Senin, September 07, 2015

Kecelakaan Pertamaku dalam Gowes

Sebenarnya sih ini bukan pertama kali nya aku mengalami kecelakaan alias terjatuh ketika gowes. Namun bisa dibilang ini adalah kecelakaan pertama yang membuatku harus beristirahat beberapa saat. Terjatuh pada saat gowes terutama di medan-medan off-road sudah kualami beberapa kali. Dari mulai yang ringan karena masalah teknis di sepeda, hingga jatuh terjerembab karena medan jalanan yang diluar prediksi. Dan sejauh ini sih alhamdulillah nggak apa-apa. Aku bisa melanjutkan kembali aktivitas gowes ku setelahnya.


Kecelakaan yang aku alami baru-baru ini cukup parah. Selain memar-memar karena jatuh sampai terguling, telapak tanganku juga sobek cukup dalam. Apesnya pas sesi gowes kemarin aku tidak menggunakan sarung tangan. Seandainya aku menggunakan sarung tangan, mungkin tidak akan separah ini.

Kecelakaannya terjadi ketika aku gowes di trek JPG beberapa waktu lalu. Trek JPG memang cukup berbahaya di titik-titik tertentu, termasuk lokasi aku jatuh, yaitu di turunan panjang setelah pertigaan patok. Selain curam, di ujung turunan ini jalanannya berbelok. Sepedaku tidak berhasil kukendalikan ketika berada di ujung turunan. Jadilah aku jatuh terguling dan tertimpa sepedaku pula karena ada jurang sekitar 0,5 meter disitu. Beruntung nggak sampai nyemplung ke kolam.

Ternyata setelah aku cek, ban depan sepedaku kempes, sehingga ketika aku mengerem di kecepatan tinggi, sepedaku melintir dan tidak bisa aku kendalikan. Sebenarnya sih ketika di tengah-tengah trek aku sudah merasakan ada yang salah dengan sepedaku. Kesalahanku adalah tidak langsung mengecek kondisi sepeda. Dan aku merasa sepedaku masih bisa aku kendalikan. Bahkan ketika akan melewati turunan itu, aku sudah punya feeling bakalan bermasalah. Eh taunya bener aja.

Penyebab yang membuat ban sepedaku kempes ternyata bukan karena bocor, tapi karena aku tidak menutup secara rapat pentil ban nya. Memang sebelum masuk trek aku sempat menyesuaikan tekanan ban depan dan ban belakang. Namun sepertinya karena buru-buru, pentil ban depannya tidak aku tutup dengan rapat, walhasil kempes deh.

Ini menjadi pelajaran yang sangat berharga buatku. Urusan pentil ban yang terdengar sepele bisa menjadi masalah besar. Dan sikap sembrono yang tidak langsung mengecek kondisi sepeda walaupun aku merasa ada yang nggak beres juga harus dihindari. Well.. tentunya aku nggak mau pensiun dari aktivitas gowes ini hanya karena kejadian seperti ini :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar