Rabu, Februari 01, 2012

Buku Hafalan Shalat Delisa: Benar-benar menyentuh

Akhirnya kesampaian juga untuk membaca buku ini. Judulnya memang sudah lama familier di telingaku karena cerita ini sudah difilmkan, walaupun aku sendiri belum menonton filmnya. Hanya saja, menurut pengamatanku judul buku yang akhirnya dibuat film, dan apalagi buku tersebut bercerita tentang anak-anak, biasanya memang bagus isinya, dan pada umumnya highly recommended untuk dibaca. Namun jujur saja, baru kali ini aku membaca bukunya Tere Liye. Dan biasanya, begitu aku tahu salah satu tulisannya bagus, akan berlanjut untuk ke buku lainnya.

Sesuai dengan judulnya, buku ini menceritakan kisah Delisa, anak kecil berusia 6 tahun yang sedang belajar untuk menghapal bacaan shalat. Cerita diambil dari sudut pandang tokoh utamanya. Latar yang digunakan adalah kisah tsunami Aceh pada tahun 2004. Setelah membaca bagian awal buku ini, kupikir judul buku ini hanya hiasan dan tidak benar-benar merepresentasikan keseluruhan isi bukunya. Namun setelah membaca hingga bagian akhir, rasanya aku paham, mengapa buku ini diberi judul demikian.

Isi buku ini benar-benar menyentuh. Banyak sekali bagian-bagian yang mengharukan dan membuatku hampir menangis. Seandainya aku membaca buku ini tidak dalam perjalanan pulang menggunakan kendaraan umum, mataku pasti sudah basah oleh air mata. Di buku ini, sang penulis benar-benar mampu menuliskan pandangan-pandangan dan pola pikir dari sudut pandang anak kecil yang berusia 6 tahun. Kepolosan pola pikir inilah yang menurutku sangat terasa dan menusuk hati nurani. Selain nilai-nilai kebenaran yang tersebar di seluruh bagian, buku ini banyak mengajarkan apa itu arti tulus dan ikhlas. Dalam melakukan kebaikan, sudah sepantasnya itu dilakukan dengan tulus dan ikhlas karena Allah, bukan karena mengharapkan imbalan. Inilah inti cerita dari buku ini.

Ending ceritanya menurutku agak gimana gitu. Agak sedikit memaksa, karena seolah ending seperti itu sudah disiapkan penulis mulai dari tengah-tengah cerita. Tapi kurasa sangat wajar karena sepertinya penulis tidak ingin meninggalkan potongan puzzle yang tidak terjawab. Anyway, this book is great. Rasanya tidak sabar untuk membaca buku-buku lainnya yang ditulis oleh Tere Liye. Semoga saja isinya sebagus buku ini. Syukur-syukur lebih bagus lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar