Well.. seumur-umur tinggal di sekitaran Bintaro aku malah nggak tahu ada tempat seperti ini, dan lokasinya pun terbilang nggak umum, berada di tengah-tengah daerah pemukiman penduduk, tak jauh dari Pasar Modern Bintaro. Untuk menuju kesana, panitia sudah menyediakan dua mobil odong-odong yang akan membawa para ayah dan anak-anaknya pulang pergi. Selain lebih murah dan praktis, yang paling penting memberikan pengalaman tersendiri, khususnya anak-anak. Jarang-jarang kan bisa naik odong-odong melewati jalanan ramai kalau nggak bareng-bareng seperti ini.
Sesampainya di lokasi, ternyata BFC Mini Farm ini tidak terlalu luas. Segera setelah kami datang, langsung disambut oleh pengelola dan dipersilakan menuju lantai dua untuk mendengarkan presentasi mengenai binatang yang ada di BFC Mini Farm ini. Koleksi binatang eksotis yang ada di peternakan ini diantaranya: landak mini, ular, kura-kura air tawar, kelinci, dan lobster air tawar.
anak-anak dan para ayah mendengarkan presentasi dari pengelola & pamandu |
π¦ Landak Mini
BFC Mini Farm memiliki koleksi landak mini yang cukup banyak (sayangnya sih aku nggak ingat ada berapa macam). Disini pemandu akan menjelaskan cara membedakan landak jantan dan betina juga cara merawat landak dan memandikannya. Anak-anak kemudian dapat memandikan landak menggunakan sikat gigi dan kemudian mengeringkannya menggunakan handuk.
Opi menggendong landak mini |
koleksi landak BFC Mini Farm |
π Ular
BFC Mini Farm memiliki beberapa jenis ular. Tidak banyak yang dijelaskan di acara kali ini. Anak-anak dan para ayah yang cukup memiliki nyali bisa memegang salah satu koleksi ular boa dan berfoto bersama ular tersebut.
anak-anak berebut memegang ular |
Berang-berang
Anak-anak bisa melihat sepasang berang-berang yang dikurung di dalam kandang. Binatang ini sangat senang bermain air. Dan karena sepertinya mereka cukup liar, anak-anak hanya dapat melihat dari luar kandang saja.
π’ Kura-kura air tawar
Ada beberapa jenis kura-kura air tawar yang dimiliki oleh BFC Mini Farm. Aku tidak ingat jenisnya, namun ada yang memiliki leher panjang dan leher pendek. Di wahana ini pemandunya menjelaskan perbedaan masing-masing koleksi kura-kura yang dimilki. Anak-anak kemudian diberikan kesempatan untuk memandikan kura-kura: menggosoknya dengan sikat, menyiraminya dengan air, menghandukinya, dan terakhir berfoto bersama.
Opi menduduki kura-kura |
Pose kura-kura bersama warga komplek |
Di wahana ini, anak-anak diberikan kesempatan untuk memberi makan kelinci dan memegangnya. Koleksi kelincinya pun cukup banyak sehingga tiap anak tidak perlu rebutan. Nah selanjutnya ada sesi menangkap kelinci. Di salah satu sudut lokasi BFC Mini Farm, ada halaman yang cukup luas. Disini lebih dari 20 kelinci dilepas, dan anak-anak pun berlarian untuk mengejar kelinci dan memasukkannya ke dalam keranjang yang sudah disediakan. Setelah itu, kelincinya dilepaskan lagi untuk kemudian ditangkap kembali. Dan sesi ini dilakukan berulang-ulang sampai waktunya habis.
Opi menggendong kelinci tangkapan |
Anak-anak tampak sangat antusias dan senang mengejar kelinci. Anak laki-laki ku Quanta sedikit takut-takut, mungkin geli kali yah karena bulu kelinci sangat halus dan lebih tebal jika dibandingkan dengan bulu kucing. Sementara adiknya Shafiya lebih berani dan berulang kali menangkap kelinci-kelinci malang itu. Entah apakah kegiatan menangkap kelinci ini bisa dikategorikan sebagai kegiatan yang berperikebinatangan atau tidak. Kelinci-kelinci tersebut berlarian kesana kemari, dan bisa jadi stress dikejar-kejar oleh lebih dari 20 anak dalam satu waktu. Ketika Shafiya berhasil menangkap salah satu kelinci, aku ikut memegangnya, dan terasa detak jantung kelincinya berdegup cukup kencang. Semoga saja memang normalnya seperti itu, bukan karena stress karena dikejar-kejar.
π¦ Lobster Air Tawar
Di salah satu sudut peternakan, ada kolam yang cukup dangkal dan airnya jernih, berbeda dengan kolam ikan di sebelahnya yang dalam dan airnya keruh. Tadinya kupikir ini kolam untuk bermain air, ternyata di dalamnya ada lobster air tawar dan ikan-ikan kecil. Inilah wahana yang paling ditunggu oleh anak-anak. Mereka dapat menangkap lobster dan ikan-ikan kecil menggunakan tangan kosong maupun dengan saringan kecil sambil bermain air. Seperti di sesi menangkap kelinci, ikan dan lobster yang sudah ditangkap dikumpulkan dan kemudian dilepaskan lagi untuk kemudian ditangkap lagi.
Dimanapun air adalah sahabat anak-anak. Kegiatan apapun akan diikuti dengan antusias jika berhubungan dengan air. Tak heran jika sesi ini memakan waktu paling lama karena memang paling menyenangkan untuk anak-anak. Semakin lama, sesi menangkap ikan dan lobster ini pun berganti menjadi sesi permainan air diantara anak-anak. Kolam yang kecil ini pun diobok-obok. Entah apakah ikan-ikan dan lobster yang malang itu bisa bertahan dari keganasan anak-anak ini. Sesi menangkap lobster ini menurutku pure untuk hiburan saja, dan lupakan soal edukasinya π.
Opi dan Anta menangkap lobster air tawar
Sesi menangkap lobster tadi menjadi sesi terakhir dalam rangkaian kunjungan ke BFC Mini Farm Bintaro. Setelah memandikan anak-anak dan beberes, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama yang sudah disediakan oleh panitia. Kemudian kami pulang kembali ke komplek dan sampai disana sekitar jam 14:00. Aku sangat puas dengan acara ini, dan salut dengan panitia yang sudah merencanakannya. Hanya dengan biaya Rp 100 ribu/orang (10ribu transport, 75ribu tiket masuk BFC Mini Farm Bintaro, 15ribu konsumsi), hiburan yang didapat benar-benar worth it. Wajah anak-anak yang gembira dan tertawa antusias sepanjang acara benar-benar membuatku puas.
...dan akhirnya Opi pun minta beliin Landak Mini utk binatang peliharaan :'D
BalasHapusMahal lho itu landak mininya π©
HapusHrga landakny berapaan bang?
BalasHapusOrang tua atau pengantar dikenakan biaya juga ga ya?
BalasHapusKena biaya juga Mas
BalasHapus