Jika Anda adalah seorang pegawai dan ditanya berapakah penghasilan Anda per bulannya, tentunya pertanyaan ini mudah untuk dijawab. Namun jika ditanya berapakah penghasilan perjam kita, tentunya pertanyaan ini tidak bisa dijawab secara langsung. Perlu sedikit perhitungan untuk bisa mendapatkan angka yang dimaksud. Perhitungan secara kasar adalah rata-rata 1 bulan memiliki 22 hari kerja, 1 hari memiliki 8 jam kerja, sehingga dalam 1 bulan umumnya ada 22 hari x 8 jam = 176 jam kerja. Membagi penghasilan dalam 1 bulan dengan 176 jam akan menghasilkan berapa penghasilan yang kita dapatkan dalam 1 jam.
Nah, dulu pemahamanku soal penghasilan per jam adalah seperti ilustrasi diatas. Setelah membaca buku Financial Freedom yang ditulis oleh Grant Sabatier, ternyata perhitungannya tidak sesederhana itu. Untuk mendapatkan angka yang sebenarnya, perlu memperhitungkan juga waktu yang terbuang dan digunakan untuk mendukung pekerjaan Anda:
- berapa lama waktu yang digunakan untuk bersiap-siap ketika akan berangkat ke kantor
- berapa lama waktu yang digunakan untuk pergi-pulang dari rumah ke kantor setiap harinya
- berapa lama waktu yang digunakan untuk lembur/overtime setiap bulannya
- berapa lama waktu untuk perjalanan bisnis/dinas ke luar kota
- dan waktu-waktu tambahan lainnya
Dari tambahan waktu diatas jangan kaget ketika ternyata penghasilan Anda per jam berbeda cukup signifikan dari perhitungan pertama. Angka 176 jam dalam 1 bulan mungkin bisa membengkak hingga 250-300 jam dalam 1 bulan. Tinggal dan bekerja di pusat kota seperti Jakarta tentunya sudah paham dengan kemacetan yang dihadapi setiap hari. Untuk bisa datang ke kantor tepat waktu, berangkat jam 6 pagi atau kurang tentunya sudah menjadi keharusan. Pulang tenggo jam 5 sore pun dari kantor, sampai rumah paling cepat jam 6. Ini artinya sudah 12 jam yang dihabiskan dalam 1 hari. Belum lagi jika perlu lembur atau mungkin ada kejadian-kejadian tidak terduga lainnya. Dengan asumsi kasar diatas, 176 jam sudah membengkak menjadi 264 jam, 50% lebih tinggi dari perhitungan awal.
Pertanyaan berikutnya adalah mengapa kita perlu repot-repot menghitung berapa penghasilan real kita dalam 1 jam? Mengutip penjelasan dari buku Financial Freedom, alasannya adalah agar kita bisa mengetahui berapa banyak waktu yang kita keluarkan untuk mendapatkan penghasilan yang sekarang, dan menggunakan informasi ini sebagai pertimbangan ketika kita akan membeli sesuatu. Seperti misalnya untuk membeli sebuah tas bermerk X, perlu bekerja selama Y jam. Untuk membeli rumah baru, perlu bekerja selama X tahun, dan sebagainya. Dengan tambahan informasi ini, harapannya kita memiliki sense yang lebih baik dan tidak menaksir terlalu rendah berapa waktu yang benar-benar akan kita korbankan dalam membeli sesuatu.
Dengan mengetahui berapa uang yang kita hasilkan dalam 1 jam juga dapat memberikan pertimbangan ketika mendapatkan tawaran pekerjaan lain. Misalkan Anda diberikan tawaran untuk pindah kerja dengan penghasilan per bulan lebih rendah namun memberikan fleksibilitas lebih karena perusahaan pemberi kerja memperbolehkan untuk bekerja secara remote. Jika pada saat ini Anda merasa sudah cukup bahkan lebih dengan penghasilan yang sekarang dan mungkin memerlukan waktu tambahan untuk mengerjakan hal-hal lain (misal pekerjaan sampingan, hobi, dan lain sebagainya), tawaran ini mungkin akan menjadi sangat menarik. Bisa jadi walaupun secara bulanan lebih rendah, namun secara jam tidak terpaut jauh dan Anda mendapatkan tambahan waktu untuk mengerjakan hal-hal lain.
Aturan ini juga bisa berlaku untuk promosi di tempat bekerja Anda pada saat ini. Siapa sih yang tidak mau promosi? Tentunya penghasilan kita dalam 1 bulan akan meningkat jika kita promosi. Namun perlu diketahui juga, namanya promosi tanggung jawab menjadi semakin besar, dan ini artinya waktu yang perlu dikorbankan pun menjadi semakin besar. Akan semakin banyak faktor yang tidak tampak dan sulit untuk diukur akan tetapi perlu dimasukkan sebagai cost diantaranya adalah: kemungkinan sering diganggu oleh atasan diluar jam kerja, stress akibat tekanan pekerjaan, faktor integritas yang mungkin dipertaruhkan (untuk menyenangkan hati atasan), waktu diluar jam kerja yang semakin tidak fleksibel, dan lain sebagainya. Jika kita memasukkan faktor-faktor diatas ke dalam perhitungan, kita bisa menghitung berapa sebenarnya penghasilan yang didapatkan per jam nya jika kita mendapatkan promosi. Nah bandingkan dengan penghasilan per jam saat ini, apakah worth it? Dan jangan lupa walaupun penghasilan per jamnya lebih tinggi, Anda menukarkan waktu kebebasan yang dimiliki sebelumnya. Worth it atau tidak, ini kembali lagi ke diri masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar