peta area glamping |
- just someone who wants to achieve a better life -
peta area glamping |
Tak disangka aku tidur nyenyak malam itu. Walaupun kupasang alarm di jam ku, sampai nggak bangun. Aku terbangun jam 02:30, yang artinya aku sudah tertidur 6 jam. Sedikit panik karena masih setengah sadar dari tidur bablas, aku langsung mengecek barang-barangku. Aman masih ada. Ketika aku cek di racemap, Om Terry dan Om John sudah jauh di depan, dengan selisih jarak 70km an, jika kukonversi dengan itung-itunganku, selisih waktunya berarti 3 jam. Dengan aku tertidur 6 jam, berarti mereka juga sempat istirahat.
Aku melanjutkan perjalananku. Rute dari Pantai Gemah menanjak, dan selanjutnya melewati rute rolling naik dan turun khas JLS menuju Pantai Prigi yang berada di balik bukit. Karena ini jalannya terhitung baru, aku belum pernah gowes sampai kesini. Tadinya kupikir jalurnya cukup dekat antara Pantai Prigi dan Pantai Gemah, ternyata lumayan jauh. Aku gowes dengan pace seadanya, selain jalanannya yang naik turun dan kurang bersahabat, karena tidak banyak penerangan, aku jadi sedikit berhati-hati.
Aku bangun kesiangan di pagi itu, seharusnya bangun jam 3 tapi malah jam 4, itu juga terbangun oleh alarm normalku yang memang biasa ku set jam segitu. Agak terburu-buru aku langsung beberes, dan bersiap-siap untuk sholat shubuh. Selepas sholat shubuh kami jalan, kembali lagi ke rute utama yang berjarak hampir 2 km dari Hotel Cakra.
Gn Semeru dari kejauhan |
Tidurku tak terlalu nyenyak. Jam 3 pagi aku bangun dan bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan, Tak lama Om Terry nge WA. Ternyata dia menginap di Jambu sekitaran km 414 dan ngajak barengan karena melihatku tak jauh dari lokasinya berada. Aku persilakan dia untuk duluan karena aku nanti mesti melipir lagi di Jambu untuk sholat shubuh. Sebelum melanjutkan, BiB dan jerseyku di hari pertama kucuci dan kujemur aero bar & top tube. Agak sedikit menyesal seharusnya ini kulakukan di malam sebelumnya. bisa lebih cepet kering.
suasana di titik start |
Suasananya tidak terlalu ramai, karena berdasarkan informasi pesertanya hanya ada 48 orang. Di lokasi start, juga sudah disediakan snack dan makanan ringan untuk sarapan. Di pukul 05:00 waktu setempat, event ini resmi dimulai. Tidak ada acara sambutan & seremoni yang panjang seperti event-event lain yang pernah kuikuti sebelumnya. Rasanya seperti ini lebih baik dan efisien.
aku termasuk cyclist yang di belakang |
Di hari Minggu, sehari sebelum event dimulai, alhamdulillah cuaca bersahabat. Dari pagi hingga siang tidak turun hujan. Sebelum berangkat ke Surabaya, aku putuskan untuk mengetes kembali segmen Boyolangu Riverside dengan kondisi jika tidak turun hujan. Kali ini aku berencana untuk memperpanjang rute gravel yang kulalui menjadi sekitar 4km.
H-3 atau Jumat malam, aku nyetir dari Surabaya menuju Tulungagung. Berusaha untuk nggak terlalu ngebut dan buru-buru. Ngantuk sedikit langsung melipir ke rest area. Harapannya ketika sampai kampung, aku tidak terlalu lelah.
settingan sepeda |
Pada awalnya, aku berpikir bahwa di EJJ ini akan ada fasilitas drop bag, dimana peserta bisa menitipkan barang-barang yang baru akan diambil ketika sampai di Check Point. Dengan ada fasilitas ini aku harapkan setiap hari bisa gowes dengan nyaman, menggunakan BiB yang fresh dan bersih. BiB dan pakaian kotor tinggal dititipkan balik untuk dibawa lagi pas acara selesai. Namun ternyata zonk, tidak ada drop bag di acara EJJ ini. Jujur saja sih aku selama ini gowes belum pernah nggak sampai ganti BiB, dengan keterbatasan ini berarti setiap hari mesti mencuci BiB dan menjemurnya di jalan, berharap bisa kering. Membawa banyak pakaian juga bukan solusi, karena akan membuat waktu gowesnya semakin lama.
Setelah mendapatkan rute final dan lokasi CP, aku mencoba membuat plan/itinerary untuk gowes selama 5 hari. Di event longride/ultra seperti EJJ ini tentunya perlu rencana awal yang baik bagaimana kita akan menuntaskan jarak 1500km ini. Rencana awal adalah berapa hari target yang kita tetapkan untuk menyelesaikan eventnya. Selanjutnya target ini di breakdown kedalam target harian dan dimana kita akan menginap,disesuaikan dengan rute yang dilewati. Jangan sampai salah pasang target, tahu-tahunya target menginap berada di tengah hutan. Dengan rencana awal, minimal ada gambaran, jadi setiap hari kita akan berusaha mencapai target yang sudah ditetapkan, nggak cuma gowes sekenanya saja.