Minggu, Juni 17, 2012

Prospek Blackberry di Indonesia

Melihat berita akhir-akhir ini, platform mobile untuk pasar global dikuasai oleh iOS dan Android. Sementara Blackberry pangsa pasarnya terus menurun. Namun demikian di Indonesia lain sendiri ceritanya. Konon produk Blackberry di Indonesia masih diminati, dan memiliki pangsa pasar tersendiri. Fenomena ini bisa dibilang sedikit aneh, karena berlawanan dengan kenyataan yang terjadi secara global.

Sebenarnya apa sih kelebihan Blackberry dibandingkan dengan platform lain, seperti iOS ataupun Android? Secara pribadi, bisa dibilang hampir tidak ada. Sampai saat ini aku masih setia menggunakan Blackberry, dan selama aku menggunakannya, banyak sekali kekurangan-kekurangannya. Beberapa diantaranya adalah:

  • Lelet dan seringkali tidak responsif 
  • Dukungan aplikasi yang sedikit 
  • Paket berlangganannya dirasa cukup mahal dibandingkan dengan berlangganan paket data unlimited - Untuk menggunakan perangkatnya secara optimal, paling nggak mesti berlangganan paket Blackberry - Resolusi layar tidak terlalu besar 
  • Dan lain sebagainya 

Dari sekian banyak fitur Blackberry yang ada, yang aku gunakan sampai saat ini hanyalah: Push Email, BBM, dan Twitter. Hanya 3 itu saja? Yup, benar sekali. Alasanku masih tetap menggunakan Blackberry adalah karena tuntutan pekerjaan. Di lingkungan kerjaku, BBM secara tidak tertulis menjadi alat komunikasi standar untuk berkoordinasi. Terlebih lagi fitur ini digunakan untuk berkomunikasi dalam keluargaku. Nggak lucu kan kalo tiba-tiba leave grup keluarga dengan alasan sudah nggak pakai Blackberry lagi.

Killer App Blackberry menurutku hanyalah aplikasi Blackberry Messenger (BBM). Hanya fitur ini saja yang tidak ada pada platform lain. Fitur seperti Email, Twitter, Facebook, dan fitur-fitur lainnya bisa ditemukan pada platform lain, bahkan user experiencenya jauh lebih baik dibandingkan dengan apa yang ada pada Blackberry.

Lantas mengapa Blackberry masih diminati di pasar lokal? Kurasa fitur BBM itulah alasannya. Di pasaran sana bisa dikatakan banyak aplikasi dengan fitur yang lebih baik daripada BBM, katakanlah Whatsapp yang bisa cross platform. Mengapa BBM bisa menjadi killer App? Jawabannya simple saja: aplikasinya mudah digunakan. Ketika membeli Blackberry, tinggal beli paket, maka otomatis fitur BBM langsung bisa digunakan. Praktis kan? Tidak perlu membuat username, password, dan hal-hal lain yang bikin tambah ribet.

Tidak semua orang Indonesia melek teknologi. Dan kurasa, jika digambarkan dalam sebuah piramida, maka bagian bawah atau populasi paling besar akan didominasi oleh orang-orang yang tidak terlalu melek teknologi. Dengan banyaknya populasi yang masuk kategori tersebut, maka wajar saja jika di Indonesia masih banyak yang berminat untuk menggunakan Blackberry. Untuk orang-orang yang lebih melek kepada teknologi, kurasa mereka akan memilih handset dengan platform lain, seperti Android atau iOS, atau menjadikan Blackberry sebagai handset kedua.

Fitur BBM ini memang sangat cocok dengan karakter orang Indonesia yang memang gemar ngerumpi dan bersosialisasi. Jika dalam suatu komunitas sudah mulai menggunakan Blackberry untuk berkomunikasi, maka lambat laun, anggota komunitas yang tidak menggunakan Blackberry cenderung akan membeli Blackberry juga. Terlebih lagi jika fitur BBM sudah digunakan dalam komunitas keluarga, tekanan untuk menggunakan Blackberry akan semakin besar tentunya.

Melihat kenyataan ini, tampaknya dalam beberapa tahun kedepan, Blackberry masih akan terus digunakan di Indonesia. Menurutku, agak sedikit sulit untuk seorang individu dalam sebuah komunitas pengguna BBM yang sudah ada untuk keluar grup dan berpindah ke platform lain. Kecuali satu komunitas tersebut secara bersama-sama memutuskan untuk tidak menggunakan BBM lagi. Opsi paling mungkin adalah membeli handset dengan platform lain, namun tetap mempertahankan Blackberry sebagai handset kedua. Who knows?

1 komentar:

  1. IMHO, sebenernya kelebihannya cuma satu yaitu : GENGSI.

    Khusus Indonesia, suatu hal/benda yang mempunyai gengsi masih sangat diminati dan dicari berapapun harganya. Tidak perduli kalau ada barang lain yang berfungsi sama dan bahkan lebih efisien.

    BalasHapus