Minggu, Juni 09, 2013

1 Bulan Setelah Pindahan



sumber: mrnamie.com
Akhirnya kesampaian juga pindahan rumah setelah lebih dari 1 tahun ditunda. Alasan-alasan untuk menunda pindahan memang cukup klasik: rumah baru belum siap untuk ditempati, nanggung nunggu lebaran, dan segudang alasan lain yang kalau dipikir-pikir sih lebih karena memang kurang niat aja sih. Memang sih dari sejak rumah baru udah jadi sampai ditempatin, udah banyak upgrade sana-sini, dari mulai furnitur, kitchen set, kamar tambahan, nge-dak buat jemuran, kanopi di depan rumah, sampai terakhir kanopi di bagian belakang rumah dengan justifikasi biar kalo jemur baju nggak perlu khawatir kalau hujan.

Pindahan bisa diartikan dengan tambahan pengeluaran. Well.. setelah pindahan tentunya kepikiran macem-macem untuk mengisi berbagai kekurangan, yang memang nggak bakalan kepikiran kalau belum pindah rumah. Setelah diakumulasikan, kekurangan-kekurangan ini lumayan menguras kantong :(. Definisi menguras kantong ini lebih disebabkan karena pengeluaran untuk pernak-pernik ini diluar perkiraan sebelumnya. Ini baru pernak-pernik yang penting. Nah, yang 'nggak penting' nya ini justru baru kepikiran setelah sebulan pindahan. Namanya juga rumah sendiri, maunya ya bebas ngatur isinya seperti apa. Fiuhhh… memang perlu kesabaran dan belajar untuk menahan diri nih, biar nggak kebablasan.



Kebebasan adalah nilai positif lain yang aku rasakan dalam sebulan terakhir ini. Namanya juga tinggal sama mertua, jelas nggak bebas dong. Mau ngapa-ngapain itu rasanya mesti mikir-mikir dulu, bahkan untuk melakukan hal-hal yang remeh. Setelah pindahan, tentunya jadi lebih bebas untuk mengatur segalanya. Ibaratnya, mau naro barang dimana aja nggak ada masalah. Mau nyetel musik kenceng-kenceng juga nggak ada masalah, selama nggak ngeganggu ke tetangga aja. Mau tidur larut begadang nonton film juga nggak ada masalah. Pulang ke rumah sampe pagi (tentunya dengan justifikasi yang jelas :p) juga nggak ada masalah.

Sisi positif lain yang paling terasa adalah akses ke kantor yang lebih cepat. Secara jarak sih kalau dihitung-hitung dari dari kantor ke Bekasi dan dari kantor ke Bintaro kurang lebih sama. Tetapi berhubung di rumah baru akses ke Stasiun kereta cuma 5 menit jalan kaki, penghematan waktunya berasa banget. Dalam sehari pulang pergi, bisa menghemat waktu 1 sampai 1,5 jam dibandingkan dengan ketika masih tinggal di Bekasi. Asumsi sebulan ada 22 hari kerja, bisa menghemat waktu 1,5 x 22 = 33 jam. Dan ini berasa banget, sejak pindahan aku merasa lebih punya banyak waktu untuk mengerjakan hal-hal diluar kerjaan.

Mengapa waktu tempuh menjadi lebih cepat? Jawabannya adalah karena akses ke stasiun kereta yang cepat dan reliabilitas transportasi via Commuter Line yang menurutku jauh lebih baik dibandingkan dengan jalur Bekasi-Jakarta yang konon seringkali diserobot oleh kereta luar kota atau jalur Bogor-Jakarta yang seringkali banyak gangguan (nggak pernah ngalamin sih, cuman kalo baca kicauan orang-orang di Twitter tentang keluhan Commuter Line, bisa dipastikan kebanyakan diantaranya penumpang Bogor-Jakarta). Selain itu, kereta ke arah Serpong tersedia hingga pukul 23:30 setiap harinya. Jadi kalaupun mesti pulang malem, nggak perlu khawatir bakalan bangkrut karena ongkos taksi. Hehehe

Berangkat ke kantor pun nggak perlu pagi-pagi buta. Berangkat jam 7:30 masih cukup aman lah. Sampai kantor bisa kurang dari jam 8:30. Cuma pulangnya yang agak ribet karena dari kantor ke arah stasiun jalurnya cukup macet. Beruntung jadwal kereta yang tersedia cukup banyak, nggak perlu khawatir kelamaan nunggu di stasiun.

Bagaimana dengan alternatif transportasi lain selain kereta? Belum pernah nyoba tuh, dan kayaknya nggak perlu nyoba deh. Bisa-bisa tua di jalan. Sekitar 5 tahun yang lalu pernah nekat mencoba naik kendaraan umum non KRL ke kantor. Waktu tempuhnya bisa lewat dari 2 jam. Fiuhh…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar