Day 1: Gowes ke Gunung Halimun
Setelah kurencanakan sekian lama, akhirnya terealisasi juga rencanaku untuk gowes ke Gunung Halimun. Rute yang aku lalui: Rumah - Ciputat - Parung - Ciseeng - Ciampea - Gunung Halimun - Ciampea - Ciseeng - Puspitek Serpong - Ciater - Rumah. Lumayan pulang pergi dapat 117km dan total elevasi 1.189m sekaligus menyelesaikan tantangan Gran Fondo dari Strava.
Perjalanan ditempuh dalam waktu kurang lebih hampir 5 jam diluar istirahat, dengan kecepatan rata-rata 24km/jam. Lumayan lah untuk ukuran MTB, kecepatan segitu cukup untuk membuat ngos-ngosan. Rutenya cukup menarik karena tanjakannya tidak terlalu curam. Namun jarak menuju ke lokasinya ini yang menurutku terlalu jauh. Kurang bisa dinikmati dan cukup menguras tenaga padahal tanjakan utamanya ada di 14km terakhir.
Foto-foto dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak
Detail dari perjalananku di Strava bisa dilihat melalui link ini.
Rute menuju Gunung Halimun |
Elevasi dari rute ke Gunung Halimun |
Day 2: Ber Commuter Ria ke Maja
Jatah hari kedua aku fokuskan untuk keluarga. Karena hari itu adalah hari Jumat, jalan-jalan bersama keluarga aku rencanakan setelah sholat Jumat agar lebih leluasa. Pagi hari, setelah bersepeda santai selama 1,5 jam, kulanjutkan dengan menemani istriku ke pasar. Tak lupa sarapan di soto kudus langganan di Pasar Modern Bintaro.
Awalnya rencanaku sore itu adalah menemani anak-anak naik Commuter Line (CL) hingga Stasiun Parung Panjang lalu balik lagi. Setelah itu baru deh ke Branchsto. Namun pada akhirnya sih ke Branchsto nya nggak jadi, karena naik CL nya dibablasin hingga ke Maja. Perjalanan dari Stasiun Sudimara sampai Maja sendiri ditempuh dalam waktu 1 jam. Sehingga perjalanan pulang pergi + nunggu kereta akan memakan waktu 2,5 jam. Sudah kesorean untuk dilanjutkan ke Branchsto.
Wisata Commuter Line ini termasuk wisata yang murah meriah. Hanya dengan bermodalkan Rp 2.000 per orang sudah bisa menikmati perjalanan sesuka hati selama masuk dan keluar di stasiun yang sama. Anak-anak pun terlihat cukup senang, karena memang mereka yang memilih untuk naik CL.
Sang adik sangat menikmati perjalanan, sementara sang kakak sudah 5 watt
Day 3: Gowes ke Puncak
Rencana gowes ini juga sudah aku rencanakan sejak lama. Awalnya sih temanku duluan yang mengajak untuk gowes dari Jakarta sampai ke Mang Ade di Puncak. Dan sebelumnya sudah aku ajak untuk gowes ketika long weekend. Namun karena tiba-tiba temanku ada acara kantor ke luar kota, rencana ini hampir batal. Karena sudah terlanjur aku niatkan, jadilah aku gowes sendirian ke Puncak.
Rute yang aku lalui untuk pulang dan pergi sama saja: Rumah - Ciputat - Parung - Bogor - Tajur - Gadog - Puncak. Jarak yang aku tempuh PP sejauh 158km + total elevasi 1.849m, dengan waktu tempuh kurang lebih 6,5 jam diluar istirahat tentunya dan kecepatan rata-rata 24km/jam. Lumayan bikin gempor juga, dan sedikit stress juga karena ternyata dari Bogor hingga Puncak banyak titik-titik kemacetan yang aku lalui sementara hari sudah cukup siang sehingga lumayan panas.
Semoga saja sebelum bulan puasa ini bisa menjajal rute ini lagi. Karena sepertinya temanku sih masih penasaran. Kalau aku sih cukup sekali aja lah kalau gowesnya sendirian.
Detail dari perjalananku di Strava bisa dilihat melalui link ini.
Rute menuju Puncak |
Elevasi yang didapat |
Pemandangan pameran dini hari |
Di hari terakhir long weekend aku rencakan untuk ke pameran buku Big Bad Wolf di ICE BSD. Informasi dari teman-temanku yang sudah kesana di hari-hari sebelumnya, pengunjungnya membludak, sehingga antriannya luar biasa mulai dari masuk ke lokasi, mencari parkir, hingga membayar bukunya. Karena alasan inilah aku dan istriku berencana untuk mengunjungi pameran ini dini hari. Kebetulan hari itu aku mau mengantar adikku ke bandara Soetta. Jadi kupikir bisa kesana sekalian sehabis itu pulangnya langsung ke bandara.
Berangkat jam 1:30 pagi hari dari rumah, tiba di lokasi tidak sampai 30 menit. Ternyata walaupun dini hari, pengunjungnya lumayan banyak. Buku-buku yang dijual kebanyakan buku impor dengan harga yang lumayan miring. Langsung saja kami berburu dan memborong buku untuk anak-anak. Tak lupa juga aku mencari buku-buku yang terkait dengan sepeda.
Suasana pameran cukup ramai |
Setelah berbelanja, antrian untuk membayarnya ternyata lumayan panjang. Namun demikian, nggak separah hari-hari sebelumnya seperti yang diceritakan oleh teman-temanku. Kurang dari 30 menit urusan sudah selesai, dengan hati puas. Hehe..
Beruntung belanjanya nggak sampai 'kalap'
Saatnya latihan untuk menjadi lebih cepat |
Sepulang dari bandara, langsung menuju rumah dan menunggu anak-anak bangun. Setelah sarapan langsung tancap gas lagi menuju kolam renang di perumahan Mahagoni yang lokasinya tak jauh dari Mesjid Bani Umar dan Branchsto :p. Sekalian memuaskan rasa penasaranku karena belum pernah mencoba berenang disana. Ternyata tempatnya lumayan oke juga, tidak terlalu kecil dan cukup luas. Kolam renangnya dibagi menjadi 3, dari yang paling dangkal hingga yang cukup dalam. Untuk ukuran anak-anak, cukup lah bermain di 2 kolam yang paling dangkal. Sementara di kolam yang paling dalam harus memakai ban.
Yang penting puasss...
Sebagai tambahan informasi tiket masuk per orang seharga Rp27.000, dan anak-anak pun harus membayar penuh. Dengan harga segitu menurutku worth it lah, apalagi kolamnya juga bersih dan harga makanannya pun relatif murah. Dan yang paling penting sih anak-anak bisa puas bermain air.
Wah pengalaman seru nih, gan. Kapan2 kalo saya punya sepeda boleh dong gabung. Btw itu beneran gowes brangkat dari depan pintu rumah?.
BalasHapus