Ada kutipan menarik yang kudapat dari sebuah buku:
"By working faithfully eight hours a day you may eventually get to be a boss and work twelve hours a day"
Tidak ada yang salah dengan kutipan diatas. Kutipan tersebut menurutku bisa menjadi pengingat apa sebenarnya tujuan hidup kita. Bagi sebagian orang, kerja keras adalah suatu keharusan untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik. Bagi sebagian orang lagi, mungkin berpikir mengapa harus bekerja terlalu keras jika dengan bekerja dengan normal saja sudah cukup.
Berdasarkan kutipan diatas, dengan bekerja lebih keras, peluang untuk mendapatkan posisi atau jabatan yang lebih tinggi menjadi lebih besar. Posisi yang lebih tinggi bisa berarti gaji dan kompensasi yang lebih baik, namun diiringi dengan tanggung jawab yang lebih besar pula. Sehingga tak aneh ketika pada awalnya seseorang perlu bekerja 8 jam sehari ketika menjadi bawahan, kini harus bekerja 12 jam sehari ketika dia sudah menjadi seorang atasan. Seolah individu-individu tersebut menjual waktu mereka untuk mendapatkan kompensasi yang lebih baik.
Pada akhirnya kita diperbudak oleh uang. Waktu bisa membeli uang, tapi tidak berlaku sebaliknya. Berapa banyak waktu yang kita jual yang seharusnya kita gunakan bersama keluarga, bersosialisasi dengan teman, tetangga, dan kolega kita? Untuk bersantai dan sekedar untuk menikmati hidup yang sedang kita jalani. Percuma saja seandainya kita memiliki uang berlebih tetapi tidak bisa kita nikmati sepenuhnya. Dengan uang, kita bisa membeli banyak materi, tapi bukan kebahagiaan dan ketenangan hidup.
Semuanya kembali kepada prioritas dan tujuan semula dari masing-masing individu. Untuk apa kita bekerja lebih keras? Apakah untuk keluarga? Apakah untuk pencapaian personal? Apakah untuk kompensasi yang lebih baik? Ada harga yang harus kita bayar ketika kita tidak bekerja cukup keras, namun ada harga yang lebih besar yang harus kita bayar ketika kita bekerja terlalu keras dan melupakan apa yang seharusnya menjadi tujuan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar