menggunakan Bluetooth ataupun WiFi.

Bluetooth-nya pun bisa digunakan untuk berkirim dokumen. Namun tidak semua dokumen bisa dikirimkan, hanya dokumen-dokumen yang dikenali oleh perangkat ini saja yang bisa dikirimkan. Repotnya lagi, tiap kali mau transfer mesti konfirmasi. Lumayan ribet, tapi mungkin untuk alasan keamanan juga sih. Jika nggak mau ribet dengan limitasi diatas, bisa menginstall aplikasi tambahan dari pihak ketiga. Cara yang lebih gampang untuk transfer file adalah menggunakan kabel data. Ketika perangkat ini terkoneksi via kabel, di PC/laptop akan dikenali sebagai USB drive. Anda bisa mentransfer banyak file sekaligus, tidak perlu satu persatu seperti halnya menggunakan Bluetooth.

Anda juga dapat menjadikan perangkat tablet ini menjadi personal hot-spot. Dengan fitur ini anda bisa membagi akses internet dari tablet ini ke perangkat lain melalui WiFi. Cukup praktis menurutku, selain menjadi modem portabel, fitur ini memungkinkan beberapa perangkat sekaligus dapat terhubung dan menggunakan koneksi internet yang sama.

Multimedia & Hiburan
Tablet ini dilengkapi dengan kamera 3 MP yang bisa digunakan untuk memotret maupun merekam video. Untuk memainkan file-file musik ataupun video, tablet ini sudah dilengkapi dengan aplikasi bawaan. Untuk membuat playlist musik, selain bisa langsung dibuat pada tabletnya, bisa juga menggunakan Kies. Kies lebih memudahkan pengguna karena bisa meng-import playlist iTunes secara langsung. Selain itu, membuat playlist juga menjadi lebih mudah. Bandingkan dengan membuat playlist langsung dari tablet, dimana lagu yang akan ditambahkan mesti dipilih satu persatu.

Aplikasi & Game
Anda bisa mengunduh banyak aplikasi (baik gratis maupun berbayar) melalui Android Market yang bisa diakses langsung dari perangkat ini. Ada lebih dari 400 ribu aplikasi yang tersedia melalui Android Market saat ini. Apalagi banyak aplikasi/games yang gratis, dimana biasanya mereka mendapatkan pemasukan melalui iklan.

Selain melalui Android Market, anda juga bisa menginstall aplikasi dari internet/PC. File instalasi Android biasanya berekstensi *.apk. Untuk menginstalnya, anda bisa mentransfer file  instalasi tersebut kedalam perangkat melalui Bluetooth/kabel data. Setelah ditransfer, buka file APK tersebut melalui aplikasi File Manager (Samsung menyertakan aplikasi yang bernama My files untuk keperluan ini). Untuk alasan keamanan, secara bawaannya, anda tidak disarankan untuk menginstall aplikasi tanpa melalui Android Market. Anda bisa mengubah setingan ini melalui Settings->Applications, dan centang pilihan "Unknown Source: Allow installations of non-Market applications".

Email & Aplikasi Office
Untuk urusan pekerjaan, perangkat ini sudah cukup canggih. Untuk urusan portabilitas, perangkat ini bisa menggantikan laptop. Anda bisa membaca dan berkirim email melalui perangkat ini secara realtime. Tablet ini juga dilengkapi dengan aplikasi Polaris Office untuk membuka dan mengedit dokumen-dokumen Word, Excel, maupun Power Point, namun tentunya dengan fitur yang terbatas. Jika anda kurang puas, Anda bisa menginstall aplikasi seperti Documents To Go atau Office Suite melalui Android Market, yang tentunya tidak gratis.

Untuk membuka dokumen PDF, anda bisa menggunakan aplikasi bawaan eBook. Sesuai namanya, aplikasi ini diperuntukkan untuk membuka eBook. Namun berhubung salah satu format eBook adalah PDF, jadi nggak salah juga jika anda membuka dokumen PDF melalui aplikasi ini. Melalui aplikasi ini anda bisa menambahkan bookmark di halaman manapun. Selain itu, anda juga bisa menambahkan catatan-catatan maupun penanda (bookmark) pada dokumen anda.

Kesimpulan
Dalam hal mobilitas, tablet Samsung Galaxy Tab 8.9 ini cukup memuaskan, baik untuk urusan pekerjaan maupun untuk hiburan. Perangkat ini lebih sering aku gunakan untuk browsing, bermain game, menonton film dan membaca buku dalam format ebook. Sementara untuk urusan email dan pekerjaan aku lebih prefer menggunakan laptop (ya iya lah). Ribet kan soalnya mesti transfer-transfer dokumennya. Untuk baca email masih lumayan lah, namun untuk menulis email, masih enakan pakai HP biasa yang menggunakan keypad (jelas lebih praktis). Dengan ukurannya yang lumayan besar, tentunya perangkat ini tidak sepraktis handphone yang bisa dimasukkan kedalam saku celana. Jadinya agak ribet jika menggunakan perangkat ini di tempat umum seperti di dalam bus/kereta.

Bisa dikatakan juga, anda bisa melakukan apapun melalui tablet ini. Semuanya karena sistem operasi Android yang disematkan pada tablet ini. Banyaknya dukungan aplikasi yang tersedia membuat tablet ini sangat powerful. Jika ingin fitur tambahan, ya install aplikasi yang sesuai, beres kan. Ibaratnya seperti membeli PC kosong, kita bisa menginstall bermacam-macam aplikasi. Fungsi dan manfaat PC tersebut bergantung pada penggunanya dalam memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang ada. Jika anda pengguna awam, mungkin bagian yang agak menyusahkan adalah menemukan aplikasi-aplikasi yang bagus dan tentunya bermanfaat. Tapi dengan teknologi internet saat ini, seharusnya hal ini tidak menjadi masalah: tinggal googling saja.

Lebih ekstrimnya lagi, anda bisa me-root tablet Galaxy Tab anda atau bahkan menginstall ROM dari pihak ketiga. Tapi kedua hal tersebut tidak akan aku ulas disini. Secara aku juga masih newbie dan belum punya waktu luang yang cukup banyak untuk ngoprek-ngoprek. Lagipula jika anda melakukan kedua hal diatas, otomatis garansi resminya akan hilang. Yah walaupun pada kenyataannya bisa diakali juga sih, untuk mengembalikan tablet dalam kondisi semula.