Sabtu, Januari 19, 2013

Review: iPhone (bagian 2)

sebelumnya (bagian 1) ..

User Interface yang Simpel
Menurutku, iPhone simpel dan user interfacenya intuitif sehingga sangat mudah untuk digunakan. Saking simpelnya, jika Anda adalah pengguna advance yang senang mengutak-atik, iPhone sepertinya kurang cocok untuk Anda. Kalaupun mau ya tinggal di jail break saja. Tetapi dengan resiko sistemnya menjadi tidak stabil tentunya. Untukku sekarang, iPhone lebih aku manfaatkan sebagai perangkat hiburan dan penunjang pekerjaan. Disitulah nilai lebih dari iPhone. Seperti hanya PC, kemampuannya tidak selalu tergantung pada spec yang ada, juga tergantung pada aplikasi yang terpasang di dalamnya.

Terkadang karena masalah user interface yang dianggap simpel ini, seringkali dianggap membosankan oleh sebagian orang. Memang dari pertama kali muncul, tampilan Home Screen iPhone tidak mengalami perubahan yang signifikan. Menurutku sih bukannya Apple tidak memiliki kemampuan untuk mengubahnya, namun sepertinya Apple menginginkan agar user experience nya tidak berubah sehingga untuk orang-orang yang sudah terbiasa menggunakan tidak akan kebingungan ketika keluar produk yang terbaru.

Sisi simplisitas iPhone justru tidak disadari oleh penggunanya sendiri. Sampai aku melihat dokumen perbandingan user interface produk milik Samsung dan iPhone pada kasus Apple vs Samsung yang belakangan cukup hot. Pada dokumen itu terlihat bahwa Apple mendesain iPhone dengan sangat baik. Desain disini bukan hanya desain hardware saja, tetapi hingga desain user interface software nya juga. Mungkin Anda baru akan menyadari sisi kesederhanaan ini iPhone setelah menggunakan produk dari manufaktur lain. Well… IMHO, aku rela membayar lebih mahal untuk membeli produk yang memberikan user experience yang lebih baik daripada sekedar membeli spek. Perubahan yang sedikit dan tidak terlalu signifikan, jika fitur tersebut sering digunakan tentunya akan menberikan pengaruh yang besar.

Kelebihan lain dari iPhone adalah, aku bisa mengoperasikan perangkat ini hanya dengan menggunakan satu tangan saja. Inilah alasan mengapa ukuran layar iPhone tidak terlalu besar. Dengan ukuran layar 4 inch, jempol tanganku mampu menyapu seluruh bagian layar. Walaupun untuk masalah 1 tangan ini aku lebih nyaman dengan iPhone 4S karena ukuran layarnya lebih kecil dan lebih terjangkau oleh jempol. Mungkin untuk sebagian orang kelebihan ini terkesan sepele, namun untukku ini cukup signifikan. Ketika menggunakan transportasi publik seperti KRL/busway kelebihan ini sangat berarti sekali. Aku masih bisa browsing, menulis tweet, membalas SMS dengan menggunakan satu tangan  saja.

User experience yang cenderung seragam pada semua versi
Karena varian iPhone yang ada di pasaran tidak terlalu banyak, pengguna tidak perlu bingung dan khawatir akan adanya perbedaan user experience pada perangkat iPhone yang berbeda. Tidak seperti platform Android yang terfragmentasi, user experience antar produk-produk yang berbeda manufaktur tentunya akan berbeda. Pada manufaktur yang sama sekalipun, jika berbeda produk bisa berbeda pula user experience dalam menjalankan aplikasi. Permasalahan pertama adalah pada resolusi layar. Banyaknya produk dengan resolusi layar yang berbeda tentunya memberikan user experience yang berbeda-beda pula dari sisi tampilan. Belum lagi terkait dengan perbedaan spesifikasi memori dan prosesor yang kadang menyebabkan tidak semua aplikasi bisa dijalankan pada produk tertentu. Dan ini tidak terjadi di iPhone.

Karena variannya yang tidak terlalu beragam inilah, developer menjadi lebih mudah dalam menuliskan apakah suatu aplikasi hanya bisa berjalan pada iPhone 4 keatas misalnya. Pengguna iPhone bisa memperoleh informasi kompatibilitas tersebut melalui Apple App Store sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk menngunduh aplikasi yang dimaksud atau tidak. Paling nggak kalau memang iPhone nya nggak kompatibel kan nggak perlu rugi duluan karena sudah terlanjur membeli aplikasinya.


Terintegrasi dengan perangkat iDevice Lain
Yang aku suka dari produk Apple adalah kemudahan integrasinya dengan produk-produk Apple lain. Sebagai pengguna Mac, sejauh ini iPhone adalah satu-satunya perangkat yang dapat aku maksimalkan potensinya melalui Mac. Sejauh ini aku telah menggunakan perangkat berbasis Symbian, Blackberry, dan Android. Pemanfaatan ketiga perangkat ini di Mac kurang optimal menurutku. Sebagai contohnya, pemanfaatan fitur Personal Hotspot jauh lebih mudah ketika aku gunakan pada iPhone dibandingkan dengan ketiga perangkat lain. Belum lagi untuk sinkronisasi lagu dan konten-konten multimedia lainnya, upgrade firmware, serta fungsi backup/restore. Kurangnya dukungan dari ketiga perangkat tersebut untuk Mac pernah membuatku cukup frustasi, karena hanya bisa dimanfaatkan secara penuh melalui OS Windows saja, dan itupun masih sering bermasalah pula.

Kemudahan integrasi ini diperkaya dengan hadirnya iCloud pada Mac OS X dan iOS. Melalui fitur iCloud ini data-data dari Mac dan semua perangkat berbasis iOS lain bisa tersinkronisasi dengan iPhone yang aku gunakan. Secara native, iCloud dapat menyimpan informasi Contacts, Notes, Calendars & Reminders, Internet Bookmark, Find My Mac/Find My iPhone, dan dokumen atau data dari aplikasi pihak ketiga. Selain itu pengguna iPhone juga dapat melakukan backup isi iPhone nya ke dalam iCloud. Untuk memanfaatkan fitur ini pastikan ada memiliki koneksi WiFi yang cukup kencang karena data-data yang digunakan untuk backup/restore cukup besar.

Fitur dasar seperti Notes dan Reminders ini walaupun sepele dan sederhana namun sering aku gunakan pada Mac dan iPhone. Catatan-catatan penting biasanya aku catat pada Mac dan ketika aku sedang tidak menggunakan Mac, aku dapat mengaksesnya via iPhone. Memang kedua aplikasi tersebut fiturnya memang sangat sederhana. Namun kedepannya aku berharap kedua aplikasi ini dapat diperkaya lagi oleh Apple mengingat keduanya adalah aplikasi bawaan dan menurutku manfaat terbesarnya terletak pada kemudahan sinkronisasinya yang dilakukan secara otomatis. Dan secara fitur masih dimungkinkan untuk dikembangkan lagi.

Selain itu sebagai catatan lain, salah satu aplikasi yang menggunakan iCloud yang aku gunakan adalah Day One yang tersedia pada Mac, iPhone, dan iPad. Aplikasi ini berfungsi untuk mencatat jurnal. Kelebihannya adalah selain sederhana dan mudah digunakan, desain aplikasinya pun elegan. Tak heran jika aplikasi ini mendapat award dari Apple sebagai aplikasi terbaik pada 2012. Aplikasi ini menggunakan iCloud untuk sinkronisasinya, dan selama aku menggunakan aplikasi ini, performanya sangat memuaskan. Aku bisa mencatat jurnal dimana saja tanpa perlu tergantung pada perangkat yang aku gunakan. Dan selama ada koneksi internet, perubahan pada jurnal akan otomatis tersinkroniasi ke perangkat yang lain.

Fitur Backup & Restore yang mudah
iPhone yang aku gunakan dapat melakukan backup secara otomatis ke iCloud maupun ke Mac ketika dihubungkan dengan kabel data. iTunes akan otomatis melakukan backup dan sinkronisasi data antara Mac dan iPhone. Dan hebatnya lagi backup ini bisa aku restore di perangkat iDevice yang lain seperti iPad maupun iPod Touch berikut aplikasinya (dengan catatan aplikasi yang digunakan di iPhone sudah tersedia di iTunes secara lokal). Dengan fitur ini, backup dan restore dapat dilakukan secara offline tanpa perlu koneksi ke internet.


iTunes
Siapa yang tak kenal iTunes. Siapa sangka aplikasi yang dulunya berfungsi sebagai pemutar musik kini juga berfungsi sebagai aplikasi untuk mengatur perangkat-perangkat yang menggunakan iOS dan sebagai toko konten digital milik Apple. Melalui iTunes transfer lagu dari PC/Mac ke iPhone dapat dilakukan dengan mudah. Tinggal drag and drop saja. Fitur inilah yang selama ini belum aku temukan di perangkat lain seperti Android. Bahkan untuk manufaktur seperti Samsung maupun HTC belum memiliki aplikasi yang sekaliber dengan iTunes.

Konsep yang ditawarkan oleh iTunes adalah sinkronisasi. Pengguna bisa melakukan sinkronisasi konten-konten yang ada di PC/Mac ke iPhone dengan mudah. Konten-konten yang didukung antara lain: lagu, film, aplikasi, foto, ring tone, ebook, dan podcast. Dengan konsep seperti ini iTunes menjadi satu-satunya aplikasi yang digunakan untuk mentransfer konten. Khusus untuk foto sinkronisasi hanya bisa dilakukan per folder atau per item (event atau album) pada iPhoto. Jadi agak-agak repot jika ingin menambahkan foto. Foto tersebut harus diaalin dulu ke folder yang hendak di sinkronisasi terlebih dahulu.

selanjutnya (bagian 3)..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar