Sabtu, Juni 10, 2017

🚡 Gowes Edisi Nanjak: Sentul - Pinus 🌲

Pemandangan di titik finish
Sejauh ini, jika aku gowes ke daerah sekitaran Sentul, destinasinya tidak jauh-jauh dari Km 0, Gunung Pancar, Leuwi Hejo, Rainbow Hill, Gunung Geulis, dan Katulampa. Nah, berawal acara gowes salah seorang temanku di komunitas gowes Bintaro Loop yang rutenya agak-agak nggak standar (diluar destinasi yang aku sebutkan diatas), ternyata ada rute lain yang total elevasinya sekitaran 2000m, dan jarak tempuhnya kurang lebih 65km PP. Rekan-rekanku memberi nama destinasi dari rute ini 🌲Pinus. Jarak dari Bakmi Golek Sentul kurang lebih 33km, jadi jika PP ya tinggal dikali 2 saja.

Yang membuatku penasaran adalah total elevasi yang didapat, yaitu sekitaran 2000m, padahal jaraknya hanya 60km saja. Elevasi di titik finishnya juga sekitaran 1000mdpl, masih dibawah Mang Ade (Puncak Pass) yang memiliki elevasi 1450mdpl. Nah, ini kan artinya jalanan sepanjang rute ini berbukit-bukit alias naik turun. Informasi lain yang aku dapatkan adalah jalanan sepanjang rute ini tidaklah mulus, dan sangat tidak disarankan menggunakan Road Bike, karena ngeri ketika turunan + jalanan rusak nya.


Pada akhirnya beberapa waktu lalu aku putuskan untuk gowes sendirian kesini menggunakan MTB ku. Seperti biasa, aku start dari Bakmi Golek sekitar jam 6:30 pagi, dan langsung mengikuti rute yang ada. Dari Sentul, rute nya kurang lebih sama dengan rute ke arah Gunung Pancar, namun di pertigaan yang ke arah Gunung Pancar, diambil jalur kiri menuju Leuwi Hejo/Curug Barong.

Rute hingga Leuwi Hejo saja menurutku sudah lumayan menguras tenaga. Ada beberapa tanjakan dengan kecuraman sedang, dan satu tanjakan panjang yang cukup curam setelah melalui jembatan. Dulu ketika pertama kali ke Curug Barong, aku sempat kena PHP di tanjakan setelah jembatan ini. Kupikir tanjakannya tidak terlalu curam, jadi langsung full gas. Ternyata selain curam, panjang pulak. Alhasil di tengah-tengah berhenti dulu. Nah kali ini, aku coba gowes lebih tenang untuk menjaga ritme, dan ternyata bisa dilalui dengan mudah.

Walaupun sudah agak siang, masih terlihat kabut di kejauhan
Selanjutnya setelah melalui Leuwi Hejo (kurang lebih Km 15), rutenya melewati turunan panjang yang lumayan curam. Well.. setiap kali melewati turunan rasanya gimanaaaa gitu. Semua turunan yang aku lewati di rute berangkat, akan menjadi tanjakan ketika rute pulang nanti 😿. Nah, setelah satu turunan panjang ini, jalanan hingga Km 25 cenderung berbukit-bukit alias naik dan turun. Namun beruntungnya sih tanjakan dan turunannya tidak terlalu panjang walaupun ada beberapa diantaranya yang lumayan curam.

Pemandangan sawah banyak ditemui di rute ini
Jembatan Ciherang
Yang aku sukai dari aktivitas gowes kali ini adalah, rute yang aku lalui cenderung sepi dan tidak terlalu ramai. Apalagi ketika berangkat, udara sejuk dan pemandangan berupa sawah dan lembah terhampar di sepanjang jalan. Jalanannya pun tidak jelek-jelek amat, mayoritas mulus walaupun ada beberapa ruas yang rusak.

Kira-kira di Km 25, akan dijumpai pertigaan seperti pada gambar dibawah. Nah disini diambil rute ke kanan ke arah Pinus. Setelah pertigaan ini, tersaji tanjakan panjang (kurang lebih 7km) hingga titik finish. Tanjakan sepanjang 7km ini menurutku mirip-mirip rute Km 0 yang melalui Taman Budaya, namun jaraknya lebih panjang. Jadi ya persiapkan saja mental dan energi. Dari pengalamanku kemarin, sepanjang 25km pertama energi sudah banyak terkuras untuk melibas kombinasi tanjakan dan turunan yang ada.
Pertigaan menuju Pinus
Tanjakan sepanjang kurang lebih 7km (dengan grade 8%) ini bener-bener ajib. Tantangan terberatnya adalah energi yang sudah terkuras di 25km pertama. Jadi di tanjakan ini mesti pinter-pinter mengatur ritme. Ada beberapa ruas yang cukup curam, dan jalanannya pun bisa dibilang tidak mulus. Selain banyak yang rusak, ada beberapa ruas yang ambles, jadi mesti hati-hati juga. Sayangnya aku nggak lulus melewati tanjakan ini dengan mulus. Di tanjakan terakhir (kurang lebih 200m dari titik finish), aku salah memilih jalur, malah melewati jalanan yang ambles, jadi jalurnya malah lebih curam. Jadilah sepedaku berhenti. Daripada mencari resiko, langsung aku lepas cleat dan beristirahat di pinggir jalan. Agak nyesek juga sih begitu tahu itu adalah tanjakan terakhir 😭, karena ukuranku untuk berhasil dalam menaklukan sebuah tanjakan adalah tidak boleh berhenti di tengah-tengah.

Akhirnya aku sampai di titik finish kurang lebih jam 9 pagi. Aku beristirahat di salah satu warung selama kurang lebih 30 menit. Aku baru tahu bahwa ternyata di titik finish rute yang aku ikuti dekat dengan lokasi wisata: Bukit Batu Curug Ciherang. Di tempat wisata ini katanya ada juga rumah pohon. Namun karena aku lumayan buru-buru, nggak sempet melihat-lihat kesana. Nah dari sini sebenarnya kalau mau bisa diteruskan ke Kota Bunga Cipanas. Dari plang nya, jaraknya sekitaran 15km. Mungkin di acara gowes yang selanjutnya akan aku coba jajal kembali rute ini dan diteruskan ke Kota Bunga - Mang Ade, Katulampa, dan kembali lagi ke Sentul.
Titik finish
15 km menuju Kota Bunga - Cipanas
Perbandingan tanjakan dan turunan di rute berangkat nyaris 2:1 😿
Setelah beristirahat, aku melanjutkan perjalanan kembali menuju titik start: Sentul. Matahari sudah mulai terik, karena cuacanya cukup cerah pada saat itu. Melihat summary dari perangkat ELEMNT ku, sepanjang rute berangkat total elevasi turunan yang telah aku lalui hampir 600m. Dan disinilah PR yang sesungguhnya baru dimulai. Turunan tersebut akan menjadi tanjakan di rute pulang.

Dan benar saja, rute pulang lumayan melelahkan. Tak terhitung berapa banyak kombinasi turunan dan tanjakan yang aku lalui sepanjang perjalanan menuju Sentul. Walaupun elevasinya tidak terlalu tinggi, namun lumayan menguras tenaga dan endurance. Kondisi diperparah dengan kakiku mulai kram. Dari mulai kaki kanan hingga akhirnya kaki kiriku kram juga. Namun aku memutuskan untuk tidak berhenti, dan memilih melanjutkan dengan menggunakan gigi belakang yang lebih ringan.

Tanjakan terparah di rute pulang adalah di 15km terakhir, tepatnya sebelum Leuwi Hejo/Curug Barong. Tadinya sih nggak yakin bisa melalui tanjakan ini dengan kondisi kaki yang sudah kram sebelumnya. Namun somehow, bisa kulewati juga tanjakannya walaupun dengan bersusah payah dan menahan rasa sakit. Setelah tanjakan ini pun masih ada 2 tanjakan lagi yang lumayan curam, namun tidak sepanjang tanjakan yang sebelumnya. Yah, dinikmati saja lah πŸ˜‚.

Pada akhirnya aku bisa sampai kembali di Sentul pukul 11:30 an kurang. Walaupun sangat melelahkan, namun aku sangat puas dengan tanjakannya. Dan jujur sih rada sedikit kapok dengan rute pulangnya. Seperti yang aku sebutkan sebelumnya, mungkin untuk acara gowes selanjutnya ke rute ini, aku akan menjajal untuk lanjut ke Cipanas. Walaupun dari situ hingga Puncak Pass masih ada tanjakan dengan elevasi 400m, paling nggak habis itu langsung turunan panjang hingga Gadog 😬.

Catatan:
  • Rute & Activity di Strava bisa dilihat melalui tautan ini

  • Elevasi aktivitas gowes

  • Segmen tanjakan panjang menuju Pinus dapat dilihat melalui tautan ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar