Jumat, September 19, 2008
The Alchemist
Berangkat dari rekomendasi seseorang untuk membeli novel tersebut, aku membeli novel tersebut dari Periplus seharga Rp. 85.000. Ternyata, novel yang dalam edisi bahasa Inggrisnya lumayan mudah untuk dipahami. Kosa katanya nggak aneh-aneh, jadi nggak perlu bolak-balik buka kamus. Mungkin karena edisi Englishnya sendirinya juga merupakan terjemahan dari novel aslinya yang berjudul O Alquimista yang dipublikasikan di Brazil dalam bahasa Portugis. Jadi bacanya juga enak.
Luar biasa. Itu adalah kesan pertamaku ketika mulai membaca novel The Alchemist yang ditulis oleh Paulo Coelho. Novelnya menarik sekali untuk dibaca. Walaupun masing-masing plot diceritakan secara singkat, namun isi pesan yang ingin disampaikan oleh penulisnya diceritakan berulang-ulang. Novel ini sangat layak untuk dibaca, dan aku merekomendasikan novel ini untuk dibaca siapa saja, mungkin khususnya untuk orang-orang yang sedang mengejar mimpinya. Cocok lah. Banyak sekali pelajaran-pelajaran dan pesan moral yang bisa diambil dari novel ini, seolah mengajari pembacanya untuk lebih memahami diri dan hidup mereka masing-masing.
Sedikit bocoran, novel tersebut menceritakan kisah tentang seorang anak gembala yang mengejar mimpinya, yang dalam novel tersebut diceritakan berupa harta karun yang terpendam. Perjalanan si anak tersebut akhirnya mempertemukannya dengan sang Alchemist yang mengajarinya hal-hal baru dan menemaninya dalm pengejaran mimpi si anak tersebut. Dalam menceritakan kisah perjalanannya, Paulo Coelho menyelipkan filosofi-filosofi yang bisa membuat pembaca merenungi inti dari pesan moral yang tersurat di novel.
Banyak sekali quote yang bisa diambil dari novel tersebut. Salah berbunyi: "When you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it". Terkesan berhubungan dengan buku Secret karangannya Rhonda Byrne. Walaupun sederhana, tetapi maknanya dalam. Seolah mengajariku untuk tetap konsisten dalam mengejar mimpi-mimpi dan cita-citaku. Intinya adalah jangan menyerah dan ragu. Sekali ragu, maka lenyaplah semua mimpi-mimpi itu.
Yang paling mengesankan adalah epilog dari novelnya. Disini diceritakan, akhirnya si anak gembala tersebut menemukan hartanya di tempat dimana dia memulai perjalanannya, setelah dia berkelana jauh hingga menembus gurun dan menemukan piramid. Dari kisah ini, menurutku pesan moral yang bisa diambil adalah: ada kalanya untuk memperoleh kebahagiaan atau sesuatu yang kita inginkan, perlu usaha yang keras hingga kita melewati tantangan-tantangan dan mengalami berbagai macam pengalaman dalam hidup. Sehingga akhirnya kebahagiaan itu sendiri ternyata tak berada jauh dari kita sendiri. Kebahagiaan itu sebenarnya tak jauh dari diri kita sendiri dan ada di sekitar kita. Tinggal seberapa jelikah kita dalam menemukan kebahagiaan yang ternyata tak berada jauh itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar