Resolusiku di tahun 2020 ini cukup 5 saja:
Bye-bye gorengan & konsumsi daging merah
Hasil medical check up terakhir menyebutkan bahwa kadar kolesterol ku sudah diambang batas sehat. Jika pada tahun-tahun sebelumnya masih berada di ambang batas, sekarang sudah naik tingkat. Sedikit mengejutkan dan mengecewakan karena di tahun 2019 lalu aku sudah berusaha untuk mengurangi konsumsi makanan yang dimasak dengan cara digoreng. Mengurangi konsumsi gorengan ini juga sudah menjadi resolusiku di tahun 2019, namun tampaknya gagal. Setelah kurenungkan, sepertinya aku hanya berhasil mengurangi konsumsi gorengan ketika berada di luar rumah, sementara makanan yang dimasak di rumah banyak yang diproses dengan cara digoreng. Terlebih lagi di rumah seringkali makanan yang tersedia cukup berlebih, jadi seringkali aku habiskan karena sayang daripada mubazir.
Diantar resolusi yang lain, menurutku resolusi ini yang paling menantang karena mustahil untuk dicapai 100%. Yang paling memungkinkan adalah membatasi serta mengurangi frekuensi konsumsinya. Untuk mencapai tujuan ini aku sudah berdiskusi dengan istriku agar mengurangi masakan yang diproses dengan cara digoreng. Alhamdulillah dalam 2 minggu pertama di tahun 2020 ini, masakan yang disediakan di rumah sudah sesuai dengan pesanan :D. Selain itu, di tahun ini aku juga akan berusaha mengurangi konsumsi daging merah, dan menggantinya dengan ikan ataupun daging ayam. Dari beberapa artikel yang kubaca, daging merah kurang baik untuk kesehatan, dan disarankan untuk dikurangi konsumsinya atau diganti dengan sumber protein lain.
Tujuan akhir dari resolusiku ini adalah mengurangi kadar kolesterol. Namun penurunan angka kolesterol tidak aku jadikan sebagai resolusi karena angka ini menurutku tidak bisa aku kontrol. Yang bisa aku kontrol adalah pola makan yang dapat mengurangi kadarnya. Dalam setahun ini mungkin akan kupertimbangkan juga untuk melakukan pengecekan kadar kolesterol secara rutin, untuk melihat apakah pengurangan konsumsi gorengan & daging merah dapat secara langsung menurunkan kadar kolesterolku.
Investasi di SBN/Sukuk sampai dengan X di akhir tahun 2020
Melanjutkan resolusi investasi dari tahun-tahun sebelumnya, di tahun ini rencana investasiku masih berfokus pada saham dan SBN/sukuk. Setiap bulannya akan kusisihkan sebagian dana ke kedua instrumen investasi tersebut. Namun demikian, hingga akhir tahun ini aku berharap jumlah investasiku di SBN/sukuk bisa mencapai angka X. Angka X ini tidak perlu kusebutkan berapa jumlahnya. Namun kondisinya di awal tahun ini, pencapaiannya di angka 30%. Untuk mencapai 70% sisanya, sebagian akan kusisihkan secara rutin dari gajiku, sementara sebagian lagi dari restrukturisasi portofolio sahamku. Ada beberapa saham yang rencananya akan kujual di tahun ini. Saham-saham ini masuk ke dalam kategori saham-saham yang tidak memberikan dividen rutin ataupun memberikan dividen tapi yield nya rendah. Sebagian hasil dari penjualan saham ini akan kumasukkan ke SBN/sukuk dan sebagian lagi kumasukkan ke saham lain yang memiliki dividen yield yang tinggi. Sayangnya saham-saham yang hendak kujual saat ini harganya masih dibawah harga yang kuinginkan. Jadi sepertinya perlu menunggu hingga pertengahan/akhir tahun. Seandainya hingga akhir tahun nanti belum bisa terjual juga, aku akan mengambil opsi B, yaitu menjual saham lain yang memiliki dividen yield cukup tinggi tapi masih dibawah yield sukuk.
Menyisihkan 40% pemasukan untuk pos investasi
Di tahun ini aku menargetkan 40% dari gajiku bisa kumasukkan ke dalam pos investasi yang kusebar di 2 instrumen investasi: saham & sukuk. Angka 40% menurutku cukup moderat dan memungkinkan untuk dicapai. Tantangan terbesarnya adalah pengendalian diri untuk tidak konsumtif dan disiplin dalam membelanjakan pengeluaran agar tidak melebihi budget.
Tahun lalu paling aku berhasil menyisihkan lebih dari 40% pemasukanku untuk pos investasi, walaupun cukup berdarah-darah dalam eksekusinya karena banyak budget yang aku potong. Karena tahun lalu bisa terealisasi artinya di tahun ini target tersebut bisa dicapai juga. Terlebih lagi di tahun ini beban cicilanku sudah tidak ada lagi, sehingga secara teori pencapaiannya akan lebih mudah. Namun demikian aku tidak mau muluk-muluk memasanf target yang terlalu tinggi karena alokasi dari cicilan ini akan kumasukkan ke dalam pos lain yang menjadi resolusi terakhirku.
Liburan ke luar kota 4-6x dalam 1 tahun
Sebagai bagian dari kompensasi untuk target investasiku, aku menargetkan untuk bisa liburan ke luar kota paling tidak 2 bulan sekali bersama keluargaku. Tidak perlu liburan panjang menurutku, liburan di akhir pekan sudah cukup masuk hitungan. Untuk lokasinya, aku akan fokus ke spot yang bisa ditempuh menggunakan kendaraan, sekalian road trip. Setelah beberapa kali melakukan road trip di tahun 2019 lalu, tampaknya aku menikmati aktivitas ini. Rute yang dilalui pun tidak harus rute yang sering dilalui orang. Mencoba rute-rute alternatif yang sepi dan jarang dilalui orang kuakui lebih menyenangkan selama waktu tempuh tidak menjadi masalah.
Aktivitas ini kujadikan resolusi agar bisa lebih terencana dan bisa dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Karena frekuensinya hanya 4-6x dalam setahun, aku bisa mengalokasikan budget yang cukup besar disini dan menekan budget pengeluaran lain yang kurang penting. Bisa dikatakan aktivitas liburan ini menjadi salah satu prioritasku di tahun 2020, melebihi prioritas kebutuhan sekunder & tersier yang lain. Ada yang mengatakan bahwa rahasia kebahagiaan itu adalah membeli pengalaman, bukan barang: Spend money on experiences, not things. Pengalaman yang menyenangkan akan dapat terus diingat, sementara kesenangan dari memiliki barang hanya sesaat. Pengalaman dan memori inilah yang ingin kuberikan kepada anak-anakku, agar kelak mereka bisa mengingat bahwa masa kecil mereka menyenangkan.
Resolusi Olahraga
Untuk target-target yang berhubungan dengan olahraga, pada dasarnya tidak ada perubahan signifikan dibandingkan dengan target di tahun lalu. Aktivitasnya sama saja, bahkan aku mencoba mengurangi agar lebih balance dengan aktivitasku yang lain. Yang perlu penekanan disini bukanlah pada frekuensi atau target jaraknya, namun lebih ke komitmen untuk dapat melalukan aktivitas ini secara teratur tanpa terputus. Berikut ini adalah beberapa target terkait dengan olahraga di tahun 2020 ini:
- Badge Granfondo setiap bulannya. Bersepeda minimal 100km sekali jalan dalam satu bulan sekali menurutku tidak terlalu sulit, namun perlu komitmen karena target ini bersifat reguler 12x dalam 1 tahun
- Lari minimal 5km sekali jalan setiap bulannya. Di tahun 2019 lalu alhamdulillah aku berhasil menguatkan niat untuk memulai kembali olahraga lari. Berhubung aku ingin lebih fokus pada aktivitas bersepeda, target 1x dalam 1 bulan sudah cukup.
- Target jarak untuk bersepeda minimal 500km setiap bulannya dan 6.000 km selama tahun 2020. Cukup masuk akal, target ini 30% lebih rendah daripada pencapaianku di tahun 2019.
- Mengikuti minimal 4 event bersepeda selama 2020. Nggak perlu muluk-muluk, syukur-syukur bisa sekalian wisata dengan keluarga juga kalau event nya ada di luar kota.
Itulah resolusiku di tahun 2020 ini. Semoga semuanya bisa tercapai dan berjalan sesuai dengan rencana. Sebagai bagian dari fungsi kontrol terhadap pencapaian resolusiku, aku akan melakukan review di pertengahan dan akhir tahun. Semoga saja nanti aku memiliki waktu yang cukup untuk menuliskannya di dalam blog ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar