Minggu, Juni 24, 2012

Lelah: Working Harder but Not Smarter

Ini adalah minggu yang sungguh luar biasa melelahkan. Apalagi kalau bukan karena pekerjaan di kantor. Pekerjaannya sebenarnya sih nggak berat-berat amat, cuma berhubung lumayan banyak dan sangat beragam, otakku sudah tidak bisa mengikuti semuanya dengan baik.

Ibarat sebuah sistem yang memiliki kapasitas produksi X dan bisa menampung antrian sebanyak Y. Sistem tersebut dapat memproses X dalam waktu T. Secara teoritis sistem tersebut akan memproses secara sekuensial, tergantung prioritasnya. Jika sudah selesai, maka akan memproses antrian berikutnya. Normalnya, dalam waktu T, sebanyak X pekerjaan dapat diselesaikan.

Anggap saja kemampuanku dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan contoh diatas. Nah, yang terjadi dalam kasusku adalah, aku diberikan pekerjaan sejumlah > X, tentunya sebagian akan aku masukkan dalam antrian dong. Yang memberiku pekerjaan sudah tahu kapasitasku, sebanyak X dan akan selesai dalam waktu T. Permasalahannya, terkadang tiba-tiba ada pekerjaan yang dimasukkan ke dalam antrian dan memiliki prioritas 'Real Time', yang artinya mesti diselesaikan pada saat itu juga.

Tidak seperti processor komputer jaman sekarang yang sudah multicore, otak manusia ya core nya cuma satu. Jika menerima pekerjaan semacam itu, yang terjadi adalah semua pekerjaan yang masuk dalam kategori X akan distop dulu, dan mengerjakan pekerjaan dengan prioritas 'Real Time' tersebut lebih dulu. Setelah selesai, baru lanjut lagi dengan pekerjaan sebelumnya. Perpindahan ini tentunya memakan resource. Artinya otak perlu di-reload ketika memindahkan fokus dari dan ke pekerjaan yang memiliki prioritas yang lebih tinggi. Memori otak manusia juga mengalami keterbatasan. Bisa jadi saat akan memindahkan fokus ke pekerjaan yang lebih rendah, ada sesuatu yang terlewat. Yang aku alami sekarang, banyak sekali pekerjaan-pekerjaan yang datang tiba-tiba dan memiliki prioritas 'Real Time'. Gimana nggak puyeng coba.

Hasil akhirnya bisa ditebak, pekerjaan-pekerjaan mendadak yang biasanya nggak terlalu penting dibandingkan dengan project besar akan selesai tepat waktu. Project besar yang di depan mata terkadang terbengkalai, namun biasanya sih pasti kelar karena pada suatu saat tingkat prioritasnya akan naik menjadi 'Real Time' juga. Pekerjaan-pekerjaan yang sudah masuk dalam proses produksi, bakalan molor dan memakan waktu lebih dari T. Bagaimana dengan pekerjaan yang masih dalam antrian? Nggak akan pernah selesai, karena waktu yang diberikan tidak mencukupi. Ujung-ujungnya motivasi jadi menurun karena capek dan merasa sibuk, tetapi hasil yang didapatkan nggak optimal. Rasanya ini kerja nggak tambah cerdas, cuma nambah capek aja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar