Tampilkan postingan dengan label raspberry pi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label raspberry pi. Tampilkan semua postingan

Selasa, Desember 02, 2014

How to Build DLNA Server using Raspberry Pi & Time Capsule

Background
Basically, you can build a DLNA server just using Raspberry Pi and external hard drive which contains your multimedia contents (movies, music, and pictures). Just plug the external hard drive to the Pi’s USB port, and you can just use Raspbmc OS or install other package which support DLNA server like minidlna.

Minggu, Oktober 19, 2014

Raspcontrol: Aplikasi monitoring Raspberry Pi berbasis Web

Seperti yang diketahui, Raspberry Pi tidak memiliki tombol untuk restart ataupun switch untuk menyalakan atau mematikan perangkatnya. Solusi untuk melakukan tersebut ya tinggal cabut kabel power yang terhubung ke perangkat ini. Berdasarkan informasi yang aku dapatkan, mematikan/me-restart Raspberry Pi dengan menggunakan cara tersebut tidak aman karena dapat membuat SD Card yang digunakan menjadi corrupt dan ada potensi data-data yang dimiliki bisa hilang. Cara paling aman adalah dengan mematikan perangkat melalui GUI OS yang telah di-install pada perangkat ataupun melalui perintah shutdown ataupun halt yang dijalankan pada terminal baru kemudian cabut kabelnya. Permasalahannya, Raspberry Pi yang aku gunakan jarang sekali aku hubungkan dengan monitor (headless Raspberry Pi). Dalam artian Raspberry Pi tersebut aku seting menjadi sebuah server yang bisa diakses melalui protokol SSH. Memang pada dasarnya aku bisa mematikan atau me-restart Raspberry Pi melalui SSH, namun menurutku cara ini kurang praktis. Ekspektasiku adalah aku bisa mematikan dan me-restart Raspberry Pi melalui akses Web, yang menurutku lebih user friendly.

Minggu, Oktober 05, 2014

Instalasi iTunes Server pada Raspberry Pi

Pada tulisan kali ini, aku akan mengulas cara meng-install iTunes Server pada Raspberry Pi. Mengapa iTunes Server? Karena aku adalah pengguna Mac, dan tentunya ingin agar server ini bisa kompatibel dengan iTunes, aplikasi pemutar media bawaan dari Mac. Objektif yang ingin aku capai adalah menjadikan Raspberry Pi yang aku miliki menjadi sebuah media server yang dapat menyimpan lagu-lagu favoritku dan memainkannya melalui iTunes.

Pada artikel ini, aku menggunakan sistem operasi Raspbian. Mengapa Raspbian? Alasannya karena aku sudah cukup familiar dengan Debian. Cara-cara dalam artikel ini seharusnya bisa digunakan juga untuk sistem operasi berbasis Debian yang lain seperti Raspbmc. Raspbian yang aku gunakan adalah versi September 2014.

Senin, September 29, 2014

How to NTFS Partition Accessible by All Users on Raspbmc

After installing Raspbmc on my Raspberry Pi, I just found out that whenever I plug any USB disk (USB flash disk or external hard disk) with NTFS partition, all files and directories within this partition only accessible by root user. Partition with ext format such as ext3 and ext4 can be mounted normally without any file permissions issue.

Jumat, September 26, 2014

Bermain-main dengan Raspberry Pi

Raspberry Pi adalah mini komputer berukuran kecil, hanya sekitaran ukuran KTP. Walaupun ukurannya kecil, perangkat ini dapat berfungsi layaknya komputer namun dengan kapasitas yang terbatas. Mengenai definisi dan spesifikasi lengkapnya, bisa mengunjungi situs Wikipedia ini.

Berawal dari kekesalanku karena perangkat Seagate Centralku tidak bisa digunakan lagi alias sudah rusak, aku mencoba mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhanku akan perangkat media server di rumah. Setelah mencoba mengoprek Raspberry Pi milik temanku, ternyata lumayan juga. Paling tidak, aku bisa membuat media server yang fungsinya kurang lebih sama seperti perangkat Seagate Central ku sebelumnya.