Minggu, Februari 22, 2015

Resolusi dan Harapan di Tahun 2015

Well.. Tulisan ini mungkin bisa dibilang terlambat. Tahun 2015 sudah memasuki bulan ke-2, dan beberapa hari lagi, akan berganti ke bulan Maret. Namun demikian, menurutku tidak ada kata terlambat untuk menuliskan beberapa harapan dan resolusi yang ingin kucapai di tahun 2015 ini.

Jika melihat resolusiku di tahun 2014 lalu, rasa-rasanya resolusi di tahun 2015 ini tidak akan jauh berbeda. Pada dasarnya, aku merasa kurang kreatif dalam menentukan target, jadi tahun ini let it flow saja lah. Terlebih lagi, menurutku mempertahankan sesuatu yang sudah tercapai lebih sulit dibanding dengan mencapai sesuatu yang baru. Jadi, beberapa resolusiku di tahun ini adalah mempertahankan hal-hal baik yang sudah aku capai di tahun-tahun sebelumnya.


Investasi
Di tahun 2015 ini, aku menargetkan untuk bisa menyisihkan sekitar 35-40% dari total pemasukanku untuk investasi. Melihat dari data catatan keuanganku di tahun 2014, target ini kupikir masih sangat realistis. Yah, semoga saja di tahun ini tidak ada kebutuhan aneh-aneh dan mendadak.

Plan A: rencananya aku akan menginvestasikan sebagian pemasukanku ke deposito, dan sebagian lagi di saham dengan porsi 50:50. Untuk investasi lainnya seperti reksadana, jujur aku belum terlalu tertarik. Sepertinya sih cukup menarik, cuma karena aku belum sempat mempelajari dan melakukan komparasi antara unit yang satu dengan yang lainnya, jadi bawaannya sudah males duluan.

Plan B: investasi di tanah kavling atau rumah baru. Dengan kondisi rumahku yang hanya memiliki 3 kamar tidur, kuperkirakan dalam 5 tahun kedepan, rumah yang aku tinggali sekarang sudah tidak akan mencukupi. Renovasi rumah dengan menjadikannya 2 tingkat adalah salah satu opsi yang kumiliki kalau memang sudah kepepet. Namun, aku lebih memilih opsi pertama, karena asetku bisa bertambah dan rumah yang lama masih bisa memiliki nilai ekomonis.

Olahraga secara rutin
Resolusi ini masih sama dengan resolusi pada tahun lalu. Pencapaianku untuk tahun 2014 lalu cukup bagus. Hari Sabtu atau Minggu biasanya aku sempatkan untuk bersepeda, kalau nggak sendiri yah barengan dengan tetangga-tetangga di komplek.

Untuk mendukung resolusiku ini, di tahun ini aku berencana untuk meng-upgrade sepeda yang aku miliki sekarang dengan spek yang lebih baik. Dulu, ketika membeli sepeda, spesifikasi yang aku pilih memang bisa dibilang nggak aneh-aneh. Alasannya cukup sederhana: takut mubazir seandainya sepeda tersebut pada akhirnya jarang kupakai. Eh, ternyata aku malah jadi rutin bersepeda setiap minggu nya, jadi lumayan tahu kekurangan-kekurangan dari sepeda yang aku pakai.

Seperti nasehat tetanggaku: Yang penting komitmen, spek tidak perlu terlalu bagus. Kalau komitmennya sudah terbukti, boleh dong kita mendapatkan yang lebih baik.

Go Green
Salah satu resolusiku di tahun ini adalah go green. Aku akui, ruang lingkup untuk istilah go green ini sangat luas cakupannya. Dan sepertinya untuk bahasan ini bisa menjadi satu artikel tersendiri. Beberapa hal diantaranya yang akan dan bisa aku lakukan adalah:
  • Mengurangi emisi karbon dari bahan bakar. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan sarana transportasi publik dibandingkan dengan menggunakan kendaraan pribadi.
  • Menggunakan peralatan listrik yang hemat daya, seperti contohnya menggunakan lampu LED dengan daya yang lebih rendah dibandingkan dengan lampu biasa.
  • Mematikan peralatan listrik yang tidak terpakai
  • Menggunakan sumber daya air, listrik, dan gas seperlunya
  • Dan lain sebagainya.


Pada intinya sih banyak hal yang bisa dilakukan untuk mendukung gerakan ini. Yang penting semangatnya adalah semangat efisiensi dan tidak memboroskan sumber daya yang ada.

Liburan ke Luar Kota
Ini adalah salah satu resolusi yang pada tahun sebelumnya gagal untuk dilakukan. Dan di tahun ini aku bertekad untuk merealisasikannya. Setelah sukses mengawali tahun ini dengan liburan bareng keluarga ke luar kota, kedepannya aku berharap aktivitas liburan ini bisa menjadi rutin, paling nggak yah 3 bulan sekali lah.

Kesulitan yang paling mengganjal dalam merealisasikan rencana ini adalah masalah waktu. Terkadang dengan kesibukanku di kantor, waktuku menjadi cukup terbatas untuk merencanakan liburan dengan matang. Terlebih lagi aku adalah tipikal orang yang untuk urusan seperti ini ya maunya terima beresnya aja. Maunya sih, urusan detail perencanaan nya aku serahkan ke istri, cuma sepertinya baik aku maupun istriku tipikalnya sama.. hadeuuuhh.

Menulis
Aktivitas menulis sebenarnya sudah aku lakukan dari dulu melalui blog. Nah, di harapanku di tahun ini, aktivitas ini bisa menjadi lebih rutin untuk aku lakukan. Terlebih lagi, jika melihat beberapa bulan ke belakang sepertinya produktivitasku terkait dengan aktivitas tulis menulis ini sedang seret. Harapanku adalah bisa berbagi pengalaman dan memberikan manfaat bagi orang lain melalui artikel yang aku tulis. Jadi ya nggak hanya sekedar membuat tulisan lalu di posting di blog.

Salah satu indikator yang bisa aku pantau adalah seberapa banyak orang yang membaca artikel yang aku tulis, dan sejauh ini pengunjung blog ku mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding dengan tahun lalu. Di tahun ini, target yang ingin aku kejar adalah memposting artikel-artikel yang menurutku bisa bermanfaat. Ini adalah tantangan tersendiri karena artikel yang mungkin menurutku bagus belum tentu banyak dicari dan bermanfaat bagi orang lain. Sejujurnya sih aku ingin belajar lebih jauh tentang kegiatan tulis menulis ini, bagaimana cara menulis yang baik, dan lain sebagainya. Namun, aku masih bingung mulainya dari mana.

Work Smart
Dibanding tahun-tahun sebelumnya, jam kerjaku di tahun 2014 ini sudah cukup teratur. Walaupun masih cukup sering pulang telat, namun bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, masih lebih oke lah. Salah satu kendala yang aku alami adalah tidak meratanya jam sibuk di kantor. Terkadang, dari pagi hingga siang bisa sedikit santai, namun dari siang hingga menjelang sore malah sibuk, sehingga tak ayal pulang telat menjadi tidak terhindarkan.

Harapanku, di tahun ini, aku bisa mengelola pekerjaan menjadi lebih baik lagi. Maksimal setelah maghrib pekerjaan di kantor sudah selesai dan bisa pulang dengan tenang tanpa membawa pekerjaan ke rumah.

Mengurangi jumlah barang
Salah satu target besarku di tahun ini adalah mengurangi jumlah barang-barang, khususnya yang sudah tidak terpakai lagi. Seringkali aku dan istriku merasa sayang ketika akan membuang barang-barang yang memang jarang dipakai. Alasan klasiknya adalah karena barang-barang tersebut masih berfungsi dengan baik, namun jarang sekali bahkan tidak pernah dipakai lagi. Untuk kategori barang yang seperti ini, pilihanku kemungkinan jika tidak diberikan kepada orang lain ya mau nggak mau dibuang.

Alasanku cukup sederhana: barang-barang tersebut memenuhi rumah, dan secara estetika menjadi kurang sedap dipandang. Syukur-syukur jika barang tersebut bisa disimpan di tempat yang tersembunyi dari pandangan. Toh, namun demikian walaupun tidak terlihat, selama barang-barang tersebut ada, tetap menempati space rumah, yang semakin kesini semakin sempit. Mungkin nanti per 3 bulan sekali perlu dilakukan cuci gidang nih.

Prinsipku adalah semakin sedikit barang yang aku miliki, itu artinya aku semakin efisien, karena hanya barang-barang yang benar-benar kupakai saja yang aku simpan. Selain itu, semakin sedikit pula ruang yang perlu aku sediakan di rumah. Dan begitu pula sebaliknya, semakin banyak barang yang tidak terpakai, artinya aku semakin boros. Pemborosan karena membeli barang yang kurang bermanfaat, dan yang kedua pemborosan tempat juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar