Minggu, Maret 17, 2024

EJJ 2024 1500km: Bagian 5 - Setting Sepeda & Barang Bawaan

settingan sepeda

Pada awalnya, aku berpikir bahwa di EJJ ini akan ada fasilitas drop bag, dimana peserta bisa menitipkan barang-barang yang baru akan diambil ketika sampai di Check Point. Dengan ada fasilitas ini aku harapkan setiap hari bisa gowes dengan nyaman, menggunakan BiB yang fresh dan bersih. BiB dan pakaian kotor tinggal dititipkan balik untuk dibawa lagi pas acara selesai. Namun ternyata zonk, tidak ada drop bag di acara EJJ ini. Jujur saja sih aku selama ini gowes belum pernah nggak sampai ganti BiB, dengan keterbatasan ini berarti setiap hari mesti mencuci BiB dan menjemurnya di jalan, berharap bisa kering. Membawa banyak pakaian juga bukan solusi, karena akan membuat waktu gowesnya semakin lama.

Pada saat itu pikiranku tidak mau menerima kenyataan ini, karena berdasarkan informasi yang kudapatkan diawal akan ada fasilitas drop bag. Pada akhirnya aku bisa menerima kenyataan ini dan memutuskan untuk sekalian saja hanya membawa barang-barang yang esensial saja.

Pada akhirnya, setup sepeda yang kugunakan kurang lebih seperti ini:

  • Sepeda: Polygon Helios A8, keluaran 2013
  • WS Alloy DT Swiss R460, Rimbrake
  • Ban: Schwalbe Pro One 28c
  • Sprocket: 12-32T (kombinasi 12-25T Shimano + 11-32T SRAM)
  • Crankset: Rotor + Inspider Power Meter
  • Chainring: Rotor 52/34T oval.
  • Pedal Shimano XT


Untuk barang bawaannya:

  • sprocket, power meter, saddle bag
    Bidon 620ml: 2x
  • Cyclocomp: Wahoo Elemnt Bolt + iGPSport iGS 630S
  • HRM: iGPSport HR70
  • Lampu depan: Rockbros + Suba, dua-duanya 1000 lumens
  • Lampu belakang: Rockbros 2x
  • Apidura Saddle Bag 7L: yang berisi pakaian dalam 4 stel, 1 BiB, 1 jersey, 1 performance T-Shirt, sarung, celana boxer, kaos kaki 2 pasang.
  • Apidura Hydration Vest, cuma bawa tasnya saja, tidak diisi air. Isinya snack, obat-obatan, handuk kecil, peralatan mandi, charger, kabel, power bank, batre cadangan GoPro, kunci mobil
  • GoPro Hero 11, tentu saja buat ngonten
  • Helm: Giro Vanquish
  • Urbncase top tube bag, isinya hanya pompa kecil, dicadangkan untuk lain-lain. Ketika event, tracker GPS kumasukkan kesini
  • cyclocomp, lampu depan, top tube bag, bidon
    Apidura top tube bag, isinya kosong, dicadangkan untuk lain-lain. Pas race jadi tempat naro HP klo ujan, powerbank, earphone, dan stok Antangin
  • Pouch bag, 2x. Pasang di kanan & kiri handlebar, yang berisi tools, tire lever, ban dalam 2x, tube patch, pinset, missing link, dan jas hujan
  • Sepatu Shimano RX800
  • Gloves: Giro Supernatural

Tadinya mau membawa 2 BiB cadangan, namun berhubung rutenya sangat nggilani, akhirnya kuputuskan hanya membawa 1 saja. Berusaha untuk seminimal mungkin agar nggak ribet nanti pas nanjak dan melewati rute-rute sulit.

pedal MTB & wheelset

Sebelum event, aku ganti brake pad dan juga rantai sepedaku dengan yang baru. Banku juga kuganti dengan yang ban baru yang baru kupakai 1 bulan. Namun demikian ban dalamnya nggak kuganti, menggunakan ban dalam yang sudah ada sebelumnya. Dan karena WS ku sudah setahun nggak kupakai, sebelum event aku sempatkan untuk di cek dan di service dulu, takutnya ada tekanan spokes yang tidak seimbang karena ada riwayat spoke nya patah sebelumnya.

Untuk cyclocomp aku membawa 2: Wahoo Elemnt Bolt dan iGPSport iGS 630S yang baru kubeli sebulan sebelum event, buat backup sekalian pengen ngetes juga karena harganya lumayan murah dibanding Wahoo ataupun Garmin. Berdasarkan pengetesanku sebelumnya, fitur navigasi Wahoo lebih baik dibandingkan dengan iGPSport, jadi aku putuskan Elemnt Bolt ku sebagai cyclocomp utama untuk navigasi, sementara iGS 630S untuk cadangan saja. Jeleknya, Bolt ini baterainya hanya tahan 15 jam (sementara iGS 630S diklaim bisa sampai 45 jam), jadi ya bakalan sering dicharge di jalan nantinya.

lampu depan & belakang, pouch bag
Sepatu Shimano RX800 juga aku beli khusus untuk mengikuti event ini karena sepatu MTB lamaku udah jebol. Kebetulan pada saat itu harganya lagi diskon juga, jadi ya sikat lah. Keputusanku untuk menggunakan sepatu MTB ini atas saran dari Om Handika, untuk event jauh-jauh begini lebih nyaman menggunakan cleat MTB. Setelah kupikir-pikir, mungkin ada benarnya. Walaupun mungkin power transfernya tidak seefisien cleat road, namun sepatu MTB lebih nyaman ketika digunakan untuk berjalan (semisal untuk nuntun ketika nanjak), cleatnya pun lebih mudah dilepas.

HRM ku sebelumnya menggunakan Wahoo Tickr Fit. Namun belakangan baterainya sudah agak soak, dimana perlu di charge setelah kira-kira 15 jam. Tentunya ini bakalan menambah keruwetan operasional ketika acara nanti. Tiap berhenti mungkin bakalan perlu di charge. Akhirnya aku putuskan untuk membeli HR monitor yang baru. Setelah googling sana-sini dalam mencari HR Monitor yang dipakai di lengan, aku putuskan untuk membeli iGPSport HR 70 karena baterainya diklaim bisa bertahan hingga 65 jam dalam 1x charge. HR monitor yang dipasang di dada sudah aku blacklist, pengalamanku sebelumnya selalu saja tidak awet setelah dipakai beberapa saat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar