Berdasarkan catatan keuanganku, secara finansial tahun 2014 dapat aku lalui dengan baik. Beberapa resolusi finansial dapat tercapai, dan alhamdulillah aku masih bisa menyisihkan sebagian uangku untuk investasi. Salah satu resolusi finansialku di tahun 2014 lalu adalah melunasi ¾ dari sisa cicilan rumah, dan aku bersyukur tidak hanya ¾ nya yang bisa aku lunasi, melainkan aku lunasi seluruhnya.
Jika dirinci lebih jauh, berikut adalah persentase dari seluruh pengeluaranku selama 1 tahun jika aku bandingkan dengan pemasukan yang aku dapat (diurutkan dari terbesar hingga terkecil):
Investasi/Tabungan : 31.61%
Cicilan Rumah : 25.23%
Keperluan Bulanan : 12.47%
Cicilan & Pemeliharaan Kendaraan : 7.87%
Elektronik : 6.30%
Zakat & Infaq : 5.43%
Lain-lain : 5.41%
Makanan & Minuman : 1.70%
Pendidikan Anak : 1.39%
Renovasi Rumah : 1.37%
Transportasi : 0.67%
Pakaian : 0.55%
Sedikit kaget juga ternyata uang yang aku sisihkan lumayan besar juga persentasenya, hampir mencapai 1/3 dari pemasukan yang aku dapatkan. Apakah ini berarti aku hemat/tidak boros? Belum tentu juga. Menurutku hemat bukan dilihat dari seberapa banyak uang yang bisa kita sisihkan, melainkan seberapa banyak kita bisa menekan pengeluaran-pengeluaran tak perlu. Walaupun uang yang bisa disisihkan banyak namun banyak juga pengeluaran yang tak perlu, ini aku kategorikan sebagai pemborosan.
Dengan asumsi persentase pengeluaranku tahun ini tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya, maka tahun ini seharusnya aku bisa menambah persentase jumlah investasi hingga 30%, dengan perkiraan pengeluaran untuk cicilan & pemeliharaan kendaraan berkurang menjadi 2%. Artinya, di tahun 2015 ini, 60% dari pemasukan yang aku terima bisa aku konversi menjadi investasi.
Salah satu pos pengeluaran yang menurutku cukup besar adalah pengeluaran untuk barang-barang elektronik yang mencapai 6.3%. Jika dilihat dari persentase, angkanya tidak terlalu besar, namun demikian jumlahnya kurang lebih setengah dari jumlah pengeluaran rumah tangga ku (belanja bulanan, listrik, air minum, gas, membayar gaji ART, dan lain-lainnya). Disini mungkin aku terlalu boros, karena barang-barang elektronik yang aku beli kebanyakan masuk ke dalam kategori barang yang aku inginkan, bukan yang benar-benar aku butuhkan.
Aku cukup senang karena pos pengeluaran untuk transportasi tidak terlalu besar, hanya 0.67%. Tinggal di dekat stasiun kereta terbukti mampu mengurangi biaya transportasi secara signifikan.
Sementara itu, beberapa pos pengeluaran lain yang jumlahnya tidak signifikan aku kategorikan dalam pengeluaran lain-lain, yang persentasenya mencapai 5.41%. Pengeluaran yang masuk ke dalam kategori ini diantaranya adalah pajak (pajak kendaraan, PBB, pajak tabungan, dll), polis asuransi, biaya administrasi bank, pembelian aplikasi secara elektronik, obat-obatan, pembelian barang-barang untuk menunjang hobi, dan lain-lainnya.
Sayangnya, ada salah satu resolusi 2014 lalu yang belum terpenuhi, yaitu liburan bersama keluarga ke luar kota. Awal tahun ini, aktivitas ini sudah aku mulai, dan harapannya hingga akhir tahun aktivitas tersebut bisa terealisasi beberapa kali lagi. Perkiraanku, dengan asumsi jumlah pengeluaran untuk semua pos masih sama seperti tahun lalu, porsi untuk liburan ini akan memakan 6% pengeluaranku.
Semoga saja di akhir tahun 2015 ini, rapor catatan keuanganku bisa lebih baik dari tahun 2014. Targetku adalah persentase untuk investasi bisa aku tingkatkan lebih besar lagi (diatas 30%). Sementara pos-pos pengeluaran lain yang tidak terlalu aku perlukan, jumlahnya bisa aku tekan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar