Jumat, Agustus 23, 2013

Genteng Bocor? Perbaiki Saja Sendiri

Salah satu masalah yang belakangan cukup menjengkelkan adalah adanya rembesan pada plafon rumah. Rembesan ini biasanya ditandai dengan menjamurnya plafon atau dinding yang dekat lokasi rembesan. Dan seminggu belakangan ini aku cukup dibuat repot dengan masalah rembesan ini, yang kuduga disebabkan karena renovasi rumah tahun lalu, dimana bagian belakang rumah dirombak, nambah kamar + nge dak bagian atasnya untuk jemuran.

Berhubung rumahnya baru aku tempati beberapa bulan, dan selama itu nggak pernah ngerasain + melihat sendiri kondisi rumah ketika hujan deras, jadi ya niatnya setengah-setengah deh buat ngebenerin. Alasan keduanya sih karena letaknya di bagian belakang rumah alias di dapur, jadi aku merasa tidak terlalu urgent untuk memperbaiki. Nah baru minggu kemarin aku merasakan sendiri ketika hujan deras + angin kencang, rembesannya sangat parah. Selain merembes ke dinding, air sudah menetes cukup deras dari plafon.


Akhirnya aku putuskan untuk memperbaiki sendiri masalahnya. Nyari tukang juga belum tentu nemu, kalopun nemu juga belum tentu bisa memperbaiki cepet-cepet. Dengan modal tak sampai 60 rebu, bisa langsung dicoba sendiri dengan membeli perlengkapan dibawah di toko bangunan terdekat:

  • 1 kaleng No Drop - 42 rebu
  • kuas - 6 rebu
  • serat fiber 2 lembar - 6 rebu

Nah, yang paling sulit justru adalah menemukan sumber rembesannya itu ada dimana. Untuk kasusku, potensi sumber rembesannya ada di:

  • sambungan antar genteng
  • tepi atap
  • rembesan dari dak yang tidak sempurna
  • pondasi untuk kanopi (bagian belakang rumah aku pasangin kanopi biar nggak kena tampias) Intinya sih nggak mungkin juga aku lapisi semua potensi rembesan diatas dengan serat fiber + no drop. Selain boros material, boros tenaga juga. Maklum, aku bukan kuli bangunan yang memang nggak pengalaman ngurusin beginian. Salah implementasi kan malah bikin sia-sia ntar pekerjaannya.

Untuk mengefisienkan proses perbaikan, tentu perlu dicari langsung ke sumber rembesannya. Solusi pukul rata tentu menyelesaikan masalah, tapi cost nya terlalu besar. Jadi sebagai solusinya, aku menghabiskan ber-ember-ember air untuk mensimulasikan hujan. Entahlah solusi ini bisa dibilang cerdas atau pemborosan. Menurutku sih mending ngabisin air banyak-banyak daripada No Drop + serat fiber + tenaga buat ngelapisin.

Bisa dibilang ini solusi trial & error sih. Jadi di lokasi yang berpotensi untuk menimbulkan rembesan aku siram air cukup banyak, lalu dilihat hasilnya, apakah ada rembesan atau tidak. Dan demikianlah semua lokasi diuji coba sehingga ditemukan beberapa lokasi yang menjadi sumber masalah. Habis itu tinggal dipasangin serat fiber + dilapisi dengan no drop deh.

So far hasilnya lumayan oke. Untuk ukuran hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, tidak ada rembesan sama sekali. senangnya. Sementara untuk hujan dengan intensitas tinggi ditambah dengan angin kencang, belum diuji coba. Sekarang malah ekspektasinya kalau hujan sekalian yang deras aja, sekalian untuk uji coba biar kelihatan hasilnya. Hehehe..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar