Sabtu, September 17, 2011

MacBook Air 2011

Akhirnya kesampean juga untuk merealisasikan salah satu wish list di tahun ini: membeli laptop baru, yang akhirnya pilihanku jatuh pada MacBook Air. Beruntung aku tidak terburu-buru membeli pada waktu itu karena mendengar rumor akan adanya seri MacBook Air yang terbaru setelah Apple merilis OS X Lion. Dan ternyata benar saja, karena menurutku perbedaannya lumayan signifikan dibanding dengan seri MacBook Air sebelumnya yang dirilis pada bulan Oktober 2010 lalu. Perbedaan yang cukup signifikan adalah dari sisi processor yang kini menggunakan Core i5 dan memory yang telah ditingkatkan menjadi 4 GB (walaupun ada seri yang masih menggunakan memory 2 GB), selain itu MacBook Air terbaru dilengkapi dengan fitur backlit keyboard dan port Thunderbolt yang memiliki kecepatan transfer hingga 10Gbps.


Pilihanku jatuh pada seri MacBook Air dengan spesifikasi layar 11.6 inch, SSD 128 GB, memory 4 GB, dan berat sekitar 1 kg yang menjadikannya praktis untuk dibawa kemana-mana. Dengan spesifikasi diatas, laptop ini sudah lebih dari cukup untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari, dari mulai pengolahan dokumen, hiburan, sampai photo editing. Percayalah bahkan dengan clock processor yang lebih rendah, performanya terbilang sangat baik karena didukung oleh media penyimpan yang menggunakan SSD, dimana setelah aku lakukan benchmark, kecepatan bacanya bisa mencapai 200 MB/s. Perbedaan ini sangat signifikan dibandingkan dengan media penyimpan yang menggunakan kepingan magnetik. Pada MacBook Air, proses booting dan startup aplikasi dapat berjalan dengan cepat.


Menurutku berikut adalah kelebihan-kelebihan yang aku sukai dari MacBook Air Mid 2011:

  • Processor sudah menggunakan Core i5/i7 (dual core + hyperthreading), tentunya lebih cepat daripada generasi Core 2 Duo pada Mac Book Air sebelumnya
  • Media penyimpanan yang menggunakan SSD (Solid State Disk). Setelah menjajal kemampuan dan performa SSD ini, jadi kepikiran nanti kalau mau upgrade PC akan kugunakan media penyimpanan untuk OS dan aplikasinya. Walaupun jauh lebih mahal, tapi sepertinya worth lah, sebanding dengan performanya.
  • Ringan seri 11.6 inch memiliki berat 1,08 kg sementara seri 13.3 inch memiliki berat 1,35 kg
  • Sudah menggunakan OS X yang terbaru: OS X Lion. Paling nggak bisa berhemat $ 29 untuk upgrade ke OS X Lion (tentunya secara legal)
  • Port Thunderbolt. Audio Output dimungkinkan melalui port ini. Jadi jika seri ini dihubungkan ke perangkat seperti TV melalui HDMI (yang tentunya membutuhkan konverter Mini Display Port to HDMI), audio yang keluar dari MacBook bisa didengar melalui TV.


Kekurangan-kekurangannya:

  • Media penyimpanannya tidak terlalu besar. Karena menggunakan SSD yang harganya memang lumayan mahal, kapasitas penyimpanannya tidak terlalu besar. Walaupun sebenarnya sih 128 GB sudah cukup, tapi menurutku agak-agak pas-pasan kalau kita memiiki banyak dokumen seperti video dan foto yang memerlukan kapasitas yang cukup besar.
  • Walaupun sudah menggunakan Port Thunderbolt, sayangnya sepertinya belum banyak perangkat yang menggunakan port ini di pasaran. Aku berharap Apple menyediakan dock untuk Thunderbolt ini. Paling nggak ada docking nya yang outputnya USB 3.0 atau eSata dimana kecepatan transfernya jauh lebih baik daripada USB 2.0 namun perangkat yang menggunakan protokol tersebut sudah banyak di pasaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar