Sabtu, Mei 21, 2016

Escape to Gunung Pancar

Gunung Pancar sudah beberapa kali aku kunjungi dengan menggunakan sepeda. Medan tanjakannya yang lumayan curam tak membuatku bosan, karena di ujung rute aku bisa menikmati pemandangan hutan pinus dan udara pagi yang sejuk. Inilah rewarduntuk segala usaha yang aku kerahkan untuk melibas setiap tanjakan menuju tempat wisata ini.

Dan akhirnya pada akhir pekan lalu, kesampaian juga keinginanku untuk mengunjungi Gunung Pancar bersama keluarga. Target utamaku adalah pemandian air panas yang berada di dalam kawasan wisata ini. Anggap saja pemandangan hutan pinusnya adalah bonus, karena belum tentu anak-anak suka. Kalau yang namanya main air, tidak usah ditanya lagi.


Perjalanan menuju lokasinya aku tempuh kurang lebih 1 jam 40 menit dari rumah. Karena pada saat itu hari Minggu, jalanan relatif lebih lancar. Sesampainya di lokasi pintu masuk, bayar tiket sebesar Rp 12.000 per orang, anak-anak tidak dihitung. Dari pintu masuk menuju lokasi pemandian, kurang lebih 1 km dari gerbang masuk. Disini perlu bayar tiket lagi: orang dewasa dikenakan Rp 10.000/orang, sementara anak-anak hanya Rp 3.000/orang. Jika membawa mobil harus membayar lagi Rp 4.000. Untuk motor juga kena charge lagi, tapi aku lupa berapa.

Oke, tiket terakhir tadi adalah tiket masuk untuk pemandian umum. Namun ternyata ada juga pemandian untuk keluarga di lokasi ini. Karena aku kesini ber-6 termasuk anak-anak, kupikir pemandian keluarga akan lebih oke, jadi bisa lebih bebas. Tadinya kupikir pemandian keluarga ini private dan tertutup, ternyata lokasinya terbuka. Menurut informasi dari petugas jaganya, dulu sempat ada pemandian yang tertutup. Cuma mungkin pernah ada kejadian asusila kali yah jadi pemandiannya dibuat terbuka. Bahkan peringatan agar tidak berbuat asusila ini ditempel dengan jelas di area pemandian.

Pemandian ini berupa kolam sedalam kurang lebih 40cm dengan ukuran 2,5m x 1,5m. Tarifnya Rp 100.000/jam dan diperuntukkan untuk 5 orang dewasa. Pas lah 4 orang dewasa + 2 anak-anak. Sayangnya sedikit dibawah ekspektasi, airnya tidak sepanas yang aku bayangkan. Cukup hangat sih jika dari luar kolam langsung nyemplung. Cuma kalau sudah lama berendam, kurang terasa panasnya. Awalnya ekspektasi awalku adalah airnya lebih panas hingga beruap. Entah apakah karena kolam pemandiannya awalnya kosong dan dingin, sehingga suhu airnya kalah oleh batu-batunya. Mungkin jika kami memilih berendam di pemandian umum bisa lain lagi ceritanya.

Suasana di pemandian air panas

Selesai berendam dan beres-beres, perjalanan dilanjutkan dengan menikmati pemandangan hutan pinus sekalian langsung ke arah pulang menuju gwrbang utamanya. Dan disinipun kena biaya tambahan lagi untuk parkir mobil sebesar Rp 8.000. Karena saat itu sudah lumayan siang, lokasinya cukup ramai. Di dalam area ini banyak warung-warung dan ada pula yang menjajakan tikar untuk disewakan.

Suasana di dalam hutan pinus

Walaupun aku cukup menikmati suasananya, lain halnya dengan anak-anak. Mereka tampaknya belum terlalu bisa menikmati suasana alam dan cenderung lebih senang berlari-larian kesana kemari. Setelah puas menikmati udara pagi dan berfoto-foto ria, kami segera pulang. Sebelum pulang kami mampir dan makan siang di Bakmi Golek yang lokasinya di kawasan ruko Plaza Niaga 1. Sering lewat tetapi baru kali ini aku makan disini. Ternyata memang rasa bakminya enak, recommended lah.


Sesuai dengan ekspektasi, jalanan pulang tergolong lancar. Waktu tempuhnya tidak berbeda jauh dengan ketika berangkat. Jam 2 siang sudah berada di rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar