![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix44MAvDWFNPtlen1PeWr9NUjZS7qReqkud-V-tgGkUMpztWY5f0WCgMItQny_rhvu_hSCVN6ZmkFKuou75Bde0XxgNOESYKA4_rZkq4_NW8O1vqkygZWgo_QWO9IZsCkFMdD5MPUMUCxy/s200/Dewey+Datang+Lagi-500x500.jpg)
Salah satu kekurangan buku ini adalah ada beberapa bagian yang menurutku menjadi tidak fokus dengan tema utamanya. Misalnya ada bagian-bagian yang cenderung fokus pada kisah hidup pemilik kucingnya, yang menurutku malah tidak relevan dengan kucing sama sekali. Selain itu alur ceritanya tidak teratur dan cenderung melompat-lompat, seolah ada dua hal dengan fokus yang berbeda yang ingin ditekankan oleh penulisnya.
Setelah selesai membaca buku ini rasanya aku ingin memiliki kucing kesayanganku sendiri. Hebat juga kucing-kucing yang diceritakan pada buku ini bisa hidup hingga belasan tahun. Padahal sepanjang aku pernah memiliki kucing peliharaan, umurnya tidak pernah melesati 10 tahun. Entah apakah karena memang ras dan jenisnya yang berbeda membuat umur rata-ratanya juga berbeda cukup jauh.
Diluar judulnya yang menipu, secara keseluruhan isinya lumayan bagus. Ada beberapa kisah yang cukup mengharukan, yang bisa dirasakan lebih mendalam khususnya jika anda adalah seorang dan penyayang kucing. Beberapa kisah lain menurutku mampu memberikan inspirasi untuk lebih menyayangi kucing sebagai makhluk yang bisa menjadi sahabat dekat manusia. Dan satu hal lain yang aku suka dari buku ini adalah ending di kisah terakhir. Seolah harapan-harapan si penulis buku ini pada akhirnya bisa tercapai, khususnya setelah Dewey pergi untuk selama-lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar