Minggu, Maret 03, 2019

Resolusi 2019

Walaupun tahun 2019 sudah berjalan lebih dari 2 bulan, tiada kata terlambat untuk menuliskan harapan-harapan dan resolusi yang ingin aku capai di tahun 2019 ini. Sebenarnya sih, ide untuk menuliskan resolusi ini sudah terbersit dari bulan Desember 2018 lalu. Namun apa daya, effort untuk memulai menulis ternyata jauh lebih berat dibandingkan dengan melakukan aktivitas lain. Kuakui, memang aku kurang niat untuk menulis, dan lebih memilih melakukan aktivitas-aktivitas yang kusenangi seperti bersepeda dan membaca. Semoga tulisan pertamaku di tahun 2019 ini bisa menjadi awal untuk tulisan-tulisanku yang lain


Tema di tahun 2019 ini masih tidak berbeda jauh dengan tema di tahun 2018 lalu. Jika di tahun lalu aku mengusung tema minimalis dan investasi, maka tema di tahun ini adalah hemat dan diversifikasi.  Tema pertama hemat, secara pemahamanku ini tidak berbeda dengan tema minimalis. Namun aku lebih senang menggunakan kata hemat karena ini menyangkut bagaimana aku membelanjakan uangku. Sementara diversifikasi ini cenderung aku tujukan untuk rencana investasiku di tahun 2019 ini.

🚵🏻 Olahraga dan Bersepeda
 Targetku untuk aktivitas olahraga aku naikkan dibanding tahun sebelumnya. Melihat dalam 2 tahun terakhir ini target mingguanku selalu tercapai. Namun demikian, aku menghilangkan target mingguan dan menggabungkannya menjadi target bulanan agar aku lebih fleksibel di weekend:

  • Target jarak 600km/bulan dan 7200km/tahun. Target ini cukup menantang menurutku mengingat waktu bersepedaku juga lumayan terbatas. Namun demikian, aku tidak membatasi target jarak ini hanya untuk outdoor saja, jadi bersepeda indoor juga termasuk ke dalam pencapaianku. 
  • Badge Granfondo Strava setiap bulannya, selama setahun penuh.

Untuk acara-acara bersepeda khusus atau event aku tidak muluk-muluk, terutama untuk event-event yang diadakan di luar kota. Kalau memang ada temennya ya bolehlah. Untuk event-event di dalam kota, kalau memang aku bisa berpartisipasi, maka aku akan ikut.

🏡 Pindah Rumah
Tahun ini aku berencana untuk pindah ke rumah baruku yang lokasinya tidak jauh dari rumah yang aku tinggali saat ini. Setelah beberapa kali cicilan untuk melakukan renovasi, bisa dikatakan saat ini rumah tersebut sudah siap untuk ditinggali. Hanya tinggal menunggu waktu untuk membeli beberapa furnitur dan eksekusi pindahannya. Aku targetkan pindahannya bisa dilakukan setelah lebaran, agar lebih fleksibel waktunya.

❤️ Kesehatan
Tiga tahun berturut-turut hasil medical checkup ku kurang memuaskan khususnya bagian angka kolesterol. Entah apakah di tahun 2019 ini angka kolesterolku bisa aku turunkan mengingat rasanya tidak ada yang salah dengan pola makanku. Aku berharap sih angka kolesterolku bisa dibawah 200 tahun ini. Usaha-usaha yang akan aku lakukan untuk mencapai target ini antara lain:

  • Mengurangi makanan-makanan yang berkolesterol tinggi, seperti misalnya jeroan. Untuk makanan-makanan seperti ini aku batasi 1 bulan 1x. 
  • Stop makan gorengan, terutama gorengan yang dijual di pinggir jalan. Ini sih harusnya nggak hanya masalah kolesterolnya, tetap masalah higienisnya juga. 
  • Olahraga secara rutin, masih sejalan dengan target olahraga & bersepedaku. 
  • Rutin mengkonsumsi oat, yang konon katanya bagus untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah.

Resolusi kesehatanku yang lain selain menurunkan angka kolesterol diantaranya adalah:

  • Selalu sehat dan kalaupun sampai sakit, tidak sampai berurusan dengan dokter ataupun rumah sakit. Well, sehat itu mahal. Dan jujur saja walaupun untuk urusan sakit masih bisa dicover oleh asuransi dari kantor, rasa-rasanya tetap saja miris melihat tagihan yang keluar. Ini baru dari sisi material, dari sisi non material, berurusan dengan dokter dan rumah sakit berarti waktu yang terbuang dan nggak bisa kugunakan untuk aktivitas lain. 
  • Perawatan gigi. Di tahun ini aku berharap memiliki niat yang cukup untuk ke dokter gigi. Saat ini ada 2 masalah terkait dengan gigiku: gigi depan patah akibat menabrak pintu kaca tahun lalu, dan satu lagi gigi geraham atas bagian belakang “pecah” karena jatuh dari sepeda 2 tahun lalu. Saat ini memang tidak bermasalah sih, namun demikian rasanya malas sekali untuk ke dokter gigi.

💯 Hemat
Hemat menjadi tema resolusi ku di tahun 2019 ini. Secara konsep, tidak berbeda jauh dengan tema minimalis di tahun lalu. Namun yang ingin aku tekankan disini adalah perilaku yang spesifik dalam bagaimana aku membelanjakan uangku. Setelah aku mulai praktekkan di tahun lalu, ternyata tidak terlalu sulit dalam implementasinya. Pada awalnya memang ada resisten yang muncul, namun setelah beberapa waktu, resisten tersebut malah berubah menjadi kebiasaan.

Berikut adalah beberapa poin-poin yang menjadi panduan untuk resolusi hemat ku di tahun 2019 ini:

  • Fokus penghematan pada sektor makanan dan transportasi. Berdasarkan artikel yang pernah kubaca (artikel ini bisa menjadi referensi: https://www.businessinsider.sg/cutting-back-key-retiring-much-earlier-2017-7), 3 pengeluaran terbesar disumbang oleh perumahan, transportasi, dan makanan. Berhubung aku sudah tidak ada masalah dengan rumah maupun cicilannya, maka fokusku ada di transportasi dan makanan. Mungkin aku akan mencoba menulis artikel terpisah untuk poin ini, karena penjelasannya bisa melebar kemana-mana. 
  • Membeli hanya barang-barang berkualitas yang tahan lama. Walaupun harga barang tersebut lebih mahal namun jika masa pakainya lebih lama, maka membeli barang yang lebih mahal tersebut adalah pilihan yang tepat. 
  • Tidak tergoda untuk mengganti handphone maupun laptopku di tahun ini. Ekspektasiku, handphone yang saat ini kumiliki bisa dipakai hingga tahun depan (masa pakai 3 tahun), sementara untuk laptop ekspektasiku bisa kupakai hingga 1-2 tahun lagi (masa pakai 6-7 tahun). 
  • Tidak boros dalam membeli barang. Hanya membeli jika barang sebelumnya telah rusak atau tidak berfungsi sesuai dengan ekspektasi. 
  • Tidak melakukan pembelian untuk barang-barang yang tidak terlalu diperlukan, walaupun diinginkan. Ini mungkin panduan yang paling sulit untuk diikuti, walaupun untuk beberapa kasus, kurasa tidak apa-apa jika pembeliannya ini untuk waktu-waktu khusus seperti ketika ulang tahun ataupun ada pencapaian yang sifatnya luar biasa. Sehingga justifikasi untuk melakukan pembelian sifatnya sebagai hadiah dan reward untuk diri sendiri. 
  • Menekan pengeluaran semaksimal mungkin, terutama untuk barang-barang konsumtif dan tidak memberikan manfaat untuk jangka panjang.

📈 Investasi
 Setelah sukses menyisihkan sekitar 40% dari pemasukan bersihku di tahun 2018 lalu untuk pos investasi, tahun ini aku akan mengulang kesuksesan tersebut. Namun demikian karena beberapa hal, target tersebut aku sesuaikan lagi, sehingga nggak muluk-muluk 40%, tapi di rentang 32% - 39%. Setelah aku hitung-hitung ulang menyisihkan lebih dari 40% sangat sulit untuk dilakukan di tahun ini. 

Tema untuk resolusi keuanganku di tahun ini adalah diversifikasi. Jika pada tahun 2018 lalu fokusku adalah investasi di saham/pasar modal, maka di tahun ini fokusku adalah diversifikasi sebagian porsi investasiku ke instrumen yang lebih stabil: surat berharga negara (SBN). Namun demikian bukan berarti porsi investasiku di tahun 2019 ini aku masukkan semuanya kesana. Harapanku 55:45 untuk SBN:saham. Dan aku berharap dalam 5 tahun kedepan portofolioku akan berisi saham dan SBN dengan perbandingan 70:30 s/d 60:40.

Untuk SBN, targetku di tahun ini adalah investasi di Sukuk Tabungan dengan tenor 2 tahun. Sejauh ini aku belum menemukan mekanisme investasi lain yang lebih aman, lebih menguntungkan, dan terutama berbasus syariah selain dari Sukuk Tabungan/Sukuk Ritel. Jika dalam pertengahan tahun ini aku menemukan mekanisme investasi lain, rencananya akan aku diversifikasi lagi jatah investasiku di instrumen ini. Alasanku lebih memilih Sukuk Tabungan adalah karena jangka waktunya lebih pendek, yaitu 2 tahun dibandingkan dengan Sukuk Ritel yang memiliki tenor 3 tahun.

Sementara itu untuk investasi saham, targetku di tahun ini adalah diversifikasi portofolio ke emiten-emiten yang rutin memberikan dividen. Potensi capital gain dari emiten seperti ini memang tidak terlalu besar, namun harapanku bisnisnya bisa sustainable untuk jangka panjang sehingga bisa terus memberikan keuntungan berupa dividen paling tidak dalam 10 tahun kedepan. Di sisi lain, portofolioku di emiten-emiten yang menurutku memiliki potensi kenaikan harga yang cukup tinggi untuk sementara tidak akan aku utak-atik terlebih dahulu dan akan aku hold. Jika analisisku tepat dan harganya melambung sesuai dengan fair value nya, baru aku realisasikan keuntungannya dan selanjutnya ku diversifikasi ke emiten pemberi dividen tinggi.

2 komentar:

  1. Jgn lupa investasi akhirat, salah satunya berupa anak yg sholeh dan hamilul Quran, eko :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap.. terimakasih untuk nasehat dan masukannya 🙏🙏

      Hapus