H-3 atau Jumat malam, aku nyetir dari Surabaya menuju Tulungagung. Berusaha untuk nggak terlalu ngebut dan buru-buru. Ngantuk sedikit langsung melipir ke rest area. Harapannya ketika sampai kampung, aku tidak terlalu lelah.
awal segmen Boyolangu Riverside |
Sesampainya di Tulungagung, aku mendapat informasi bahwa disana hujan hampir setiap hari di sore sampai malam, sementara di pagi hari masih cukup cerah. Aku langsung berpikir bahwa segmen Boyolangu Riverside ini bakalan menjadi segmen yang sulit untuk dilewati karena sepeda yang kugunakan adalah roadbike. Segmen Boyolangu Riverside membentang dari km945 s/d km965 dan berdasarkan rencana awalku, kemungkinan aku akan sampai sini di sore atau malam. Itu juga estimasi paling cepat. Artinya apes-apes ya bakalan lewat situ lebih malem lagi, atau terparah di pagi keesokan harinya.
1 km pertama Boyolangu Riverside |
Rutenya ternyata lumayan menantang, banyak didominasi oleh jalan tanah. Tak sedikit juga kubangan air. Dengan menggunakan 2 lampu depan, sudah cukup untuk menerangi jalanan malam. Di malam itu aku hanya menjajal 1 km pertama dari segmen Boyolangu Riverside sebelum akhirnya ketemu jalan raya dan aku langsung pulang. Walaupun kecepatan sepedaku tidak bisa terlalu cepat, namun tidak ada stopper disini. Sepedaku bisa terus melaju tanpa banyak terjebak lumpur. Sesampainya di rumah, sepedaku lumayan kotor tapi nggak sampai banyak lumpur yang menempel.
Hasil laporan lapangan ini kukirimkan ke Om Handika & Om Terry. Karena mereka kompetitif, kurasa ya mereka layak untuk tahu agar bisa mempersiapkan diri dengan baik ketika nanti melewati rute ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar