Pada tulisan sebelumnya: Review Samsung Galaxy Tab 8.9, aku telah menuliskan ulasan mengenai tablet ini. Pada tulisan kali ini aku akan mengulas beberapa kekurangan yang aku rasakan selama menggunakan produk tablet ini. Beberapa diantaranya bisa dibilang cukup subyektif. Berikut adalah beberapa kekurangan yang aku rasakan selama menggunakan tablet ini.
Layar sentuh yang kurang responsif
Dalam kondisi normal, layar sentuh tablet ini cukup responsif. Namun terkadang ada kalanya menjadi kurang responsif, seperti sedikit nge-lag, dan beberapa saat kemudian normal lagi. Kondisi ini bisa dibilang jarang, dan terjadi ketika mengakses Home Screen. Penyebabnya sendiri aku tidak tahu. Aku duga ada aplikasi yang berjalan pada mode background dan melakukan proses yang cukup memakan sumber daya prosesornya. Kondisi serupa juga cukup sering aku alami ketika membuka dokumen PDF yang berukuran cukup besar (diatas 50MB) melalui aplikasi eBook. Kurasa cukup wajar jika melihat ukuran dokumen yang dibuka, tetapi harusnya nggak perlu sampai membuat layar sentuhnya menjadi kurang responsif.
Kies yang selalu bermasalah
Pada awalnya aku bisa menghubungkan tablet Galaxy Tab ku ke aplikasi Kies di laptop. Namun belakangan ini, koneksinya selalu gagal, seolah-olah tabletnya tidak merespon aplikasi Kies-nya. Penyebabnya pun sampai saat ini aku tidak tahu. Setelah googling, aku menemukan beberapa artikel yang menunjukkan masalah yang serupa, tapi tidak ada satupun solusi yang aku dapatkan. Dugaanku, ada perubahan seting/konfigurasi akibat dari instalasi aplikasi tertentu pada tabletnya. Namun sampai saat ini aku juga tidak tahu aplikasi mana yang menyebabkan masalah ini. Satu-satunya solusi yang paling efektif adalah factory reset, yang tentunya dengan resiko kehilangan seluruh aplikasi yang sudah diinstall berikut dengan data-datanya. Setelah factory reset, sekarang masalah ini kembali terulang *sigh*. Dan kurasa factory reset bukanlah solusi yang akan aku ambil.
Transfer File Melalui Bluetooth Bermasalah
Masalah ini bisa dibilang hampir sama dengan masalah sebelumnya: penyebabnya tidak diketahui dan googling tidak membantu sama sekali dalam menemukan solusinya. Perangkat bluetoothnya sendiri tidak bermasalah karena bisa dideteksi oleh PC/laptop. Hanya saja, ketika akan melakukan transfer file langsung di-reject oleh tabletnya. Masalah ini juga terjadi ketika aku mencoba melakukan transfer file dari perangkat lain (HP) ke tablet.
Solusi alternatif untuk masalah ini adalah menginstall aplikasi tambahan, yaitu Bluetooth File Exchanger. Aplikasi ini gratis namun disisipi iklan. Kusebut solusi alternatif karena permasalahan gagalnya transfer menggunakan aplikasi bawaan yang sudah terinstall di dalam tablet tidak diketahui penyebabnya. Namun demikian solusi alternatif ini cukup ampuh. Selain bisa melakukan transfer file dengan bebas, aplikasi ini juga memiliki kelebihan lain, aku tidak perlu melakukan konfirmasi pada tablet ketika akan melakukan transfer file (konfirmasi ini kurasa untuk alasan keamanan), selain itu aku bisa melakukan transfer beberapa file sekaligus.
Kies tidak bisa melakukan backup pada data aplikasi
Yang sangat disayangkan, data-data aplikasi (contohnya adalah informasi username pada aplikasi, data preferensi, atau progress dalam game) tidak bisa dibackup melalui Kies. Aneh memang, namun sepertinya kurasa ini untuk masalah keamanan juga. Pada dasarnya data-data aplikasi ini bisa dianggap sensitif, dan pengguna tidak bisa membaca data-data ini, kecuali pengguna tersebut telah melakukan rooting pada tabletnya. Proses rooting ini sendiri walaupun bisa dikatakan aman, tetapi akan menghilangkan garansi produknya. Cukup beresiko bagi pengguna awam.
Android Market hanya bisa diakses melalui Tablet
Client Android Market hanya dapat dibuka melalui tablet, tidak seperti Apple yang menyediakan iTunes untuk mengunduh aplikasi via PC/laptop. Dengan keterbatasan ini, jika ingin mengunduh aplikasi-aplikasi yang cukup besar, solusi yang paling efisien dan murah adalah melalui WiFi, kalau pake jaringan selular kayaknya sayang bandwidth. Nah tidak semua tempat kan ada WiFi nya. Belum lagi WiFi hotspot tersebut harus memiliki koneksi langsung ke internet. Tablet Galaxy Tab ini tidak bisa terkoneksi ke WiFi Hotspot yang memerlukan proxy, seperti halnya pada jaringan kantor. Sebenernya bisa saja sih konek pakai proxy, tapi tabletnya mesti di-root terlebih dahulu. Untuk pengguna awam, tentunya lumayan ribet.
Seandainya ada versi client untuk PC/laptop kan bakalan lebih mudah. Bisa membeli dan mengunduh aplikasi secara bebas melalui PC/laptop, setelah diunduh, baru ditransfer deh ke tabletnya. Menurutku ini lebih simpel dan efektif. Jujur saja, dengan banyaknya isu malware pada OS Android, membuatku nggak berani beli aplikasi berbayar melalui Android Market (terlalu parno sih). Daripada nanti disalahgunakan dan merugikan diri sendiri, mending cari versi crack nya di internet dan install secara langsung tanpa melalui Android Market.
Kompatibilitas aplikasi
Tablet Galaxy Tab 8.9 dilengkapi dengan resolusi layar 1280x800 pixel. Untuk kebanyakan perangkat yang menggunakan OS Android, resolusi tersebut bisa dibilang sangat tinggi. Kebanyakan perangkat yang menggunakan OS Android memiliki resolusi dibawah itu. Nah ada kalanya ada aplikasi yang didesain untuk menggunakan resolusi rendah. Aplikasi yang seperti ini dapat diinstall dengan baik pada Galaxy Tab, namun terkadang tampilannya menjadi kurang menarik, dan bahkan pecah (pixelated), karena seolah tampilannya di-stretch ke dalam resolusi yang lebih besar. Sebenarnya ini tidak terlalu bermasalah, tetapi paling nggak ekspektasiku semua aplikasi yang tersedia di Android Market bisa memberikan informasi resolusi optimum, sehingga sebelum aku menjalankan aplikasi tersebut, paling nggak aku sudah tahu bahwa tampilan aplikasinya bakalan sedikit bermasalah, dan bisa memutuskan untuk melanjutkan untuk mengunduh atau tidak.
Kurangnya dukungan untuk MacAplikasi Kies memang tersedia untuk Mac, namun Kies ini memiliki banyak keterbatasan dan lebih cocok digunakan untuk melakukan sinkronisasi data-data seperti kontak, memo, dan kalender antara Mac dengan tablet. Tidak seperti pada Windows, dimana ketika dihubungkan dengan kabel data, tablet Galaxy Tab akan dikenali sebagai USB drive. Pada Mac, ketika anda menghubungkan table menggunakan kabel data, seolah tidak terjadi apa-apa. Mac tidak mengenali perangkat ini sebagai USB Drive. Jika dikenali sih harusnya muncul pada aplikasi Finder di Mac nya. Sepertinya sih ini bukan salah tabletnya, tapi karena Mac nya yang tidak support secara native. Dan parahnya lagi, Samsung tidak menyediakan driver khusus untuk menangani masalah ini.
Kebayang kan, jika anda pengguna Mac (dan nggak punya OS Windows), anda akan kesulitan dalam mentransfer file dari Mac ke tablet. Bisa saja melalui Bluetooth, tapi ya nggak bisa cepet, dari pengalamanku, maksimal kecepatan transfernya sekitar 160 KB/s. Terlebih lagi jika Kies nya pun tidak bisa digunakan seperti pada masalah yang telah disebutkan diatas, bisa membuat frustasi deh.
Kesimpulan
Tablet Galaxy Tab ini jika dilihat dari perspektif OS Android, bisa dibilang OK lah. Selain banyaknya aplikasi yang tersedia, perangkat ini juga custimizable dan bisa dioprek. Hanya saja menurutku untuk pengguna awam, kalau mau benar-benar memanfaatkan perangkat ini secara optimal ya mesti mau belajar dan meluangkan waktu untuk ngutak-ngatik. Untuk pengguna yang memang malas untuk ngoprek, rasanya sayang aja. Ibaratnya beli komputer canggih dan up to date, tapi dipakai untuk mengetik dan bermain Solitaire. Mubazir kan?
Namun demikian, jika aku melihat tablet ini dari perspektif Samsung (nggak ngomongin Androidnya), aku sangat kecewa dengan produk ini. Masalah-masalah terkait dengan Bluetooth dan Kies diatas, kurasa tidak berhubungan dengan Android nya, tetapi Samsung nya ini yang bermasalah. Kedengarannnya cukup konyol, namun demikianlah kenyataannya. Mungkin banyak pengguna yang memang jarang menggunakan Kies, namun jika memang Samsung cukup peduli, seharusnya masalah-masalah diatas sudah ada solusinya.
Oke, memang pendapatku diatas bisa dibilang sangat subyektif. Tapi rasanya aku cukup bisa menyimpulkan kualitas produk keluaran Samsung ini seperti apa. Seolah Samsung hanya ikut-ikutan untung dari popularitas Android, tetapi mengabaikan support untuk produknya. Aku adalah pengguna Mac, dan kurasakan dukungan Samsung untuk Mac sangat mengecewakan. Bagi pengguna Mac yang tidak memiliki OS lain, masalah konektivitas bisa menjadi mimpi buruk. Solusi alternatifnya, ya mau nggak mau install OS Windows (pakai dual boot), atau virtualisasi menggunakan aplikasi seperti VMWare, VirtualBox, atau Parallels.
Artikel terkait:
Perbandingan iPad 2 vs Samsung Galaxy Tab