Setelah bertahun-tahun terbiasa menggunakan produk Nokia, akhirnya kali ini aku mencoba produk Blackberry atau BB. Kalo nggak karena terpaksa dan dipaksa ama boss, mungkin nggak bakalan menggunakan BB. Secara untuk urusan push email, Nokia E72 masih mencukupi walaupun penggunaan baterainya lebih boros. Tapi apa dikata, selagi dalam keadaan terpaksa ada yang ngejual BB Onyx dibawah harga pasaran, yawdah deh sikat aja jadinya. Tapi tentu saja Nokia E72 nya masih aku gunakan karena memang BB dan Nokia menurutku bisa saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhanku.
Setelah hampir dua bulan menggunakan BB Onyx, mungkin bisa aku paparkan sedikit perbedaan dan dari sisi kelebihan + kekurangan masing-masing produk.
Blackberry Onyx:
Dengan menggunakan BB, kita dapat terkoneksi ke internet selama 24 jam. Dan karena datanya dikompresi, jadi transfer datanya lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan produk lain walaupun dalam jaringan yang sama. Secara experience ke pengguna, BB lebih unggul karena lebih cepat ketika me-load halaman web karena memang isinya kebanyakan teks, jadi kompresinya bisa maksimum. Kalo digunakan untuk me-load gambar, baru deh terasa agak lemot kalo menggunakan jaringan 2G.
Karena terkoneksi dengan internet, jadi informasi-informasi yang menggunakan internet seperti instant messaging dan push email bisa dilakukan lebih realtime. Dan hebatnya lagi penggunaan baterainya pun cukup awet jika dibandingkan dengan Nokia yang terus-terusan dipaksa online selama 24 jam sehari.
Killer application dalam BB menurutku adalah Blackberry Messenger atau BBM. Fitur ini tentunya memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan aplikasi instant messaging seperti Yahoo Messenger atau Google Talk. Dengan BBM, pengguna bisa mengetahui apakah pesan yang dikirimkan sudah terdeliver ke BB pengguna yang dituju, dan bahkan bisa tahu apakah pesan yang dikirim sudah dibaca atau belum. Terlebih lagi dengan fitur Group yang memungkinkan para pengguna berdiskusi secara real time. Inti-intinya sih kalo cuma perlu push email saja, handset-handset vendor lain sudah punya fiturnya. Tapi sayangnya tidak memiliki killer application semacam BBM ini. Tentunya fitur ini sangat membantu jika banyak relasi kita yang juga sudah menggunakan BB.
Untuk fitur multimedia, BB Onyx dilengkapi dengan player musik dan video. Malah menurutku kualitas suara speakernya lebih baik dibandingkan dengan Nokia E72. Resolusi layarnya pun 480x320, lebih besar dibandingkan dengan Nokia E series yang hanya 320x240. Untuk menonton video, kualitas gambarnya lebih tajam tentunya.
Tentunya selain kelebihan-kelebihan diatas, BB juga memiliki beberapa kekurangan yang diantaranya:
- Ada biaya tambahan untuk menggunakan layanan BB. Karena memang ada biaya lisensi yang dikenakan RIM ke operator.
- Aplikasi hanya bisa diinstall di memory internal, dan tidak bisa diinstall di memory eksternal (microSD card). Jadi ya mesti pilih-pilih. Nggak semua aplikasi yang diinginkan bisa diinstall karena keterbatasan memory internalnya.
- Waktu restart nya lama bener. Dari mulai mati sampai nyala lagi, bisa memakan waktu diatas 5 menit. Restart juga diperlukan ketika pengguna menghapus aplikasi.
- Walaupun dilengkapi dengan GPS, aplikasi mapsnya terkoneksi secara online. Jadi kalau menggunakan jaringan 2G, experience nya kurang nyaman digunakan.
- Menurutku aplikasi-aplikasi di BB tidak sekaya pada platform Symbian di Nokia. Untuk aplikasi-aplikasi seperti game tidak terlalu banyak pengembangnya, dan terlebih lagi memainkannya pun kurang nyaman karena BB menggunakan trackball/trackpad.
- Paket-paket Blackberry yang ditawarkan para operator GSM tidak mencakup kebutuhan untuk streaming video dan menjadikan Blackberry sebagai modem. Jadi kalo mau video streaming di BB siap-siap aja tagihan jebol karena akan di charge sesuai dengan tarif GPRS biasa.
Nokia E72:
Bisa dikatakan, untuk fitur-fitur yang berkaitan dengan internet, BB memiliki experience yang lebih baik dalam pengunaannya. Walaupun telah tersedia paket Nokia Email & Messaging, dengan harga yang jauh dibawah paket langganan Blackberry, tetap saja penggunaannya kurang diminati. Padahal dengan berlangganan paket internet unlimited dari operator, pengguna Nokia bisa melakukan semua fungsi yang disediakan oleh BB seperti layanan Push Email, chatting, dan berinternet ria sepuasnya + handsetnya bisa pula dijadikan modem jadi bisa digunakan untuk internetan melalui PC atau laptop. Inilah salah satu kelebihannya, walaupun bisa saja pengguna BB berlangganan paket layanan BB + paket unlimited, tetapi biayanya tentu jadi membengkak.
Kelebihan lain yang dimiliki Nokia E72 adalah handset ini mendukung protokol ActiveSync yang digunakan oleh Microsoft Exchange. Jadi pengguna korporat dapat selalu terkoneksi dengan email kantornya yang mencakup sinkronisasi email, kontak, notes, dan kalender. Sementara di Blackberry pengguna harus berlangganan pake Blackberry Enterprise atau BES untuk dapat menikmati fitur ini (BIS hanya bisa melakukan sinkronisasi email dan kalender satu arah dari server ke handset). Tentunya paket berlangganan BES lebih mahal dibanding dengan BIS.
Selain itu Nokia E72 kini dilengkapi dengan Ovi Maps yang lisensi navigasinya gratis. Terlebih lagi, untuk memanfaatkan fitur ini pengguna tidak perlu online karena peta offlinenya bisa diunduh terlebih dahulu. Jadi untuk me-load petanya bisa lebih cepat dibandingkan dengan Blackberry Maps yang penggunanya harus selalu terkoneksi.
Aplikasi-aplikasi yang tersedia untuk Nokia E72 pun lebih banyak. Nokia E72 mendukung aplikasi-aplikasi yang menggunakan platform Java dan Symbian 3rd generation. Jika dihitung dari jumlah aplikasi yang beredar, aplikasi yang bisa digunakan pada Nokia E72 lebih banyak jika dibandingkan dengan Blackberry. Ibaratnya, beli HP Nokia tanpa embel-embel mesti langganan paket internet masih lebih baik daripada membeli BB tapi hanya digunakan untuk nelpon dan SMS.
Jika dibandingkan dengan Onyx, kekurangan-kekurangan E72 antara lain:
- Baterai lebih boros untuk penggunaan online selama 24 jam sehari
- Trackpad pada nokia E72 tidak terlalu berguna dibandingkan dengan Onyx. Kalo Nokia E72 tidak memiliki navi key, bisa useless tuh handset.
- Experience untuk fitur push emailnya lumayan lah walaupun masih dibawah Blackberry. Namun aplikasi untuk chatting yang disediakan masih kurang nyaman digunakan jika dibandingkan dengan aplikasi chatting yang disediakan oleh Blackberry.
- Belum memiliki killer application seperti BBM pada Blackberry, dan sepertinya Nokia tidak akan mengembangkan aplikasi chat nya sendiri.
- Jika mengandalkan browser internal, browsing akan terasa lambat. Kebanyakan pengguna akan menginstall aplikasi Opera Mini untuk browsing, karena Opera Mini mengkompresi data yang ditransfer.
Kesimpulan yang aku dapatkan:
Blackberry cocok untuk pengguna yang kebutuhan akses internetnya tinggi, pengguna korporat yang selalu mobile dan kebutuhan akan informasinya tinggi, dan pengguna yang nggak mempermasalahkan budget untuk berlangganan Blackberry. Walaupun bisa aja sih pengguna yang kebutuhan akses internetnya rendah, setelah membeli BB, bisa jadi autis karena ingin selalu exist di dunia maya.
Dengan harga yang lumayan jauh dari Onyx, E72 menurutku lebih cocok digunakan oleh pecinta gadget dan pengguna yang ingin memiliki akses ke internet tapi tidak terlalu sering. Walaupun harga handsetnya lebih murah, tapi dukungan aplikasinya lebih banyak dan terlebih lagi tidak dikenakan biaya berlangganan untuk memanfaatkan fitur-fiturnya (kecuali biaya pemakaian GPRS).
Memang bingung juga sih membandingkan keduanya, karena pada akhirnya yang kurasakan setelah memiliki kedua gadget ini, keduanya saling melengkapi. Nokia E72 lebih kugunakan untuk fitur Maps + hiburan dari aplikasinya + modem. Sementara untuk surfing di web + chatting + membuka dan mengirim email + nonton video aku gunakan Onyx.