Pada tulisan sebelumnya, aku me-review secara singkat ponsel berbasis Android HTC Explorer. Setelah kurang lebih menggunakan ponsel ini selama 2 bulan, mulai kelihatan apa-apa saja kekurangannya.
Kapasitas Penyimpanan
Memori internal yang bisa digunakan untuk menyimpan aplikasi adalah 90 MB. Untuk penggunaan normal seperti SMS, telepon, browsing, dan email, angka diatas masih mencukupi, tapi bisa dibilang sangat minim. Ponsel ini secara spek memori dan processor lumayan oke, tapi tidak didesain untuk menyimpan banyak aplikasi ke dalamnya.
Aplikasi Sering Crash
Aku menginstall Line dan Flipboard di ponsel ini. Dan kedua aplikasi ini seringkali crash dan memaksaku untuk melakukan Force Quit terhadap aplikasi-aplikasi tersebut. Menyebalkan memang. Memang sih sebenarnya Flipboard sudah memberikan warning bahwa ponsel ini tidak disupport olehnya. Tapi seharusnya dengan spec processor dan memori yang cukup besar, walaupun ukuran media penyimpanannya tidak terlalu besar, seharusnya aplikasi semacam ini bisa dijalankan.
Onscreen Keypad nya terlalu berdekatan
Jujur aku akui ponsel ini terlalu kecil untukku. Sehingga seringkali aku salah mengetik karena huruf-hurufnya terlalu berdekatan. Jangankan untuk mengirimkan email, untuk membalas SMS yang jumlah karakternya 160 saja seringkali aku harus menekan icon backspace karena salah ketik.
Layar sentuh kurang responsif
Layar sentuh ponsel ini menjadi kurang responsif ketika jari-jari tanganku sedikit basah karena keringat. Kalau hanya digunakan untuk browsing, scrolling, dan membuka aplikasi saja sih masih bisa ditoleransi dan tidak bermasalah. Namun permasalahan terbesar adalah ketika jari-jariku berkeringan sedikit, aku menggunakan ponsel ini untuk mengetik SMS atau email. Seringkali huruf-huruf yang ingin aku ketik malah tidak muncul. Sehingga setiap kali aku mengetik selalu saja dibuat kerepotan dan tidak bisa mengetik dengan cepat. Kekurangan ini ditambah dengan kekurangan yang sebelumnya, tentu menjadi sangat fatal.
Keterbatasan jumlah tab dalam browser bawaan
Ketika aku melakukan browsing ke situs-situs berita, kebiasaanku adalah membuka semua tautan berita yang ingin kubaca di tab lain secara background. Sehingga aku nantinya tidak perlu repot-repot bolak-balik berpindah tab. Nah pada aplikasi Browser bawaannya, maksimal tab yang bisa dibuka adalah 4 tab. Sedikit merepotkan karena aku hanya bisa membaca 3 artikel berita terlebih daluhu baru nanti membuka 3 artikel lain setelahnya.
Experience berpindah tab pada Browser yang kurang nyaman
Berpindah ke tab lain ketika sedang berselancar melalui Browser bawaan agak sedikit merepotkan. Baiknya sih di layar ada sebuah tombol atau icon yang langsung bisa di-tap untuk menampilkan tab-tab yang sedang terbuka. Alih-alih demikian, pengguna HTC Explorer harus menekan tombol Menu lalu memilih Windows, baru tab-tab nya ditampilkan. Ribet kan? Kalau memang bisa dengan satu tap, mengapa mesti dibuat dua kali tap. Perbedaan ini walaupun tampaknya kecil, jika sering digunakan akan terasa perbedaannya.
Tethering via USB yang kurang stabil
Ini yang aneh, entah kenapa aku coba di Mac maupun PC, tethering menggunakan kabel data USB seringkali putus-putus. Lain halnya dengan Tethering internet menggunakan WiFi, koneksinya berjalan dengan stabil dan mulus. Bahkan pernah dicoba hingga 5 device yang terkoneksi ke ponsel ini, koneksinya berjalan dengan lancar, walaupun memang baterainya langsung cepat drop.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar