Minggu, Desember 20, 2015

Selamat Tinggal Free Out Commuter Line

Mulai 16 Desember lalu, PT KCJ menghapus fasilitas free out untuk pengguna Commuter Line. Jika sebelumnya pengguna Commuter Line dapat melakukan tap in dan tap out di stasiun yang sama tanpa dikenakan biaya selama masih dalam durasi 1 jam sejak tap in, sekarang tap in dan tap out di stasiun yang sama akan dikenakan denda Rp 2.000. Sebelumnya juga sudah ada denda Ro 11.000 jika pengguna melakukan tap out lebih dari 1 jam di stasiun yang sama.

Di awal Desember, rencana PT KCJ ini sudah mulai ramai diperbincangkan di dunia maya. Banyak yang tidak setuju dengan segudang alasan yang menurutku sih pelan-pelan nanti juga terbiasa. Sama seperti halnya ketika tiket elektronik Commuter Line diperkenalkan pertama kali dan mengundang banyak kritik dan reaksi negatif. Buktinya sekarang baik-baik saja karena para penggunanya sudah terbiasa. 
Berdasarkan informasi yang aku dapatkan di internet, alasan-alasan penolakan itu antara lain:
  • Jika sudah masuk stasiun dan ada barang tertinggal misalnya, maka tap out tidak lagi gratis
  • Fasilitas seperti ATM dan toko seperti Indomaret, 7 Eleven, dll yang berada di dalam stasiun hanya bisa diakses oleh pengguna Commuter Line saja. Yang rumahnya kebetulan berada di dekat stasiun dan ingin memanfaatkan fasilitas tersebut tidak bisa keluar masuk stasiun dengan gratis
  • Ada stasiun yang memiliki 2 pintu keluar. Jika penumpang keluar di pintu yang salah, maka untuk masuk lagi dan keluar di pintu yang benar tidak lagi gratis
  • Kekhawatiran jika sudah berada di stasiun dan terjadi gangguan KRL, maka tidak bisa tap out lagi dengan gratis
Alasan no 1 s/d 3 menurutku paling absurd. Stasiun bukanlah area bebas, namun harus steril. Setidaknya itulah cara pandang manajemen KCJ terkait dengan fasilitas stasiun. Menurutku manajemen KCJ tentunya memiliki aturan-aturan yang ingin ditaati oleh pengguna Commuter Line, bagaimana caranya agar kondisi stasiun bisa tertib dan memang diisi oleh pengguna-pengguna yang benar-benar ingin melakukan perjalanan. Kalau mereka memang ingin menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut ya ikutilah aturan-aturannya. Masuk Mall aja parkir bayar dan nggak ada yang komplain. Apalagi ini hanya dikenakan Rp 2.000, yang menurutku sudah jauh lebih murah dibandingkan dengan tarif KRL beberapa tahun lalu.

Seharusnya pengguna Commuter Line juga lebih disiplin, sekai masuk ya artinya mengikuti aturan yang berlaku. Lucu aja sih, ada kasus barang yang ketinggalan dan perlu keluar stasiun lagi saja seolah nggak ikhlas bayar Rp 2.000. Apakah setiap kali akan menggunakan KRL selalu ada barang yang ketinggalan? Kan nggak juga. Gampangnya sih kalau komplen terus tinggal ganti aja ke moda lain.
Alasan nomor 4 mungkin cukup masuk akal, namun katanya sih akan ada kompensasi dari KCJ nya. Entah gimana nanti bentuk kompensasinya, apakah pada saat tap out nya akan digratiskan ataukah ada semacam proses redeem melalui counter nya. Disini lucunya, kita masih mempermasalahkan duit Rp 2.000, padahal gangguan kereta juga nggak tiap hari banget. Jadi please lah, bersikap lebih dewasa dan nggak perlu manja juga lah. 

Sementara itu alasan KCJ menghapus fasilitas free out ini adalah karena disalah gunakan oleh segelintir 'oknum' yang maunya naik Commuter Line tapi gratisan. Modusnya adalah oknum ini tap in di stasiun awal dan melakukan tap out tanpa keluar dari stasiun. Nanti di stasiun tujuan juga seperti itu, tap in dari luar lalu tap out sekalian keluar. Jadi ya gratisan deh. Menurutku sih kebangetan banget oknum-oknum yang seperti ini. Ini tarif KRL sudah murah meriah masih dikorupsi juga. Yang aneh adalah kenapa KCJ tidak menindak oknum-oknum ini. Padahal di gate keluar biasanya ada penjaganya. Entah mungkin karena kasunya udah terlalu sering atau mungkin tidak selamanya kejadian-kejadian ini bisa dipantau petugas, sehingga cara termudahnya adalah dengan menerapkan aturan ini.

Well.. Disini aku tidak berada pada posisi mendukung atau menolak peraturan baru ini. Sejauh menggunakan Commuter Line, aku jarang sekali menggunakan fasilitas free out ini. Beberapa kali pernah sih kena penalti/denda, tapi itu juga disebabkan oleh kecerobohanku sendiri. Dan nggak masalah menurutku untuk menbayar Rp 11.000 karena aturannya seperti itu. Kalau memang nggak setuju ya nggak usah pakai Commuter Line.

Menurutku untuk pengguna normal pada umumnya kondisinya akan sama denganku, tidak terlalu terpengaruh dengan peraturan baru ini. Yang terpengaruh adalah orang-orang dengan alasan-alasan no 1 s/d 3 diatas. Tapi menurutku efeknya paling hanya sementara karena masih baru dan belum terbiasa saja. Aku yakin aturan ini seharusnya bisa mengedukasi pengguna Commuter Line agar menjadi lebih tertib.Tidak semua pengguna Commuter Line tertib dan mengikuti aturan. Ada celah sedikit malah dimanfaatkan. Tipikal orang-orang seperti ini biasanya tidak mempan dengan arahan ataupun himbauan dari petugas. Masih bisa ngeles. Dan hanya bisa ditertibkan dengan sistem karena sistem tidak bisa dinego atau didebat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar