Senin, Januari 08, 2024

Catatan Liburan ke Situ Gunung

Di awal bulan Desember lalu aku dan keluargaku menginap di Situ Gunung, Sukabumi sebagai bagian dari pembayaran sajen untuk acara gowes Jabar Loop ku yang akan kueksekusi di minggu depannya. Rencana ini sempat tertunda 4 bulan dimana waktu itu tol seksi Cigombong-Cibadak baru dibuka di bulan Agustus. Harapannya dengan dibukanya tol hingga Cibadak, perjalanan menuju Situ Gunung yang biasanya sangat-sangat melelahkan bagi sopir baik ketika pergi maupun pulang bisa lebih menyenangkan.

Namun pada kenyataannya setelah pintu tol sudah dibuka sampai Cibadak, jalurnya tetap saja seperti neraka. Perjalanan ketika pergi maupun pulang tercatat memerlukan waktu 4-5jam ++ dimana ekspektasiku bisa dicapai dalam 3 jam. Dari Cibadak hingga pertigaan yang menuju Situ Gunung ini hanya berjarak 10-12 km an kalau aku nggak salah hitung. Namun demikian, jarak sependek ini harus ditempuh dalam waktu 1 jam lebih. Benar-benar pemborosan waktu. Well, Situ Gunung ini adalah salah satu tempat favoritku, dan ada kemungkinan kedepannya aku akan kesini lagi. Namun dengan kondisi seperti ini, aku mungkin akan menunggu hingga tolnya benar-benar sudah sampai Sukabumi terlebih dahulu sebelum berpikir untuk memutuskan apakah akan berlibur kembali kesini atau nggak.

Sabtu, Januari 06, 2024

Books read in 2023

Salah satu resolusi di tahun 2023 lalu adalah self improvement melalui membaca buku, dengan target yang tidak muluk-muluk: 12 buku dalam setahun atau kurang lebih 1 buku/bulan.

Alhamdulillah di 2023 kemarin targetnya tercapai, dan berikut adalah buku yang berhasil kuselesaikan (urutan acak):

  1. GRIT
  2. Thinking in Bets
  3. Talking to Strangers
  4. The Little Book of Common Sense Investing
  5. Quit: The Power of Knowing When to Walk Away
  6. The Simple Path to Wealth
  7. The Little Book That Still Beats the Market
  8. Joy of Missing Out
  9. Ikigai
  10. Ichigo Ichie
  11. The 5 Am Club
  12. Richer Wiser Happier
  13. Courage to Be Disliked

Dari 13 buku diatas, mungkin yang paling memberikan pencerahan adalah Quit yang ditulis oleh Annie Duke dan Courage to Be Disliked.

Quit memberikan perspektif yang berbeda dalam membuat keputusan. Ada kalanya kita harus “menyerah” dan move on dari kondisi yang sedang kita jalani. Menyerah bukan berarti karena kita tidak memiliki kegigihan, tetapi memberikan jalan untuk kita dalam membuang hal-hal yang kurang penting sehingga bisa fokus pada hal yang lebih penting. Dijabarkan juga beberapa contoh nyata bagaimana persistensi untuk tetap melanjutkan sebuah project berakhir buruk karena sudah terlalu terlambat untuk dibatalkan.

Sementara itu Courage to Be Disliked yang masuk ke dalam kategori self-help, jujur aku agak sulit untuk menggeneralisir inti sarinya karena banyak sekali pelajaran yang bisa diambil. Sesuai dengan judulnya, buku ini menekankan perlunya courage/keberanian dalam mengejar kebahagiaan dan hal-hal yang ingin dicapai dalam kehidupan, bahkan jika itu tidak disukai oleh orang lain. Buku ini juga menyatakan bahwa kebahagiaan itu adalah pilihan. Ketidakbahagiaan tidak disebabkan oleh pengalaman masa lalu, tetapi karena ketidakmauan kita untuk berubah dan tidak memiliki keinginan yang kuat untuk merasakan kebahagiaan. Bahasanya agak sulit dicerna sih, tetapi begitulah, menurutku sangat masuk akal.

Senin, Januari 01, 2024

Wishlist dan Harapan di Tahun 2024

Mengulang tradisi di tahun-tahun sebelumnya, dalam tulisan kali ini aku ingin menuliskan rencana serta harapan yang inginn kucapai di tahun 2024. Secara umum apa yang ingin kucapai di tahun 2024 ini mungkin tidak akan terlalu banyak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bukannya aku tidak ingin mencapai sesuatu yang baru, tetapi menurutku menjaga konsistensi menjadi lebih prioritas dibandingkan hanya sekedar mengejar target one-time. Tema di tahun 2024 ini mungkin masih sama: menyeimbangkan antara apa yang sudah diraih vs menikmati apa yang sudah ada. Di tahun 2024 sejujurnya aku tidak ingin terlalu ngoyo, let it flow saja lah.