Minggu, Maret 11, 2012

Mengapa sih orang-orang membenci Apple?

PS:
Tulisan dibawah ini sepenuhnya opini, dan mungkin isinya nggak penting-penting amat. Penulis juga seorang Apple fanboy, jadi wajar aja kalo subyektif :p

Pertama-tama, dalam tulisan ini aku tidak bermaksud untuk menyulut api peperangan baik terhadap pendukung Apple ataupun pembenci Apple, yang kurasa sebagian besarnya adalah Android fanboy. Belakangan ini, jika membaca artikel-artikel di internet terkait dengan pencapaian perangkat berplatform Android maupun iOS, selalu saja ada komentar-komentar yang pro dan kontranya, dimana pro dan kontra ini kadang sudah menjadi tidak logis lagi. Seolah keduanya menjadi semacam keyakinan, dimana masing-masing pihak merasa dirinyalah yang paling benar.

Oke, diluar itu semua, aku hanya ingin mengomentari para Apple haters, yang seringkali menganggap produk-produk buatan Apple adalah produk sampah, terlalu membatasi, dan bahkan mereka juga mengatakan pengguna Apple adalah orang-orang bodoh, yang menghambur-hamburkan uang untuk membeli sebuah produk yang harganya mahal alias overpriced. Pengguna Apple dianggap bodoh karena mereka pikir dengan harga yang lebih rendah, seharusnya pengguna Apple bisa lebih memilih Android yang menawarkan fitur serupa bahkan lebih banyak karena platformnya cenderung lebih terbuka.

Untuk komentar pertama yang mengatakan produk Apple adalah produk sampah, kurasa ini sudah keterlaluan. Aku nggak ngerti kenapa para Apple haters bisa memberikan kesimpulan seperti ini. Aneh kan dibilang sebuah produk sampah tapi pada kenyataannya produknya laku dipasaran dan banyak yang membeli. Apakah karena sistemnya yang lebih tertutup dan cenderung sulit untuk dimodifikasi sehingga disebut produk sampah? Well, entahlah. Menurutku pengguna perangkat iOS maupun Android, pasti terbagi kedalam beberapa segmen. Dan kurasa segmen terbesar adalah pengguna awam, yang memang nggak mau ribet dalam menggunakan perangkatnya, alias nggak butuh ngoprek. Jadi, wajar saja nggak banyak pengguna Apple yang komplain, lha wong mereka sendiri nggak butuh macem-macem kok, yang penting perangkat yang mereka pakai sesuai dengan kebutuhan mereka. Dari sudut pandangku, kegiatan oprek-mengoprek ini biasanya dilakukan untuk kesenangan aja, bukan ke arah untuk meningkatkan produktivitas.

Well, lantas apakah pengguna Apple bodoh? itu ya tergantung dari penggunanya itu sendiri. Pengguna yang bodoh itu dari sudut pandangku adalah pengguna yang tidak mengerti apa yang dia butuhkan dan membeli perangkat yang salah. Baik platform iOS maupun Android memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pengguna yang cerdas tentu memahami perbedaan diantara keduanya, dan memilih mana perangkat yang lebih bisa memberikan manfaat dan sesuai dengan kebutuhannya.

Nah seringkali para Apple haters ini selalu beranggapan bahwa platform Android lebih baik daripada iOS dan memberikan fitur yang lebih banyak. Sehingga mereka mengatakan produk-produk buatan Apple harganya kemahalan. Sebagai seorang pengguna Android dan iOS, aku nggak menyangkal bahwa dengan spesifikasi yang tidak setinggi spesifikasi perangkat berbasis Android harga perangkat berbasis iOS lebih mahal. Yang mungkin tidak masuk hitungan oleh para Apple haters ini adalah bahwa Apple selain menjual perangkat, dia juga menjual user experience yang lebih baik dalam menggunakan perangkatnya. Para pengguna produk Apple yang puas dengan Apple, kurasa menyadari akan hal ini, dan mereka mau membeli sebuah produk dengan harga yang lebih mahal untuk sebuah user experience yang lebih baik.

Disisi lain, spesifikasi teknis juga diperlukan. Namun dalam hal ini, spesifikasi teknis yang tinggi tidak diperlukan selama dengan spesifikasi yang lebih rendah, perangkatnya bisa berjalan dengan efisien. Sebagai perbandingan, perangkat-perangkat Android yang canggih-canggih memiliki spesifikasi teknis yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perangkat iOS. Mulai dari clock processor yang 1,5 GHz, hingga memori yang besarnya 1 GB. Well, sementara untuk perangkat iOS, memorinya paling besar hanya 512 MB, tapi toh buktinya aplikasi bisa berjalan lebih smooth dan tidak ada masalah. Jadi buat apa tambahan memori sebesar 1GB jika 512 MB saja sudah mencukupi? Apple menurutku sangat memahami keinginan dan kebutuhan pengguna secara umum, yang tentunya pasti akan menyisakan sebagian kecil pengguna yang kebutuhannya tidak bisa dipenuhi oleh prangkat-perangkat berbasis iOS.

Jika aku bisa berkomentar sedikit keras, para pengguna perangkat Android yang mengatakan pengguna perangkat Apple adalah orang-orang yang bodoh, mereka harusnya ngaca dulu. Pernah pakai perangkatnya Apple nggak? Kalau belum pernah pakai, coba dulu. Kalau udah pernah pakai dan berkomentar seperti itu, paling nggak di share mengapa dulu pernah menjadi orang yang bodoh dengan menggunakan perangkatnya Apple. Kebodohan yang ada menurutku cuma satu, yaitu membeli perangkat yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Itu saja.

Akhir kata, seringkali pengguna perangkat Apple juga nyombong, berasa jadi orang kaya setelah memiliki perangkatnya. Yang lebih parah adalah pengguna yang membeli produk Apple hanya untuk gaya-gayaan karena dia mampu untuk membelinya. Pengguna seperti ini nih yang menurutku udah kelewatan. Walaupun nggak salah juga sih, lha wong dia punya duit. Tapi ya itu dia, untuk sebuah perangkat yang bisa memberikan banyak manfaat jika dipakai dengan maksimal, kurasa sayang amat jika hanya dipakai untuk gaya-gayaan doang. Yah kecuali gaya-gayaan ini dianggap sebagai sebuah manfaat dan nilai tambah lain, yang nilainya mungkin tak terukur oleh kebanyakan orang. Tapi masih mending lah, dibandingksn dengan orang yang membeli perangkatnya, tetapi nggak tahu mau diapain dan nggak ngerti manfaatnya. Terdengar mubazir kan? Tapi yah kembali lagi ke yang punya duit. Urusan itu mau kepake atau nggak ya terserah yang beli dong.

1 komentar: